We Miss Them

642 101 152
                                    

"Taehyung! It's a yes!" teriak Yunggi.

Sudut-sudut bibir Taehyung berkedut ingin membentuk seringaian. Ah, sial! Yunggi memang paling jago dalam mengaduk-aduk perasaannya.

"Get inside now," balas Taehyung tak kalah nyaring, "or I won't let you board the plane!"

Yunggi menunjukkan senyum gusinya dari kejauhan dan memberondong Taehyung dengan ciuman jarak jauh. Sekali lagi, sial! Mengapa Yunggi melakukannya sekarang? Taehyung pasti lebih merana karena semakin enggan membiarkan Yunggi pulang.

"You know that you look like an idiot now, don't you? I'm sorry for what I said, Ma'm," ucap Jimin.

"Don't be. He really is an idiot sometimes."

Taehyung tak mempedulikan omongan ibunya dan Jimin. Hanya satu yang penting di pikirannya saat ini. Yunggi dan dirinya resmi menjadi kekasih.

---

"Uwis, Mas Gi. Keju gusimu mengko nek senyam-senyum ra mandeg-mandeg (Sudah, Mas Gi. Pegel gusimu nanti kalo senyam-senyum nggak berenti-berenti)."

"Ya ben! (Biarin!)"

Joko hanya gedag-gedeg alias geleng-geleng memperhatikan sepupunya yang dimabuk kepayang itu menganggap awan, sayap pesawat, bahkan baut di pinggiran kursinya sebagai sesuatu yang mempesona dan lucu.

"Wong edian (Orang gila)."

---

Taehyung mendengarkan musik sambil membaca dokumen yang ia terima sore ini. Cuaca yang panas di luar bangunan café yang ia pilih untuk bekerja pada hari itu tidak menyurutkan rasa bahagianya.

Beberapa jam sebelumnya, Yunggi yang berstatus kekasihnya memberi kabar bahwa ia dan Joko sudah selamat sampai di rumah. Taehyung langsung menghubunginya dan mereka sempat berbicara sebentar sebelum Taehyung meminta Yunggi beristirahat.

"Would you like to order more, Sir?" tanya salah seorang pelayan café.

"No, thank you. I'm done for today anyway. Thank you. Can I ask for the bill, please?"

"Of course, Sir. Please wait a moment."

Pelayan tersebut kembali tak lama setelahnya dengan nota di tangannya. Taehyung mengelurkan sejumlah uang untuk membayar tagihannya serta tip untuk Si Pelayan.

"Maybe you'd like to contact me some time. I make delicious coffee," ucap pelayan tersebut.

"Good for you then." Dengan tenang, Taehyung memasukkan komputernya ke dalam tas jinjing. "I have a boyfriend and since he's sweeter than sweet, I don't need bitter thing like coffee in my life. Have a good evening, Miss."

Taehyung berjalan kaki sambil menjinjing tasnya dengan tangan kanan sementara tangan kirinya bersarang di dalam saku celana. Saat ia melewati sebuah toko kue yang pernah ia dan Yunggi sebelumnya, Taehyung berhenti sesaat sambil menatap ke bagian dalam toko dari etalase kaca.

"I miss him so damn much!"

---

"Hello?"

"Hey, Man! Are you busy tonight?"

"Nope. Why?"

"Let's go to the club. Buy me some drinks."

"Why should I? Are you broke now?"

"Hell no! You just got a boyfriend. We should celebrate this!"

"If I ever gonna celebrate this, I'd prefer doing it with Yunggi."

Roman PicisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang