Here With Me

592 110 79
                                    

Di dalam hatinya, Taehyung tak berhenti bersuka ria. Ia merasa senang bukan kepalang karena Yunggi berada di dekatnya lagi. Sangking senangnya, ia bahkan dapat mentolerir kehadiran sepupu aneh Yunggi yang saat ini sudah tertidur dengan mulut menganga di kursi penumpang belakang.

Taehyung menoleh ke arah Yunggi. Tersenyum tipis. Ia tidak melihatnya melalui layar ponsel seperti sebelumnya. Kali ini, Yunggi yang berada di sampingnya benar-benar nyata!

"Dilihat jalannya kalo nyetir," tegur Yunggi yang beberapa kali bersitatap dengan Taehyung.

"Okay," jawab Taehyung singkat.

"Ora nyambut gawe pa dina iki? (Nggak kerja hari ini?)"

"You know I can work from anywhere."

Yunggi menganggukkan kepala. Ia lupa tentang fakta tersebut yang sebelumnya pernah Taehyung katakan.

"We'll arrive soon. Then you can go straight to bed. I know you must have jetlag."

Yunggi kembali mengangguk tanpa benar-benar menyimak kata-kata Taehyung. Kedua matanya terasa memberat dan akhirnya ia memilih memejamkan mata.

Saat Taehyung memarkir kendaraannya di lantai bawah gedung apartemennya, Yunggi sudah benar-benar terlelap. Taehyung mengusap lembut puncak kepalanya dan menurunkan telapak tangannya ke pipi menggemaskan milik Yunggi.

"Finally, we meet again."

---

Taehyung merebahkan Yunggi di kasur empuk miliknya. Dengan telaten, Taehyung melepaskan sepatu serta kaus kaki Yunggi lalu menyelimutinya tanpa membuatnya terbangun.

Taehyung menunduk dan mengecup singkat kening Yunggi.

"Sleep well."

Ia lalu meninggalkan kamar dan menghela nafas menatap seonggok tubuh yang tertidur pulas di sofanya. Taehyung mendekatinya lalu menendang betis sepupu Yunggi beberapa kali agar ia terbangun.

"Sik to, Mas. Aku kesel banget iki (Nanti to, Mas. Aku capek banget ini)," ujar Joko saat merasa tidurnya terganggu.

"Move to the guest room!"

"Hmm...."

"Jeez! Now, move!"

Joko yang mulai merasa kesal pun membuka matanya dan melotot sengit ke arah sponsor tiket perjalanannya.

"Ganggu aja sih!"

Walaupun menggerutu, ia tetap bangkit dan menenteng tasnya.

"Endi kamare? (Mana kamarnya?)"

Taehyung menunjuk sebuah pintu coklat di seberang kamar tidurnya dan Joko pun menyeret kedua kakinya ke sana. Di belakangnya, Sang Pemilik Apartemen menatapnya sengit.

"I let you rot in the car if only you're not his cousin!"

---

Yunggi terbangun saat suara konstan keyboard yang ditekan memasuki gendang telinganya. Ia menggeliat sesaat sebelum membuka mata.

"Ning endi iki? (Di mana ini?)"

"Did you sleep well?"

Yunggi menoleh ke sumber suara. Ia melihat Taehyung yang duduk di sofa dekat jendela sambil memangku laptopnya.

"Iki jam pira? (Ini jam berapa?)" tanyanya sambil perlahan duduk.

"Almost 11 pm."

Taehyung menutup laptop dan meletakkannya di meja kecil di sisi kanannya. Ia lalu mendekat ke arah Yunggi dan duduk di tepi ranjang tepat menghadap ke arah Yunggi.

Roman PicisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang