Kesayangane Taehyung

555 93 72
                                    

Jarum jam bergambar harimau di kamar Yunggi baru menunjukkan pukul 06.15 pagi namun ia sudah berkutat di dapur menyiapkan nasi goreng untuk sarapan bersama. Omong-omong, mantan Taehyung, yang pagi-pagi buta menyambangi rumahnya, masih berada di rumahnya. Ia mengobrol atau lebih tepatnya mendengarkan obrolan antara Pak Rizal dan Taehyung tanpa terlibat di dalamnya.

"Kok diem aja, Nak Jonny? Laper ya?"

"Ah nggak, Pak. Nggak apa-apa, Pak."

"Aslinya mana, Nak Jonny?"

"Bapak saya dari Padang Sidempuan, Pak. Ibu saya dari Sibolga. Tapi saya lahir di Jakarta."

"Oh gitu. Apa marganya?"

"Pakpahan, Pak."

"Wah, lucu ya kedengarannya kalau dipanggil Pak Pakpahan hehehe."

Krik krik krik. Jangkrik lewat di kepala Taehyung.

"Bercanda lho ini, Nak Jonny. Jangan tersinggung ya."

 "Nggak apa-apa, Pak."

"Nak Jonny suka tebak-tebakan?"

"Kadang-kadang, Pak."

"Kalo gitu saya tanya. Kalo gajah naik becak kelihatan apanya?"

"Hmm...kelihatan gajahnya?"

"Salah. Coba lagi."

"Apa ya? Kelihatan jalannya?"

"Masih salah. Nyerah?"

"Nyerah aja, Pak."

"Gajak naik becak itu kelihatan bohongnya."

Krik krik kriiikk. Jangkrik yang lewat di kepala Taehyung tambah banyak.

"Maaas!" Yunggi mengalunkan keras panggilan dari arah dapur.

"Ya?" 

Yang dipanggil pun segera menghampiri. "Kenapa teriak? Kan cuma di situ."

"Emange ra entuk? Kan omahku (Emangnya nggak boleh? Kan rumahmu)."

"Iya, Sayang. Boleh kok buat pacarnya aku," ucap Taehyung mengalah karena ia masih sayang nyawa. "Udah selesai? Mau dibantu?"

"Sampun. Tolong ditokke, Mas (Sudah. Tolong dikeluarin, Mas)."

"Apanya, Sayang? Belum ngapa-ngapain kok udah harus dikeluarin."

Yunggi berbalik dengan muntu yang masih belepotan sambal di tangan kiri. 

"Piye? Jajal baleni, Mas. Iki mumpung cowek karo muntune rung tak asahi. Lambemu tak bejeg-bejeg dadeke rujak cingur sisan! (Gimana? Coba ulangin, Mas. Ini mumpung cobek sama ulekannya belum tak cuci. Mulutmu aku ulek jadiin rujak cingur sekalian!)"   

Taehyung menutup mulutnya dengan telapak tangan kanan sementara tangan kirinya membentuk tanda perdamaian.

"Peace, Baby. Tapi kan kal- iya iya ini aku bawa ke meja. Makasih ya, Sayang." Taehyung berkata cepat bak rapper saat melihat Yunggi kembali mengacungkan muntu. "Pacarku mengerikan. Untung sayang."

"Aku krungu lho, Mas! (Aku denger lho, Mas!)"

"Mati aku!"

---

Setelah makan, Yunggi mengajak Jonny berjalan kakin ke rumah sepupu bahlulnya. Dengan santainya, ia merangkul bahu mantan Taehyung tersebut sementara Jonny yang masih kikuk membeku di bawah rangkulan Yunggi.

"Santai aja, Jon. Aku nggak makan orang kok."

"Yakin?"

"Iya, yakin. Tuh buktinya." Yunggi menunjuk Taehyung dengan dagunya. "Masih hidup kan dia hehehe."

Roman PicisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang