It Might Be You

527 84 72
                                    

Christian Jimin Park. Terlahir dari pasangan Park Chanyeol dan Byun Baekhyun. Ayahnya adalah petinggi perusahaan raksasa di dunia perangkat lunak dan perangkat keras komputer dengan lebih dari 20 cabang di seluruh dunia. Sementara Sang Ibu merupakan seorang perancang busana ternama yang malang melintang di dunia fashion selama lebih dari 30 tahun. Singkat kata, Jimin lahir dengan segudang keberuntungan. Kekayaan dan ketenaran.

Namun, miskin kasih sayang orang tua.

Sejak kecil, semua orang di sekelilingnya mengharapkan sesuatu dari Jimin. Beberapa pria berharap dapat menikmati tubuh moleknya sementara para wanita ingin kecipratan uangnya. Tak masalah baginya, yang penting ada orang yang memperhatikannya. Walaupun palsu.

Meskipun begitu, Taehyung dan keluarganya merupakan pengecualian bagi Jimin. Selain fakta bahwa keluarga Taehyung juga kaya raya dan tak memerlukan uangnya, mereka dapat melihat dengan jelas apa yang sebenarnya dibutuhkan Jimin. Perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, ia akan menjadi dirinya sendiri di hadapan mereka.

Itulah alasan kedekatannya dengan keluarga Sayuti sejak pertama kali berkenalan ketika ia baru berumur sepuluh tahun. Setelahnya, perasaan tersisihkan karena kesibukan orang tuanya perlahan digantikan kehangatan sambutan dan ketulusan keluarga sahabatnya itu.

Sampai ia berhadapan dengan seorang pemuda desa antah berantah bernama Joko. Nama yang singkat, sesingkat perkenalan mereka namun berhasil menimbulkan intrik di dalam diri Jimin.

"Hey, do you still think that I am a spirit or something? No spirit would be this hot, you know."

"Kowe ki ngomyang apa ket mau bengi to sakjane? (Kamu ini ngomong apa dari tadi malam sebenarnya?)"

"I don't understand you but since you're a hunk, I can deal with that," ucap Jimin sambil lagi-lagi memberi Joko kedipan.

"Kelilipen iki bocah. Nek ora saraden (Kelilipan ini anak. Kalo nggak saradan)."

"Are you seeing someone right now, Handsome?"

"Ra isa nek ngene ki terus. Sik dilit (Nggak bisa kalo gini terus. Tunggu bentar)."

Joko mengeluarkan ponselnya dan mencari layanan terjemahan online. Ia mengetikkan sesuatu dalam Bahasa Indonesia lalu menunjukkan layar ponsel dengan terjemahan Bahasa Inggris kepada Jimin.

"Oh, so you don't understand what I said. Okay, let's do this then."

Jimin pun melakukan hal yang sama.

"Kamu sedang melihat seseorang sekarang?" Joko garuk-garuk kepala. "Lha mripatku isih bener je. Ya isa weruh to ya (Lha mataku masih bener. Ya bisa dipake ngeliat dong)."

Joko mengetik lagi dan menyodorkan layarnya kepada Jimin namun disambut gelak tawa oleh lelaki bermata sipit tersebut.

"No no no. That's not what I meant. I mean this."

"Oh itu. No no," ujar Joko sambil melambaikan tangan memberi isyarat.

"Good! Wanna go out with me?" Kedipan mata kembali dihadiahkan Jimin.

"Iki wong stres pa ya? Kok kayane napsu banget to? (Ini orang stres apa y? Kok kayaknya nafsu banget sih?)"

"Show me what you're saying."

Joko pun menunjukkan terjemahan kalimat 'Kamu gila ya?'. Jimin lagi-lagi dibuat tertawa.

"Oh God, you're so funny. Yes, I'm crazy. About you."

"Idih!"

---

Sebelum ia dan Taehyung dijemput untuk kembali ke rumah kakek dan nenek Taehyung, Jimin menyodorkan ponselnya kepada Joko.

Roman PicisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang