SEBELUM BACA
VOTE DAN KOMENT DULU YA
TERIMA KASIHSelamat Baca^^
...
Malam semakin larut. Syeira menatap jam di nakasnya, sudah menunjukkan pukul 21.30 wib. Saatnya tidur.
Ketika matanya mulai terpejam, Syeira dikejutkan dengan teriakan Dartika, mama tirinya.
"SYEIRA TURUN KEBAWAH SEKARANG."
Syeira menghela nafas, lalu beranjak turun kebawah.
Terlihat dimata Syeira mamanya sudah berdiri dengan tangan memegang selembar uang berwarna merah.
"Belanja bahan masak untuk besok sekarang!"
"Tapi Ma ini u-"
"Saya tidak menerima penolakan!" bentak Dartika. Nyali Syeira menciut saat dibentak.
"Apa apaan kamu Dartika! ini sudah malam, apa pantas orang tua menyuruh anak gadis keluar malam!" sahut Mauren yang tiba-tiba datang dengan wajah marahnya.
"Udah aunty, it's okey. Aku bisa kok," ucap Syeira menengahi.
"Cepatan!" ucap Dartika.
"Aunty temani ya?" tanya Aunty. Syeira menggeleng.
"Syeira bisa sendiri kok," ucapnya meyakinkan.
"seriously?"
"yes."
"Syei, ini sudah malam. Tidak baik kamu keluar sendirian,"
"Aunty, jangan khawatir minimarketnya gak jauh kok," ujarnya menyakinkan Mauren.
Mauren menghela nafas. "Fine. Kamu hati hati, kalau ada apa-apa kabarin Aunty,"
Syeira mengangguk mantap. "Syeira pergi dulu," pamitnya pergi.
Kini menyisakan Dartika dan Mauren. Mauren menatap sengit sosok iblis dihadapannya.
"Mama macam apa kamu!" bentak Mauran.
"Kamu lebih jahat daripada saya! ingat itu!" setelah mengucapkan itu Dartika melenggang pergi masuk kedalam kamar. Meninggalkan Mauren yang menatap sinis padanya.
Kamu tidak tau apa-apa Dartika.
...
Helaan nafas terdengar dari bibir mungil seorang gadis. Ia menatap minimarket yang berada dihadapannya, senyumnya mengembang. Untung masih buka.
Kakinya mulai melangkah masuk kedalam, mencari bahan bahan yang dibutuhkan untuk besok. Sepertinya memakan waktu yang cukup lama untuk berbelanja.
Tangan mungilnya mulai mendorong troli dan mengambil bahan pakan yang dubutuhkan.
Kubuka album biru
penuh debu dan usang
kupandangi semua gambar diri
kecil bersih belum ternodaSuara merdu yang ia keluarkan mampu menghinoptis orang orang disekitar. Tapi sayang, tidak ada orang di minimarket ini, hanya ada pelayan kasir saja. Ia mendorong troli sembari menyanyikan lagu Album biru milik MellyGoeslaw. Ia sangat menyukai lagu tersebut, itu sangat cocok disaat ia merindukan Bundanya.
Sudah setengah jam Syeira berbelanja. Ia menatap isi trolinya, menghitung ulang daftar bahan pakan untuk besok.
"Ah udah cukup."
KAMU SEDANG MEMBACA
SYEIRA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DI HAPUS. JIKA MAU BACA SILAHKAN, KARENA CERITA INI BENAR-BENAR MEMBUAT KALIAN HALU DAN GREGETAN. VERSI NOVEL LEBIH BAGUS LAGI.] "Kapan Syeira bisa bahagia? Apa saat menyusul Bunda, Papah akan merasa kehilangan?" Syeira Laris...