17 - Pulangnya mereka

27K 2.3K 328
                                    

Assalamu'alaikum manteman
Allo
Nih aku udah update sesuai req dari kalian xixi
Dibaca ya! jan lupa vote dan komen setelah baca

Selamat Baca^^


...

Seorang siswi berlari terpogoh-pogoh menghampiri sosok gadis yang sedang sibuk berdandan di kelas. Ia melirik siswi tersebut dengan intens.

"Kenapa lo!?"

"Egh- itu-"

"Ngomong yang bener!" bentak gadis itu. Membuat siswi tersebut ketakutan.

"Agam mau kesini," selepas mengucapkan itu, siswi tersebut berlari meninggalkan kelas yang seperti neraka baginya. Pasalnya ada ratu Bully kedua di kelas ini.

Senyum cantiknya tercetak jelas di bibir yang terpoles dengan warna sangat merah. Seperti habis makan cabe saja. Ia mengetukkan jarinya di meja nya, menunggu sang pujaan hatinya datang.

"Semangat banget lo mau ketemu doi," celetuk gadis berambut ombre kekuningan dibawahnya, tak lain sahabatnya.

"Orang kasmaran mah beda ya, sampe ga berenti senyum," timpal sahabat lainnya, yang memiliki rambut panjang dikuncir kuda.

"Deg-deg an jantung gue!" pekiknya histeris, ia sangat bersemangat jika bertemu Agam. Kedua sahabatnya hanya terkekeh kecil, melihat sahabatnya ini bucin.

Brak!

Suara pintu yang dibuka sangat kasar membuat murid yang berada di dalam kelas terlonjak kaget. Mereka sudah biasa melihat tontonan seperti ini, jadi apa yang harus mereka takuti? mungkin ada yang harus di waspadai. Valderos, mereka harus menghindari semua masalah yang bersangkut paut dengan Valderos.

Agam dan Dafa berjalan santai ke arah gadis yang sedang tersenyum melihat Agam.

"cih! muka jelek sok sok an di poles, tambah burik tau ga!" Damage nya Dafa sekali ngomong, bukan main memang.

"Lo ngehina gue!?" bantahnya tak terima.

"Sesuai fakta aja." balas Dafa dingin.

"FANI!" Amarah Agam memuncak saat menatap gadis yang membuatnya berdecih jika melihatnya.

"Apa Agam, kenapa sih harus marah-marah," ucap Fani dengan suara centilnya.

"Maksud lo apa nulis 'Jalang!' di Loker Syeira!?" tanya Agam menggeram kesal.

"Gue ga suka lo deket sama Syeira!" pekiknya kesal.

Agam terkekeh sinis, lalu memandang Fani dengan tatapan hina. "Urusan lo sama gue apa? sampai-sampai lo ga suka gue deket sama Syeira?"

"Lo itu milik gue!"

"Apa hak lo!?"

"Syeira itu ga cocok sama lo, Agam!"

Kekehan yang begitu renyah keluar dari bibir Agam. "Jangan pernah lo bertiga ganggu orang terdekat gue! sampai lo bertiga berani nyentuh rambutnya sehelai pun, nyawa lo bertiga taruhannya," ucapan itu mampu membuat Cika dan Meta--sahabat Fani, meneguk kasar ludahnya. Berbeda dengan Fani, ia sangat membenci Syeira, ia tidak takut dengan ancaman Agam.

"Gue jamin hidup Syeira gaakan tenang! dan lo semua bakalan minta maaf sama gue! camkan itu Agam!" teriak Fani mengancam saat melihat Agam yang pergi.

Kini menyisakan Dafa yang menatap remeh Fani dan kedua sahabatnya. Ia tak habis fikir dengan Fani, ia cantik, pintar, dan memiliki semua yang ia mau. Tapi kenapa harus membully orang tak bersalah?

SYEIRA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang