39 - Selamat Ulang tahun Papah (REUPLOAD)

28.8K 1.5K 120
                                    

Cuman chapter ini yang aku upload, karena sebentar lagi Syeira open PO ke-2. Aku kasih spoiler nih soal harga, ada 3 paket dan harga nya gak melebihi 100k loh!!

Pantau terus Instagram @moccachinopublisher dan @tulisands

•••

Syeira sudah rapih dengan pakaian sekolahnya, ia bersiap-siap berangkat dengan Mauren yang mengantarnya. Syeira mulai turun dengan senyumannya, tapi senyuman itu memudar saat melihat meja makan yang kosong.

"Syei belum ngucapin ke Papah," lirihnya menatap sekilas meja makan. Lalu keluar menghampiri Mauren yang sedang memanasi mobil.

"Sudah siap?" tanya Mauren menghampiri Syeira, mengelus pucuk kepalanya dengan sayang.

"Udah! Yuk berangkat Aunty!"

"Sebentar, Aunty mau ambil tas di kamar dulu," ujar Mauren berlalu ke dalam.
Syeira menatap langit-langit yang tampak cerah. Ia benar-benar tidak sabar untuk memberikan surat ini pada Andara. Rasanya ia ingin mempercepat waktu langsung pulang sekolah saja.

"Yuk!" Mauren datang dan langsung menaiki mobil. Syeira pun beranjak masuk ke dalam mobil.

"Pak berangkat dulu," pamit Syeira pada Pak Satpam di rumahnya.

"Iya Non, hati-hati."

"Siap, Pak!" Mobil Mauren mulai melesat meninggalkan perkarangan rumah Syeira. Di dekat rumah Syeira ada mobil yang sedari tadi memperhatikan kepergian mereka berdua dengan senyum sinis.
...
Kini Syeira sudah berada di kelas. Kekehan kecil selalu keluar dari bibir mungilnya saat melihat Valderos yang datang untuk konser di kelasnya. Bagi kaum Adam itu menyenangkan, tapi bagi kaum Hawa itu mengesalkan.

"KALIAN ITU PUNYA KELAS, KENAPA HARUS DI SINI, SIH!?" teriak Dinda kesal. Sepertinya hanya kaum hawa XI Mipa 1 yang berani dengan Valderos. Sedangkan kelas lainnya tidak ada yang berani.

"Kenapa sih Din, lagi pms?" tanya Jasir dengan tampang watadosnya.

"Iya! Makanya pergi ih!"

"Tak nak!" sahut Lery menggelengkan kepalanya. Dinda hanya memegang kepalanya pusing. Kenapa ia memiliki kakak kelas seperti mereka sih.

"Terserah!"

"Putri!" panggil Lery pada gadis yang sibuk rebahan di samping Dinda. Putri mendongak, menatap Lery dengan alis terangkat satu.

"Put, kalau bawa motor pelan-pelan aja, ya, jangan ngebut," ujar Lery membuat Putri semakin bingung. Sedangkan yang lainnya menahan tawa saat melihat Lery yang sedang menggombal.

"Kenapa?"

"Kalau pelan-pelan kan bisa lama-lama dulu lo di hati guenya, kalau ngebut mana sempat keburu gue baper!"

"HIYA!" Semua tertawa dengan gombalan Lery yang berhasil membuat pipi Putri bersemu merah. Jefra terkekeh, sepertinya Lery menyukai Putri sekarang. Terlihat dari matanya yang sedikit malu dengan hasil gombalannya.

"KATANYA SIH BELUM JADIAN, BARU PEDEKATE. TAPI KOK PIRASAT GUE MENGATAKAN PASTI KENA TIKUNG," sahut Jasir ikut-ikutan.

"EH, GUE JOMBLO NIH, BOLEH, GAK?" timpal Geral merapihkan kerah bajunya.

SYEIRA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang