18 - Diculik

26.1K 2.5K 249
                                    

Assalamu'alaikum manteman
Allo^^
Tugas menumpuk, ku sempetin buat next chapter:)
Jadi tolong lah jangan siders:)
Kalian senang aku pun ikutan senang!^^ Jadi di mohon kebaikannya manteman<3

Selamat Baca^^

...

Syeira menatap Nara yang sedang menunggu jawabannya. Ia menghela nafas kecil, lalu menggeleng, pertanda ia tak mau memutuskan Agam. Sontak, hal itu membuat Nara menggeram kesal.

"Gue bilang putusin ya putusin, Syeira!" pekik Nara kesal, tangannya mulai menyambah rambut Syeira dengan kasar.

Syeira memejamkan matanya, bahkan untuk mengedipkan matanya saja sangat sulit. Apalagi, ia harus melawan.

Nara menghempaskan kepala Syeira ke dinding. "Sampe lo ga mutusin Agam, hidup lo gaakan tenang!" ancam Nara melenggang pergi.

"Syeira gaakan pernah mau mutusin Agam," gumamnya kecil, berusaha beranjak pergi dari gudang.

Wajahnya memang tidak ada luka, tetapi badannya. Badannya yang penuh luka lebam, begitu juga hati nya. Sangat sakit.

Ia membuka knop pintu, lalu mengambil salaf yang sudah ia sediakan jika dirinya di pukuli. Secara perlahan ia mengoles salaf itu ke luka lebamnya.

Pantulan kaca itu menampilkan tubuhnya yang di penuhi memar biru, itu adalah bekas pukulan sebelumnya. Pukulan yang amat nyakit baginya, karena Pahlawannya lah yang memukulnya, siapa lagi kalau bukan Andara--Papahnya.

"Bunda, anak bunda ini kan kuat, " kekehnya kecil. "Syeira ga pernah nyerah kok. Syeira akan menyerah, saat ajal datang menjemput Syeira," ujarnya tersenyum menatap bingkai foto yang berisi dirinya, Bundanya, dan Papahnya.

"Bunda tau, Syeira punya banyak orang yang sayang sama Syeira. Agam Bunda, Agam, dia lelaki kedua yang Syeira cintai setelah Papa. Jadi, Syeira punya tiga orang special di hati, Syeira," ujarnya tersenyum menunjuk di mana Hati terletak.

"Bunda tau ga, Syeira sering banget ketawa karena ulah Kak Lery dan Kak Jasir, Bunda. Bahkan Syeira sampai nangis bun, karena lelucon yang mereka buat. Terus, Bunda tau Kak Jefra ga? Kak Jefra orang yang perhatian sama Syeira, dan juga Ada Kak Adit! yang selalu memperhatikan pola makan Syeira, Bunda. Terakhir, ada Kak Dafa, dia orangnya dingin tapi sama Syeira dia bawel bunda," kekehnya saat mengingat Dafa saat bersama dirinya. "Itulah orang yang selalu ada buat Syeira, terutama Safiyya. Sahabat terbaik yang Syeira punya," lanjutnya Tersenyum mengembang.

drrtt.. drrtt..

089624xxxxxx
Agam kecekalaan! dia ada di markas, kamu kesini sekarang Syei!

Deg!

Detak jantungnya tak beraturan, matanya berkaca-kaca. Dengan cepat ia mengambil tas selempangnya, lalu mengendap pelan-pelan untuk keluar dari rumah. Bahkan, ia sampai lupa akan rasa sakitnya. Yang ia pikirkan kini adalah, Agam-- kekasihnya.

"Akhirnya, aku bisa kelu-

-Mphh! Mphh!"

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, ia sudah di bekap terlebih dahulu, oleh seseorang. Lalu membawanya kedalam mobil, dan meninggalkan perkarangan rumah Syeira.

"SYEIRA!"

...

"Ikan hiu lagi baca, i lop yu yang lagi ngaca!" ucap Jasir berpantun.

"Salah goblog pake g!" Lery melempar bantal ke wajah Jasir. "Seharusnya, Ikan hiu lagi baca, i need yu buat yang baca!" Ucapnya sombong.

Tuk!

SYEIRA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang