"Dia dekat dengan kita, baik di depan kita. Tetapi busuk di belakang kita."
Selamat Baca^^
...
Suasana kantin mendadak riuh akibat suara tembakan yang tiba-tiba terdengar di pendengaran mereka. Semua mata menatap gadis yang hampir terkena tembakan tersebut, begitu juga arah pandang Valderos.
"SYEIRA!" Pekik Agam khawatir.
"KEJAR PELAKUNYA!" Teriak Dafa emosi.
Agam berlari ke arah Syeira, raut wajah khawatirnya terpampang begitu jelas di hadapan gadisnya.
"ada yang luka?" tanya Agam khawatir, ia menggenggam tangan gadisnya.
"Aku gapapa, ga kena kok," ucap Syeira menenangkan Agam.
hosh hosh hosh
Suara deru nafas yang terburu-buru bergabung menjadi satu. Semua Anggota Valderos yang bersekolah disini, berkumpul di tempat kejadian tadi. Agam menatap mereka semua, alisnya terangkat.
"Berhasil?" tanya Agam.
"Lepas!" jawab Dafa.
"Ciri-cirinya?"
"Dia cowok, tapi semua tubuhnya ketutup," sahut Regan.
"Om-om," celetuk Aksa.
"Kita urus nanti, sekarang lo semua bubar!" ucap Agam tegas pada anggota Valderos yang tidak ada berkepentingan.
Plak!
"Gausah sok cari perhatian lo jalang!" bentak Nara menampar pipi Syeira. Fani tak menyangka Nara akan se emosi ini kalau melihat Agam dengan Syeira.
"Udah gue bilang kak, jangan kasar sama Syeira!" ucap Safiyya menarik rambut Nara.
"Lepasin gue!" pekik Nara. Safiyya melepaskan tangannya dari rambut Nara.
"Apa Kakak masih belum puas nyakitin Syei?" tanya Syeira, ia melangkah maju kehadapan Nara.
"Belum puas merebut kebahagian Syei?"
"Belum puas ngambil kasih sayang Papah Syei?"
"APA BELUM PUAS KAK!"
Semua kembali hening. Tatapan tak percaya tertuju pada Dua gadis yang mempunyai hubungan saudara tiri itu.
"Ikut gue!" Nara menarik kasar tangan Syeira, tetapi Syeira terlebih dahulu menepisnya.
"SYEI GAMAU!"
Plak!
Sebuah tamparan mendarat kembali di pipi Syeira. Siapa sangka, ada tangan kekar membalas tamparan Nara.
Plak!
"Tamparan buat lo karna udah nampar cewek gue!" Agam menarik Syeira pergi dari kantin.
"LO LIAT SYEIRA! GUE GAAKAN TINGGAL DIAM!"
...
Agam membawa Syeira ke taman belakang sekolah. Ia menggenggam lembut gadisnya, tatapannya kini berada di pipi gadisnya yang memerah.
Tangan nya terangkat untuk mengelus pipi yang terasa panas. Wajah gadisnya semakin kurus saja menurutnya, apa ia makan dengan cukup di rumahnya.
"Masih sakit?" tanya Agam lembut.
Syeira menggeleng, ia menatap Agam dengan senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYEIRA [SUDAH TERBIT]
Подростковая литература[SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DI HAPUS. JIKA MAU BACA SILAHKAN, KARENA CERITA INI BENAR-BENAR MEMBUAT KALIAN HALU DAN GREGETAN. VERSI NOVEL LEBIH BAGUS LAGI.] "Kapan Syeira bisa bahagia? Apa saat menyusul Bunda, Papah akan merasa kehilangan?" Syeira Laris...