"Setiap harinya kita selalu mendapati kabar yang benar-benar tak pernah kita duga."
Selamat Baca
...
Agam memasuki markas dengan wajah kusutnya. Semua arah pandang menatapnya bertanya-bertanya. Agam berjalan ke arah sofa, merebahkan tubuhnya sejenak untuk menenangkan pikirannya.
"Lo ada masalah?" tanya Adit membuka suara.
"Gue putus."
Dua kata mampu membuat semua menatap dengan keterkejutannya. Lery bangkit, berjalan menghampiri Agam.
"Siapa yang mutusin?" tanya Lery.
"Syeira."
"Lo terima?"
Agam menggeleng. "Gue ga sebodoh itu buat terima keputusan sepihak ini."
"Lo gak nanya alasannya, Gam?" tanya Jefra.
"Udah, dia cuman bilang 'Aku mau putus.' " ucap Agam menirukan apa yang di kata Syeira.
"Apa gue ngelakuin kesalahan?" tanya Agam pada semua temannya.
"Lo yakin gaada yang aneh dari Syeira?" tanya Jasir menimpali.
"Engga."
Semua menghela nafas kecil. Besok mereka harus mempertanyakannyan pada tuan putri.
"Gam! Gino sama Deki mau main kesini!" teriak Reza dari luar.
"Iya! gue tunggu!" balas Agam.
"Terus lo mau gimana buat hubungan lo sama Syeira?" tanya Adit.
"Gue gatau-- Argh!" Agam melenggang pergi ke dapur. Ia butuh yang dingin-dingin untuk menenangkan pikirannya.
"Tapi, firasat gue gak enak Gam," guman Adit pelan.
...
Adzan Magrib sudah berkumandang, tapi Syeira masih belum juga sampai di markas. Ia baru separuhnya berjalan, tenaganya semakin lama semakin berkurang. Ia menatap Jam di tangannya, sudah menunjukkan 18.15 malam. Tidak mungkin dirinya mengabaikan masalah ini, ia harus ngejelasin semua nya pada Agam dan Valderos.
Bulu kuduk Syeira mendadak berdiri, hawa malam ini begitu dingin menusuk ke kulitnya. Ia lupa membawa cardigannya, sekarang ia hanya menggunakan baju sekolahnya tanpa lapisan apapun yang untuk menghangatkannya.
Kedua tangannya ia gosokkan untuk menghangatkan tubuhnya, walaupun tidak begitu hangat seengganya bisa mengurangi kedinginannya.
Langkah Syeira terhenti. Ia menoleh ke arah belakang secara perlahan, matanya menyipit saat ada lampu mobil menyilaukan matanya. Helaan nafas keluar dari bibirnya, ia pikir ada sesuatu yang aneh.
Syeira melanjutkan lagi langkahnya, ia sekali-kali menoleh ke arah belakang, ia merasa mobil itu mengikutinya. Dengan perlahan ia menambah kecepatan langkahnya. begitu juga dengan mobil di belakangnya, menambah laju kecepatannya.
"AKH!"
Lengan kanan Syeira terkena sayatan dari mobil yang tadi di belakang dan tiba-tiba melaju melewatinya, dengan tangan mengeluarkan pisau melalui kaca mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYEIRA [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DI HAPUS. JIKA MAU BACA SILAHKAN, KARENA CERITA INI BENAR-BENAR MEMBUAT KALIAN HALU DAN GREGETAN. VERSI NOVEL LEBIH BAGUS LAGI.] "Kapan Syeira bisa bahagia? Apa saat menyusul Bunda, Papah akan merasa kehilangan?" Syeira Laris...