Bunda - Melly Goeslaw
Part untuk satu ini, aku nangis!:)
Selamat Baca^^
...
Syeira menatap Safiyya penuh selidik. Ia curiga ada yang di sembunyikan oleh sahabatnya ini darinya. Safiyya yang di tatap seperti itu menjadi gugup, ia paling susah menutupi sesuatu dari Syeira.
"Apa yang kamu sembunyiin dari aku?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibir Syeira saat Safiyya diam saja.
"Engga ada."
"Bilang sama aku Safiyya, ini ada sangkut pautnya sama aku kan?"
"Eng-"
"Bilang."
Safiyya menghela nafas kasar. Kalau sudah seperti ini, ia mana bisa menyembunyikannya. Safiyya memberikan ponselnya pada Syeira.
"Aron?" tanya Syeira menatap Safiyya.
"Iya, mantan lo dateng buat ngajak lo balikan," tutur Safiyya.
"Syeira punya mantan?" tanya Caca yang sedari tadi hanya diam mendengar percakapan mereka berdua.
"Iya, Aron mantan aku waktu kelas 9," jawab Syeira tersenyum menatap Caca.
"Kok lo senyum?" tanya Safiyya curiga.
"Lo gak takut?"
"Aku mau ketemu Aron," ucap Syeira bangkit berdiri.
"Gak! Bahaya Syei!" ucap Safiyya menahan tangan Syeira.
"Aku mau jelasin sama dia, kalau aku ma-"
"Lo mau balikan!?" potong Safiyya tak percaya.
Syeira mendengarkan itu memukul pelan bibir Safiyya. Ia mendengus menatap sahabatnya. "Aku mau jelasin ke dia soal masa lalu dan aku gamau balikan sama dia," jelas Syeira.
"Gue ikut!" ucap Safiyya.
"Aku juga!" sahut Caca.
Syeira mengangguk, lalu berjalan keluar diiringi Safiyya dan Caca. Semua teman kelasnya hanya bisa menghelas nafas kasar, mereka tidak mungkin ikut keluar dengan keadaan kacau seperti ini.
...
Agam menatap Aron dengan tatapan membunuh. Emosinya kini masih tenang, belum ada tanda-tanda ia ingin menghajar laki-laki di hadapannya.
"Mau ngapain lo kesini?" tanya Agam dengan suara beratnya.
"Ketemu mantan gue!" balasnya menatap sengit Agam.
"Udah di bilang berapa kali sama cewek gue, kalau dia gak mau balikan sama lo," jelas Agam tersenyum miring.
Aron mengepalkan tangannya. Ingin sekali ia menghajar Agam sekarang juga, tapi ia tak mau Syeira kecewa lagi dengannya.
"Temuin gue sama Syeira!"
"Ogah!"
"Gue mau denger lagi dari mulut dia langsung!" ucap Aron memaksa.
"Telinga lo masih aman kan?" tanya Adit yang sedari tadi diam.
"Tinggal nemuin gue sama Syeira apa susahnya!" bentak Aron.
"Lo gak usah nyari masalah sama gue!" sentak Agam.
"Gue cuman mau ketemu Syeira! gue butuh bicara sama dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SYEIRA [SUDAH TERBIT]
Fiksi Remaja[SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DI HAPUS. JIKA MAU BACA SILAHKAN, KARENA CERITA INI BENAR-BENAR MEMBUAT KALIAN HALU DAN GREGETAN. VERSI NOVEL LEBIH BAGUS LAGI.] "Kapan Syeira bisa bahagia? Apa saat menyusul Bunda, Papah akan merasa kehilangan?" Syeira Laris...