"Aku tidak akan pernah benci dengan orang yang selalu menyakiti ku. Rasa sayang ku lebih besar di bandingkan rasa benci ku."
-Syeira Larissa Anindia.Selamat Baca ^^
...
Semua terdiam saat Adit meneriaki nama Syeira. Raygon yang melihat wajah tegang Anggota Valderos, bertanya-tanya. Siapa Syeira?
"Argh! Jangan bilang yang tadi bukan auntynya!?" teriak Agam marah.
"Lo lupa? Auntynya kan di Bandung," sahut Jasir.
Wajah Agam berubah pucat pasi.
"Siapa Syeira?" tanya Gino bingung.
"Wanita yang paling berharga yang Valderos punya," ucap Jefra.
"Gadis kecil tak bersalah," sahut Adit.
"Dia, Malaikat," timpal Dafa.
"Tuan Putri Valderos," timpal Lery.
"Kita mencar nyari Syeira!" perintah Agam.
"Gue dan Raygon bakalan bantu lo semua!" ucap Gino tegas.
"Thanks Gin!" Agam tersenyun tipis, dibalas tepukan di pundaknya.
"Lo santai aja, kita bakalan temuin tuan putri Valderos. Lo kirim fotonya ke gue, biar gue share ke grup gue!"
"Oke!"
"KITA MENCAR! KALO ADA YANG NEMUIN SYEIRA, KABARIN GUE! DAN BAWA KE MARKAS VALDEROS!" teriak Agam mengomando.
"SIAP!"
Mereka semua bubar berpencar, membagi beberapa kelompok untuk mencari bersama. Rasa cemas menghinggapi tubuh Agam dan Anggota Valderos lainnya. Bagaimana bisa, mereka sampai lengah!
"Syei, semoga kamu gapapa."
...
Syeira sedari tadi menatap aneh arah jalan yang mereka lalui, kenapa suasananya mendadak dingin. Firasatnya menjadi tak enak, seperti akan ada sesuatu yang terjadi.
"Hmm.. aunty?" panggil Syeira.
"Iya, ada apa sayang?"
"Kita mau kemana?"
"Jalan-jalan dong, di jamin kamu suka."
Syeira tersenyum lalu mengangguk antusias. Tapi, itu semua hanyalah topeng belaka. Perasaannya memang tidak enak, merasa aneh. Dan juga, ini seperti bukan Mauren yang ia kenal.
Diam-diam matanya melirik ke sebelahnya. Memastikan bahwa wanita di sebelahnya ini adalah, Mauren atau bukan.
Syeira menghela nafas gusar sedari tadi, tangannya saling terkait satu sama lain. Ia memainkan jarinya, perasaannya semakin tak enak.
"Kita udah ham-"
"MAMA!"
Wanita itu terkekeh. Ada sedikit kesalahan saat dia menirukan gaya bicara Mauren. Ah, ia tertangkap basah. Mauren membuka maskernya.
"Hai," seringaian Dartika membuat Syeira takut.
"Mama mau bawa aku kemana?" tanya Syeira gugup.
"Kerumah Adik saya!"
"Syeira gamau ma!" Syeira memberontak, berusaha kabur dari mobil itu. Tetapi ia gagal, Dartika terlebih dahulu menahannya sebisa mungkin. Sebentar lagi mereka sampai di rumah Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYEIRA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DI HAPUS. JIKA MAU BACA SILAHKAN, KARENA CERITA INI BENAR-BENAR MEMBUAT KALIAN HALU DAN GREGETAN. VERSI NOVEL LEBIH BAGUS LAGI.] "Kapan Syeira bisa bahagia? Apa saat menyusul Bunda, Papah akan merasa kehilangan?" Syeira Laris...