"Lery!"
"Kenapa Ayang Dafa? tumbenan loh manggil akuh."
"Muka lo buriq pake q."
"Bunuh akuh bang bunuh akuh."
Selamat Baca^^
...
Sudah ada 110 anggota Valderos yang berada di markas. Termasuk 5 Anggota inti, dan juga ada Syeira dan Safiyya.
Mereka sedang merapatkan sesuatu, tanpa sepengetahuan Syeira dan Safiyya. Terlihat sangat jelas dimata Syeira, raut wajah Agam yang begitu serius diruangan rapat yang kedap suara. Ia menjadi gusar, saat melihat keseriusan Anggota Valderos didalam sana.
"Saf, jangan bilang mereka mau jagain aku," ucap Syeira gelisah. Safiyya tau, kalau Syeira tidak suka merepotkan orang lain. Tapi kan kali ini berbeda, ini demi keamanan dirinya.
"Ini demi kebaikan lo, kalo lo merasa gaenak, yang kecewa siapa? mereka semua," ucap Safiyya menatap ruangan rapat tersebut.
Syeira menatap arah pandang Safiyya, tanpa sengaja Agam juga sedang menatapnya, dan detik kemudian Agam menyunggingkan senyumnya.
Damai, tenang, aman, itu yang Syeira rasakan saat melihat Agam. Disaat ia merasa paling tersakiti, dibalik itu ia juga merasa paling beruntung. Banyak orang yang menyayanginya, dan berebutan ingin melindunginya.
Ia membalas senyum Agam, lalu menatap Safiyya kembali. Mata sahabatnya berkaca-kaca, ia tau apa yang sedang Safiyya fikirkan.
"Kamu takut aku kenapa-kenapa kan?" tanya Syeira diangguki Safiyya.
Perlahan Syeira menggenggan tangan Safiyya, lalu tersenyum manis padanya. "Aku baik-baik aja, selama ada kalian, aku merasa aman," ujarnya menghapus air mata milik Safiyya.
"Gue mau nemenin lo dirumah," ucap Safiyya, yang dibalas gelengan kecil dari Syeira.
"Tapi aku udah buat perjanjian sama Papah, gaboleh bawa orang kerumah. Papah bakalan tau semua yang aku lakuin dirumah," ujar Syeira menunduk sebentar, menghela nafas pelan, lalu menatap kembali Sahabatnya., "Itu alasan kenapa aku gelisah mikirin Valderos yang berniat ngejagain aku," lanjutnya menatap khawatir Safiyya.
"Soal Valderos yang ngejagain lo, lo gaperlu khawatir. Lo tau sendiri seberapa pinternya Valderos mengelabui musuhnya," ujar Safiyya terkekeh.
"Tapi-"
"Sye, Saf, masuk," panggil Agam yang sedang berdiri didepan pintu.
Mereka berdua mengangguk, lalu masuk kedalam ruangan rapat.
Yang Syeira lihat pertama kali adalah, senyuman Anggota Valderos. Sepertinya mereka peka akan kekhawatirannya.
"Keluarga kamu pergi berapa hari?" tanya Adit membuka suara.
"2 minggu," cicit Syeira pelan.
Semua tampak terkejut mendengarkan itu, Keluarga yang tidak ada perasaan sama sekali, meninggalkan putrinya sendirian dirumah.
"Kami tadi rapat membahas penjagaan untuk kamu, sampai keluarga kamu pulang, dan kami udah buat jadwalnya," jelas Jefra tersenyum hangat pada Syeira.
"Tapi, apa itu gak ngerepotin kalian?" tanya Syeira.
"Engga sama sekali, kalo kamu nolak, kamu ngecewain kita," ucap Agam menggenggam tangan gadisnya.
"Syeira gamau ngerepotin," ucapnya tertunduk.
"Hei, coba angkat kepala kamu, liat sekitar kamu."
Syeira memberanikan untuk menatap kedepan, matanya berkaca-kaca, semua Anggota Valderos tersenyum manis menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYEIRA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[SEBAGIAN CHAPTER SUDAH DI HAPUS. JIKA MAU BACA SILAHKAN, KARENA CERITA INI BENAR-BENAR MEMBUAT KALIAN HALU DAN GREGETAN. VERSI NOVEL LEBIH BAGUS LAGI.] "Kapan Syeira bisa bahagia? Apa saat menyusul Bunda, Papah akan merasa kehilangan?" Syeira Laris...