🌙 five

5.4K 1.1K 281
                                    

Terima kasih buat teman-teman yang nyariin aku😭 senang sekaligus ga enak karena bikin kalian menunggu.

Tapi biar nggak salah paham, aku mau kasih tau kalian kalo belakangan ini aku lagi ada masalah sama diri aku sendiri, jadi agak kesulitan buat nulis dengan fokus meski aku udah buat outlinenya.

Semoga nggak mengurangi niat kalian membaca gloomy moon ya❤️

Thank you~ happy reading❣️ jangan lupa vote dan komennya ya kalau kamu suka sama cerita ini









•••

Situasi dalam ruangan tampak menegang. Setiap anggota merasa cemas lantaran ketua divisi yang seharusnya menghadiri rapat besar untuk memaparkan produk yang baru dirilis, ternyata mengalami kecelakaan mobil.

Direktur terpaksa mengumpulkan seluruh anggota divisi yang berkaitan dan meminta mereka untuk mencari pengganti sang ketua divisi, Ko Dae Il, secepatnya.

Tentu saja semuanya menolak. Presentasi produk baru adalah hal yang paling ditakuti setiap anggota divisi. Karena jika tidak memaparkan hasil dengan baik dan menarik, peluang terpilihnya menjadi partner oleh perusahaan tersebut juga akan sangat rendah.

Namun ditengah-tengah kecemasan dan kegelisahan yang ada, hanya Arin satu-satunya yang tak ikut merasakan kehebohan ini. Secara fisik, tubuhnya memang berada di ruang rapat bersama yang lainnya. Tapi pikirannya, sibuk memikirkan siapa sosok Dokter Hwang yang kemarin menghubungi Chan.

Jangan-jangan dia benar selingkuh? Terus selingkuhannya orang kesehatan, bahkan dokter? Ahh.. jadi kemarin dia pura-pura belanja bahan pokok sama chefnya? Tapi ternyata benar selingkuh? Ck, aku lupa kalau dia pandai berbohong. Gumam Arin dalam hatinya.

"Arin, apa kamu bersedia menggantikan Ko Dae Il?" Melihat Arin satu-satunya orang yang tidak merasa panik, Direktur Chungho lantas bertanya pada perempuan itu.

Sayangnya, saat itu pikiran Arin belum sepenuhnya kembali. Jadi jawaban satu-satunya yang keluar dari bibir mungilnya itu adalah, "Iya."

Semua yang ada di ruangan tersebut menghela napas lega secara serentak. Merasa tenang karena akhirnya tak dipilih untuk melakukan presentasi peluncuran produk baru.

"Hey," Yiseul menyenggol lengan Arin. Barulah disaat itu ia tersadar, "kamu serius mau presentasi peluncuran produk?"

Arin menoleh cepat, "Ya enggak lah. Tanggung jawabnya besar, repot juga, aku nggak mau. Yang lain aja."

Yiseul terbelalak dengan rahangnya yang sedikit terbuka.

"Tapi barusan kamu bilang iya waktu ditunjuk Pak Chungho!"

Selama beberapa detik, Arin terdiam. Mencerna apa yang barusan Yiseul katakan.

"Aku? Kapan? Pak Chung Ho nggak nanya tuh daritadi?"

Yiseul makin dibuat tak percaya dengan jawaban Arin.

"Wah, bengong kamu itu membawa malapetaka."

Arin hendak bertanya lagi untuk meminta penjelasan. Namun Direktur Chung Ho lebih dulu bersuara.

"Oke baik, karena kita udah dapat pengganti Ko Dae Il, semuanya bersiap untuk merevisi materi presentasi, menyiapkan sample produk dan apapun yang kalian butuhkan untuk pelucuran ini," terang Chung Ho, "dan untuk Arin, sehabis ini ke ruangan saya. Akan saya jelaskan apa yang harus kamu lakukan saat memaparkan produk divisi kamu."

gloomy moon • bang chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang