gloomy moon • bang chan

🌙 twenty

Siapa yang kangen!?!?!

Kangen Ana atau kangen Gloomy Moonnya??

😭😂😭

•••

Hujan malam itu jatuh membasahi kota dengan konsisten. Beberapa kali terdengar suara gemuruh, seolah langit tengah menangis sambil meraung-raung, menumpah segala kesedihannya pada bumi.

Sebelumnya suara itu tidak terlalu menganggu, namun yang terdengar kali ini nampaknya berhasil membuat Arin terbangun dari tidurnya. Sambil memijat leher yang terasa sakit karena posisi tidur yang tidak nyaman—menunduk dengan menggunakan kedua tangannya sebagai bantalan—Arin perlahan menegakkan posisi.

Pemandangan yang dia lihat pertama kali ketika membuka mata adalah sosok Bang Chan. Dia tengah duduk bersandar sambil tersenyum menatap Arin.

"Kok malah duduk sih? Nggak pusing? Udah tidur lagi," ucapnya memerintah setelah memastikan suhu tubuh Chan mulai menurun.

"Kenapa nggak tidur di sofa itu? Walaupun nggak nyaman-nyaman banget, paling nggak bisa sambil rebahan daripada tidur sambil duduk gini," alih-alih menjawab, Chan malah mengalihkan pembicaraan.

"Kamu sendiri kenapa nggak tidur di kasur kamar? Malah tidur di kasur rumah sakit." Arin membalas dengan nada sarkas.

"Disini juga kamar," Arin menatapnya bingung ketika Chan berkata demikian, "kamar pasien."

Arin memalingkan bola matanya malas sambil mendesah pelan. Dia menarik kursinya mendekat, lalu duduk menghadap Chan kali ini.

"Udah makan malam?" tanya Chan. Dia khawatir Arin tidak sempat makan malam di kantin rumah sakit karena waktu mulai menunjuk pukul delapan malam—kantin segera tutup.

"Menurutmu aku kelihatan udah makan?"

"Mau kutemani makan?"

Sebelah alis Arin terangkat sebelah, dia menatap Chan tak percaya. "Kamu mau ikut aku ke kantin gitu?"