Thank you so much for 10k+ readers!! Nggak nyangka bakal serame ini padahal baru beberapa part T.T
Jangan bosen sama aku ya guys😭🙏
Btw SELAMAT AKHIRNYA GOD'S MENU 100M VIEWS HUHU AKU TERHURA😭😭😭
Okey balik ke cerita😭 jangan lupa vote dan komen!❣️ Biar nggak jomplang T.T
Happy reading~•••
Biasanya karyawan menerima pesan singkat dari direktur waktu pagi hari tentunya untuk menagih beberapa tugas kantor yang mungkin belum terselesaikan. Tapi apa jadinya kalau seorang direktur mengirimi pesan berisikan kekhawatiran karena kemarin salah satu karyawannya tidak hadir di kantor? Hal itu sedang dialami Arin sekarang.
Dia mati kutu menatapi layar ponselnya. Seumur-umur, dia tak pernah berbicara dengan sang direktur melalui pesan singkat kalau bukan karena hal-hal mendesak terkait pekerjaan. Mau membalas, dia takut akan merespon berlebihan. Tapi keadaan tidak jauh lebih baik juga kalau Arin mengabaikannya, kan?
Maaf, Pak. Kemarin saya nggak enak badan makanya saya meliburkan diri. Hari ini saya masuk kembali. Terima kasih sudah bertanya.
Arin menggigit bibir, semoga jawabannya kali ini tidak membuat Chungho berpikir macam-macam. Disaat Arin hendak meninggalkan kasur untuk segera mandi terlebih dahulu, ponselnya kembali berdering. Membuat dirinya yang sudah sampai diambang, terpaksa menutup kembali pintu kamarnya demi menghampiri benda kecil yang tergeletak di nakas itu.
Syukurlah kalau kamu baik-baik saja. Tadinya saya pikir kamu sakit karena saya ajak kencan.
Hampir saja Arin terjungkal membaca balasan Chungho. Sosok direktur yang dikenalnya dingin dan ambisius serta tak pernah menunjukan kelemahannya itu, ternyata punya kepercayaan diri yang tinggi sampai membuatnya terlihat lucu seperti ini.
Setelah memutuskan tak membalas lagi, Arin pun segera menuju kamar mandi untuk bersiap. Mengenakan kemeja dan jas andalan miliknya serta mengoles make up setipis mungkin namun tetap membuatnya terlihat cukup segar dan menawan. Arin tak pernah mengikat rambut panjangnya kecuali saat dia belum sempat keramas selama beberapa hari atau saat dia sudah terlambat sampai tak sempat menata rambutnya.
Aroma makanan yang menyerobot masuk melalui celah kamarnya saat Arin sedang merapihkan barang penting yang perlu ia bawa, mengundang cacing diperut Arin bersorak meminta untuk diisi. Setelah segala persiapannya selesai, barulah Arin menuju ruang makan dimana beberapa menu sarapan sudah tertata rapi di atas meja.
"Mau sarapan?" tanya Chan dari arah dapur, melintasi Arin yang masih berdiri memandangi nasi goreng dan telur mata sapi di meja makan.
Tanpa menjawab, Arin langsung menarik kursi dan menyambar piring berisi nasi goreng diatas meja. Memakannya dengan lahap seperti orang belum makan selama berhari-hari. Sementara Chan yang melihatnya, hanya bisa tersenyum tipis sambil ikut menyuap sesendok nasi goreng ke mulutnya. Rasa sakit ketika Arin mengabaikan masakannya beberapa hari yang lalu, mulai terobati dengan pemandangan yang dilihatnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
gloomy moon • bang chan
Fanfiction"Andai aku bisa lebih menghargai waktu." [skracha] (Bang Chan x OC) Highest Rank #3 in Stay 15/10/2020 #2 in StrayKids 3/05/2021 #4 in Chan 24/01/2021 Start - 23.06.2020 End - 20.01.2021