27| Graduation

4K 529 30
                                    

Langit malam begitu indah kali ini. Bintang di atas sana, bagaikan titik-titik putih yang menyebar di mana-mana. Sang rembulan, seakan sedang mengintip keasikan di salah satu kamar yang sederhana. Ada seorang perempuan cantik tengah mengobrol dengan teman akrabnya.

Sudah sekian kali tawaan serta candaan hadir di obrolan mereka.

"Udah deh, bilang aja kalo cocok ya cocok aja. Gak usah banyak alasan lo, Ca." ucap Jessica di layar handphone. Kesal dirinya.

"Ya, gimana, ya.. Abis gw orangnya irian liat orang cantik." ujar Aca garuk leher.

"Noh kan, ketauan lo. Gw baguskan pake kebaya ini? Syah, gimana menurut lo?" Jessica lebih baik jika bertanya pada orang yang tepat. Pasti Aisyah jawabnya jujur.

"Anggun. Pas buat tubuh kamu yang tinggi. Warnanya juga gak terlalu heboh, cocok deh." beri jempol Aisyah. Ucapannya sesuai apa yang ia lihat.

"Ah, the best banget lo, Syah." senang Jessica atas pujian barusan.

"Senyum dah senyum.." sahut Aca.

"Iyalah, mana ada orang manyun pas dipuji? Itu elo kali, ya?"

Aca dan Aisyah ketawa.

"Gaklah! Ya kali." kata Aca.

Seru sekali pembericaraan ketiganya. Mereka tengah mempersiapkan busana untuk hari Graduation di sekolah nanti.

Tetapi, bagaimana nilai mereka? Tenang, mereka adalah murid-murid yang berprestasi. Semua siswa SMA Samudra seratus persen lulus atas pencapaian nilai yang tinggi-tinggi dan itu, membuat SMA Samudra kembali melahirkan generasi yang cerdas untuk bangsa.

Aisyah tiada hentinya sedang dibuat bahagia sekali beberapa hari ini, karna mengapa, dirinya masuk ke dua besar murid dengan nilai tertinggi di kelas IPS.

Ya, tentunya, Aisyah hingga saat ini masih tersenyum lepas karena sudah tercapai harapannya, sekaligus membahagiakan kedua orang tua. Sungguh, sesuatu yang sangat berharga di tahun ini.

"Kan gw sama Jessica udah, sekarang kamu Syah, coba liatin dong busana apa yang bakal kamu pake nantii..?" minta Aca yang sejak tadi video call sembari tengkurap di kasur.

"Eee.." Aisyah melirik ke lemarinya. "gak usah deh, kebaya aku sederhana aja, dan gak semewah kalian." Aisyah tak begitu percaya diri tuk memperlihatkan busananya.

"Ayolah Syah.. Liatin aja. Kita juga sama-sama sederhana, kok." kata Jessica.

"Iya, Syah.. Jangan bikin kita penasaran, deh." tambah Aca.

"Yaudah, sebentar ya." Aisyah bangun dari kasur dan berjalan ke lemarinya, dimana sebuah kebaya tersimpan di sana.

Marwah berjalan ke arah kamarnya. Namun, ketika melewati kamar Aisyah, ia jadi berhenti. Telinganya mendengar obrolan dari kamar tersebut.

Aisyah memegang kebaya sederhana berwarna coklat dengan bentukan daun-daun yang memenuhi kainnya. "Kayak gini aja, sih."

"Ooo.. Lumayan bagus, kok."

"Cocok sih tuh buat kamu, Syah." mata Jessica meneliti busana tersebut.

"Ini bekas aku pake pas acara pernikahan Tante aku lima tahun lalu. Jadi yaa.. udah gak terlalu cantik lagi."

"Gak ah, kamu tuh udah cantik, Syah. Masih bagus juga itu kebayanya." terus terang Aca.

"Betul! Gw setuju." sependapat Jessica. "Uuuhh!!.. Gak sabar deh buat acara besok. Gw harus bangun lebih pagi nih buat make up doang. Tukang make up bakal dateng pagi."

Siswi Bercadar ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang