📢 PROSES PENERBITAN
BONUS👇
Di dalam kamar mandi, Aisyah kumur-kumur di kaca wasstafel. Kemudian, ia menutup kran, setelah membuang kumurannya.
Entah datang dari mana, tiba-tiba ada sesuatu yang hinggap di tangannya.
Matanya dibuat melirik. "A!!"
Kaget Harist, langsung tertuju arah ke kamar mandi.
"Ba-Banyu, sudah dulu ya. Nanti kita bahas lagi." langsung menutup telepon.
Harist bergerak cepat ke kamar mandi.
Aisyah keluar dengan berlari. Ketika mendapatkan suaminya, ia mengumpat di belakang Harist dengan penuh rasa ketakutan plus geli.
"Apa? ada apa?"
"Kecoaa.." rasanya ingin nangis Aisyah. Ia sangat-sangat geli terhadap hewan coklat tersebut.
Harist buang nafas, ia kira apa. Lalu, dirinya masuk ke kamar mandi, mengecek. Ternyata, benar. Kecoaknya tengah terbang kesana-kemari. Dan jumlahnya pun, ada dua. Harist langsung balik ke kamar, mengambil sesuatu.
Sesudah memakai benda pelindung, baru ia masuk ke kamar mandi lagi.
"Hey, Kecoa kecil! Sini kau! Berani ya elo nyentuh Aisyah, heh!"
Aisyah berubah terbahak oleh penampilan Harist sekarang. "Ka-kamu ngapain malah pake kerudung aku?? Terus itu juga sapu dapet dari manaa??"
"Diamlah, aku sedang berperang."
Berperang? Sama kecoak?
Ada apa dengan dirinya ini??
"Ets! ets! Mau kemana? Maju sini kalo berani!"
Tertawa-tawa Aisyah memegang perut tak mengerti lagi apa yang ia tonton. Yang tadi ia sedang ketakutan, seketika berubah kelelahan hanya melihat tingkah suaminya.
"Ya Allah.."
"Wo-woh! Jangan kabur!"
Harist mengejar kemana kecoak itu berlari.
"Sini kau, ya!"
"Eh! Eh! Mau kemana? Mau kemana? Gak bisa kabur dari gue..."
Dug
Harist kejedot tembok, terlalu semangat ingin menghabisi kecoak nakal itu."A-adeh deh.." Harist mengusap kepala. "Bener-bener ngajak perang lo, yak. Abis lo kena sapu gue. HIYAAAA!!!!"
"Sayang, jangan....!!"
Pyek
Kecoak is died.
Happy kah kalian?
Yuk vote dan komennya ❤
❗️infoo❗️
Siswi bercadar sudah ada season 2 nya!
~Meet Grandmother~
KAMU SEDANG MEMBACA
Siswi Bercadar ✅
Novela JuvenilDemi berbakti dan membantu kondisi ekonomi keluarga, muslimah bercadar ini rela pindah dari pesantren favoritnya ke sekolah formal. Apa yang terjadi? Entahlah, Yang pasti, ia akan disambut oleh lingkungan baru, masalah dan perbedaan yang terjadi. T...