Toxic feminity : suatu paham jika perempuan harus cantik, kurus, anggun, dan tidak melakukan sesuatu yang harusnya dilakukan pria.
---
"Buset neng, ini kaki apa batang pisang?" Haechan menggerutu begitu Somi meletakkan betisnya di kaki Haechan.
Haechan dari kemaren riweh banget di chat, di telpon, bahkan pas ketemu langsung. Pengen belajar ice skating bareng Somi.
Padahal kalo kata Somi mah 'lo yang pengen kenapa harus gua yang repot sih nying?'.
Ya kalo emang dia mau belajar ngapain maksa Somi buat ikutan belajar juga?
Sialnya lagi si Somi baru dua kali nyoba eh kakinya udah keseleo:)
Mari kita dengar apa yang bakal dibilang sama si Henry nanti.
Somi melirik malas kearah Haechan yang lagi mijitin kakinya pelan, "the real definition of pagar betis."
"Betis segede pagar?"
"Hooh," Somi mengelus betisnya, "seksi kan kaki seorang Somi?"
Haechan menepuk pelan kaki Somi, "kalo ngomong suka kaga mikir lu ah, gak usah bikin gue ngebayangin yang enggak-enggak."
"LAH GUE SALAH NGOMONG DIMANA NJING!?"
"S-e Se, k - Sek, s-i si, Seksi."
"Apasih anying? Otak lu belom naik ya dari selangkangan?" Somi menyentil kepala Haechan, "ew."
Haechan ketawa pelan, "Ahahaha becanda elah yang ah! Lagian betis lo bagus kok, udah pas segini."
"Denger nih ya," Somi menatap lurus ke Haechan, "kaki gue ini, emang kaga sekecil atau sesempurna kaki barbie tapi gue suka suka aja tuh. Kan gue anak yang love myself bingits!"
Haechan mengangguk setuju, "Gue kalo jadi lo juga bakal jatuh cinta sama diri lo sendiri, apalagi kalo gue bukan lo kaya begini."
"Kenapa? Jatuh cinta juga?"
"Nggak cuma jatuh," Haechan memijit pelan kaki Somi, "Udah terjun bebas gua mah."
Somi diem bentar, "lo bakal geli gak kalo gue bilang yang barusan itu sweet banget dan gue kaya jatuh cinta lagi ke lo? Kayanya doang sih soalnya bisa aja sebenernya gue jantung koroner dan salah ngira jadi jatuh cinta kan?"
Haechan mengangkat bahunya, "Baru dua kali dong lo jatuh cinta ke gue?"
"Apasih gak usah dibahas!"
"Gue masih punya seumur hidup sih buat bikin lo jatuh cinta terus ke gue."
Somi bergidik, "CHAN LU KAGA COCOK NGOMONG BEGITU PLIS!"
"Ahaahhaha! Terus mau dibilang apa?"
"Lu anjing-anjingin aja plis, gak mampu hati jantung darah otak segala macam dalam badan gue ngedenger lu manis begini."
---
Siyeon ngeliatin Jeno sebel, "Kamu mah kalo ketemu buku aku di duain mulu. Ayo dong di belai ini tunangannya, diajak pacaran, diajak jalan."
Jeno terkekeh pelan lalu menutup buku bisnis yang dia baca, "Mau kemana?"
"Apanya?"
Jeno mengerutkan keningnya, "tadi katanya minta diajak jalan, diajak pacaran. Ya makanya ku tanyain nih. Kamu mau kemana?"
"Idih gampang banget," Siyeon ngejatuhin kepalanya ke bahu Jeno, "ke KUA kuy?"
"Pfftt..aku kerja dulu baru boleh bawa kamu kesana."
"Gak usahlah, hari ini aja langsung," Siyeon mainin cincin di jari manisnya, "mas kawinnya air putih aja satu gelas cukup."
"Sembarangan!"
