Menang

35.2K 7.1K 1.2K
                                    


"ASSALAMUALAIKUM BAPAK KETOS YANG BERBAHAGIA."

Hendery udah ngedengus sebel aja begitu Haechan berdiri di kursi kantin. Baru juga melangkah masuk kantin udah disambut ondel ondel. Cih.

"Dasar istri abu lahab. Pembawa kayu bakar."

"AHAHAHAHAHA!" Haechan ketawa ngakak sebelum loncat turun dari kursi; narik kursi lain buat Hendery. "Silakan duduk adikku."

"Gak mau, gue mau deket kak Mimi."

Haechan nahan Hendery, "Gak boleh, yang ini cuma boleh sebelahan sama gue."

Somi senyum doang sambil ngasih kode buat Hendery duduk di depannya, "depan gue noh kosong."

"Kaya hati YHAAA!"

Itu Hendery kok. Ngatain dirinya sendiri sebelum ngelanjutin ngambeknya dan duduk. "Mental breadtalk nih gue kak."

Mingi anggukin kepalanya, "Kalo gue sih mental J.CO."

"Diem ya rakyat jelata." Hendery ngeliatin Mingi, "anda lagi berbicara sama perangkat OSIS ini."

"Cih, jadi babu sekolah doang bangga."

Haechan ketawa ngakak sebelum duduk senderan ke Somi, "Yang, anak anak lo udah gede banget."

Somi ikutan ngedrama pura pura ngapus air matanya, "Iya mbul, dulu waktu di pungut masih segede biji cabe, sekarang udah jadi cabe cabean."

"Keturunan elo."

"Iya, keturunan gue."

Hendery ngedengus sebel sebelum nempelin pipi di meja, "Menurut lo semua gue bisa gak jalanin tugas ketos?"

"Ya kaga."

"Terus gimana dong?"

Somi ketawa pelan sambil ngedorong pelan kepala Hendery, "Kalah mah kalah aja gak usah sok menghayal buat jadi ketos. Terima nasib."

Hendery ngeliatin Somi sinis, "Makasih ya kak udah menabur garam diatas luka gue."

"Sama sama."

Mingi ngeliatin sekitar kantin, "Bang, adek lu yang lucu mana?"

"Yang lucu? Yuwi?"

"Bukan--eh yuwi lucu sih tapi yang satu lagi," Mingi mikir bentar namanya siapa, "Aduh si itu Bang, yang putih banget!"

"hah yang mane? Yang item dirumah cuma gue sama si jemin."

"Yang pernah dikatain bang atuy kaya tai cicak sama elo."

Haechan langsung masang muka datar, "Si chenle maksud lo?"

"Ho-oh. Mana?"

"Gatau, lagi nangis nangis ngadu ke mami kali."

Somi langsung melotot, "Mami di sekolah? Bawa Yui gak?"

Haechan ngangguk, "Mau liatin anak anaknya katanya--lu mau kemana?"

Somi ngerapiin poninya sambil megang pergelangan tangan Haechan, "Nemuin adek iparlah!"

---

"Jadi, siapa nih yang menang jadi ketos?"

"Ye!"

Chenle ngegembungin pipinya sebel,"Kamu jangan ikutan ngeledekin Kak Le dong adeeeek."

Johnny senyum geli sambil ngangkat Yui; disejajarin sama mukanya. "Daddy tanya lagi ya princess, yang menang jadi ketos siapa?"

"Makasih ya Dad," Chenle ngomong sinis, "gak perlu di perjelas sebenernya kalo Lele kalah."

Because, Tarendra Say SoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang