اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍAmbil baiknya, buang buruknya
Dahulukan sholawat &
jangan lupa Vote, komen and share!!Mohon maap kalo sedikit gaje hehe,
cerita perdana nih, xixixi🍉🍉🍉
Seorang gadis berjilbab cream menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa, menghampiri sang mama yang sedang duduk menonton televisi di ruang tamu.
"Mama" Sapanya sembari duduk di samping sang mama.
Namun mamanya tak menggubris, masih fokus pada layar televisi yang menampilkan sebuah sinetron di stasiun kapal terbang. You know lah.
Nayla mendengus "Mama, aku lagi bicara nih" Gerutunya cemberut.
Farah-mama Nayla, refleks menoleh ke arah sang putri.
"Ada apa sih dek? hm" Tanya Farah sembari mencubit pipi Nayla gemas.
"Mau kemana? Rapi banget" Lanjutnya bertanya melihat Nayla berpakaian rapi lengkap dengan tas slempangnya.
"Ke toko buku, Boleh ya ma!?" jawab Nayla sembari menunjukkan pupy eyes nya memohon.
"Buku kamu udah banyak lho, apalagi novel, masih mau beli lagi? "
Ucap Farah mengingat Buku-buku putrinya yang sudah sangat banyak, mayoritas novel. Bahkan ia sampai mempunyai ruangan khusus novel-novelnya.
"Apa salahnya si ma kalo aku hoby baca" Sahut Nayla memberi argumen.
Dan ini bukan kali pertama Nayla pergi ke toko buku. Ia memang selalu
meluangkan hari liburnya untuk pergi le toko buku entah itu untuk membeli atau hanya sekedar mampir.Walau Nayla membeli novelnya dengan uangnya sendiri. Tapi, menurutnya lebih baik uangnya di tabung. Namun Nayla tetaplah Nayla. Si Kepala batu.
"Yaudah"
"Yeee!"
Girang Nayla sudah yakin bahwa mamanya akan mengizinkannya pergi.
"Mama belum selesai bicara lho" Tegur Farah karena Nayla telah memotong perkataannya.
Nayla yang mendengarnya cuma menunjukkan cengirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feedback
Teen FictionJudul awal : ALGHA 🍒Ambil baiknya buang buruknya Mohon maaf apabila terdapat kesamaan tokoh dan alur, But, tulisan ini MURNI imajinasi Saya.