Delano menghunuskan pedang secara membabi buta. Memberi atensi mematikan kepada Fell didepan sana. Ia tak peduli dengan keadaan lukanya yang belum sembuh total.
Tujuannya satu.
Menghancurkan orang yang sudah menyakiti istrinya.
Membinasakan orang yang sudah menghilangkan anaknya.
Sudah dibilang bukan?
Disini, hanya Delano yang boleh membuat Thanasa menangis.
Hanya Delano yang boleh menyayat tubuh istrinya.
Hanya Delano yang berhak atas Thanasa.
Rencana Fell gagal total. Altair mengetahui serangan dadakan yang ia rencanakan bersama Kerajaan lain. Ah sial, Delano juga menghadirkan pasukan dari Kerajaan Grey dan Claus. Jelas jumlah mereka gagal total. Belum lagi ditambah prajurit dari Kerajaan Grassia.
Lander berkhianat.
Ck.
Musuh terbesarnya itu kini tepat berada didepan.
Delano dan Fell saling bergesekkan pedang. Bunyi besi dari keduanya kian sengit. Luka demi luka beserta darah tercetak ditubuh mereka.
"Bertemu kembali brengsek." Ucap Fell angkuh. Pria itu kembali melanjutkan. "Sayang sekali pelacur itu kabur begitu cepat."
Fell tersenyum geli menyaksikan ekspresi Delano yang tidak berubah. Ah ia ingin memanasi Raja Altair. "Tubuhnya benar-benar indah. Bibirnya juga sempat ku cicipi sedikit asal kau tau. Pantas saja kau marah saat ia ku tawan. Sepertinya dia memang hebat diranjang ya? Haha."
Urat-urat muncul ditangan Delano yang sedang mengayunkan pedang ketika mendengar penuturan Fell barusan.
Fell senang melihatnya. "Hm, walau dengan banyak luka diwajahnya, itu tak menjadikan kecantikannya hilang sedikit pun."
Delano tidak peduli.
Siapapun orang yang sudah membuat Thanasa menderita, ia akan membalas dua kali lipat lebih menyakitkan.
"Jalang itu sempat menjamu kami berlima dengan lekukan tubuh indah. Kau benar-benar hebat memilih seorang pelacur."
Delano berang dengan semua omongan Fell. Pria ini terlalu banyak bicara.
"Aaaargh!" Mata Fell tertusuk dan Delano mencongkelnya sampai keluar, bola putih berlumuran darah itu terayun-ayun dimuka Fell lantaran ada urat penghubung yang tidak putus.
Fell tersungkur dari kudanya.
Delano turun dan menghampiri pria tersebut dengan sorot mematikan.
Satu mata Fell yang masih tersisa, ditusuk oleh Delano. Ia kemudian memutar-mutarkan pedangnya didalam sana.
Mata ini yang sudah berani memandang Thanasa dengan hina.
"Arrrrgh!" Tangan Fell dipotong Delano.
Tangan ini yang lancang melecehkan Thanasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KING MY ENEMY (TAMAT) ✓
FantasyRAJA KU MUSUH KU "Jangan berharap lebih pada ku. Aku menjadikan mu permaisuri ku, karena aku ingin menyiksa mu lebih leluasa." "Perintah ku adalah mutlak. Melanggar, tidak akan ada ampunan." "Aku tidak suka berbagi. Jika kau berani menatap pria lain...