Matahari mulai menyingsing, menampilkan cahayanya yang belum terlalu nyengat dipagi hari.
Udara segar dengan bau khas pohon pinus menyeruak keseluruh Negeri Grey.
Kepala si gadis pusing dan terasa berat. Safir abu itu mekar perlahan sembari menyesuaikan sinar yang masuk ke retina. Menoleh kesamping, ia terkesiap.
Yang Mulia Raja Delano, Penguasa Negeri Altair berbaring disamping.
Terlihat bagian tubuh atas Delano tidak ditutupi apapun. Lilia baru sadar. Maka segera matanya beralih pada diri sendiri. Lilia tampak sangat kaget.
Baju mereka berdua sudah antah-berantah jatuh dilantai dan berserakan dimana-mana. Bahkan terlihat sedikit noda merah pekat disana.
Menggerakan kaki perlahan untuk memastikan.
Perih.
Benar saja.
Dia dan Delano telah melakukan hubungan sepasang suami istri.
Otak Lilia masih tidak habis pikir dan masih merasa pening. Kepingan-kepingan memori mulai muncul. Hanya beberapa hal yang diingat Lilia. Setahu gadis itu, ia kumpul bersama Delano, Dilan dan Grace kemarin. Kemudian mereka minum sembari berbincang santai.
Ah habis itu Lilia tidak ingat lagi kejadiannya.
Tetapi semalam ia seperti bermimpi. Ada seseorang yang membawanya kekamar, lalu Lilia mengatakan sesuatu.
"Yang Mulia, aku mencintai mu."
Mata Lilia membulat sempurna. Ya, mereka melakukannya.
Tiba-tiba saja Lilia menangis. Menutup mukanya dengan kedua tangan.
Suara gadis tersebut mengusik kedamaian Delano. Sang suami bangun dan sempat terkaget juga.
Sekeliling ruangan ini begitu kacau, lalu tangisan Lilia menarik atensinya.
Tersadar, Delano merutuki diri sendiri. Betapa bodohnya ia bisa melanggar janji kepada Thanasa.
Apa yang harus ia lakukan sekarang?
Kembali fokus pada Lilia, Delano menyentuh bahu selirnya itu.
"Maafkan aku telah melakukannya."
Lilia masih setia menangis.
"Aku takut Ratu akan membenci ku, Yang Mulia. Aku telah berbuat dosa padanya."
Ya, seandainya Delano bisa berbicara lebih lanjut. Ia ingin sekali bilang pada Lilia bahwa ia juga tengah berdosa karena melanggar janjinya pada Thanasa.
***
Pernikahan Dilan dan Grace berjalan lancar. Semua orang senang dan tampak bahagia.
Sekarang sedang berlangsung penobatannya Dilan sebagai Raja Baru dari Negeri Grey.
Saat mahkota Kerajaan telah terpasang dikepala pria tersebut, ia bangun dan menyuarakan pidato dihadapan rakyat dan disambut meriah.
"Selamat untuk pernikahanmu Grace."
"Terima kasih, Thanasa."
"Bagaimana? Siap untuk malam ini?"
Grace tertawa dengan muka memerah. Gugup bercampur senang. Akhirnya ia menikah dengan Dilan setelah menjalin hubungan selama tujuh tahun.
"Oh ya, apa kau semalam melihat Delano? Ia tidak pergi kekamar kami sama sekali."
Mematung. Grace jadi bertanya-tanya. Apa setelah mengantar Lilia, temannya itu tidak langsung pergi? Apa semalam Delano menghabiskan waktu bersama Lilia?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KING MY ENEMY (TAMAT) ✓
FantasyRAJA KU MUSUH KU "Jangan berharap lebih pada ku. Aku menjadikan mu permaisuri ku, karena aku ingin menyiksa mu lebih leluasa." "Perintah ku adalah mutlak. Melanggar, tidak akan ada ampunan." "Aku tidak suka berbagi. Jika kau berani menatap pria lain...