➀➇

8.2K 1.1K 254
                                    

Eighteen: One Direction - Story Of My Life


Pamela menatap keluar jendela kelasnya dengan bosan; mengintipi cowok-cowok senior yang sedang bermain bola di lapangan. Calum berada bersama mereka, menambah daya tarik Pamela untuk beralih dari papan tulis.

Guru Biologi-nya, Mr. Walker, atau biasa disebut Mr. Grumpy (tukang omel) sedang menerangkan tentang jaringan pada tumbuhan--yang sama sekali tidak menarik bagi gadis itu. Dia sendiri pun heran kenapa dulu ia bisa memilih pelajaran ini, padahal ia tidak tertarik sama sekali.

"Pamela Wilson," ujar sebuah suara. Pamela sudah tahu itu suara gurunya, jadi gadis itu perlahan melepas pandangannya dari lapangan lalu menatap gurunya. "What are you looking at?"

Pamela terdiam sambil menatap guru itu. Kalau dia menjawab, masalahnya akan semakin panjang.

"If you don't feel like studying right now, with all respect I let you get out of this class," ujar Mr. Wilson intens, membuat beberapa anak terkesiap dan menatap Pamela dengan gugup.

Pamela tidak menjawab. Dia meraih tasnya lalu segera keluar dari kelas itu. Cara Mr. Wilson mengusir murid memang halus, tapi jika murid itu tidak mau pergi dari kelas juga, ia bisa berubah jadi monster mengerikan.

"And, don't forget detention class after school," sambung Mr. Wilson saat Pamela sudah di pintu. Gadis itu hanya mengangguk datar.

Pamela berhenti sebentar di koridor lalu menatap jamnya yang menunjukkan angka 11. Gadis itu menghela nafas, lalu ia melangkahkan kakinya ke luar sekolah. Mungkin ia akan bolos sekolah sekalian dan pergi ke Pizza Crunch. Mungkin Luke atau Riddick sudah datang jadi ia setidaknya tidak akan sendirian disana.

Setelah 15 menit berjalan kaki, gadis itu sampai. Benar saja, kendaraan Luke dan Riddick sudah terparkir. Gadis itu tersenyum lalu berlari ke dalam.

"Hey!" sapa Pamela saat ia membuka pintu dengan suara yang sedikit terlalu memekik.

Luke, satu-satunya yang berada di ruangan itu, mendongak. Cowok itu sedang duduk sambil memakan kentang goreng dengan ponsel di tangan kanannya.

"Aren't you supposed to be at school?" Luke mengerutkan dahinya sambil mengunyah.

"Yea I skipped," ujar Pamela sambil mengendikkan bahu, lalu duduk di seberang Luke. "I have detention class because I zoned out in Biology, you know."

"Badass," Luke nyengir lalu kembali menatap layar ponselnya dengan bosan.

Pamela ikut nyengir lalu meraih secuil kentang goreng milik Luke, lalu bersandar pada kursi sambil menghela nafas. Pizza Crunch masih buka 2 jam lagi, dan dia sudah merasa bosan.

"What are you usually doing until 1 pm?" tanya Pamela sambil melirik Luke.

"Nothing," Luke menggumam. "Sometimes I sleep, sometimes I draw, sometimes I literally do nothing like right now."

"Aren't you bored?" Pamela mencibir, lalu berdiri sambil menatap keluar. "I wanna do something."

"Then do it," celetuk Luke, membuat Pamela memutar bola matanya.

"No, I mean, let's go out," kata Pamela sambil berbalik dan menatap cowok itu.

Usaha yang bagus, Pam, batinnya bergumam.

"Where?" tanya Luke, terdengar tak tertarik.

"Let's go buy an ice cream," Pamela tersenyum bersemangat.

Luke meletakkan hpnya di meja lalu tampak menimbang-nimbang, sebelum akhirnya mengangguk. "Alright, let's go."

Pamela tersenyum lebih lebar lagi lalu berjalan keluar dengan pipi yang merona-rona. Dua skor untuk Pamela, hooray.

fifteen | luke robert hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang