➁➇: pamela

7.1K 1K 411
                                    

Twenty Eight: Justin Bieber - Nothing Like Us




2 days later...


Pamela membolak-balikkan halaman buku Biologinya dengan pasrah. Gadis itu sudah menghabiskan 20 menit di perpustakaan hanya untuk membaca buku itu, namun ia tetap tidak mengerti satupun.

Ditambah lagi, beberapa gadis yang duduk di sebelahnya terus-terusan menggosip. Pamela heran kenapa Ms. Tiny belum juga menegurnya. Gadis itu mendengus lalu membalikkan halamannya lagi.

"I heard Calum and Mary broke up," bisik salah seorang gadis dengan suara yang cukup besar hingga terdengar oleh Pamela.

Pamela memutar bola mata, meneruskan membaca sambil mencoba untuk tidak menguping terus.

"No, they've never been in a relationship," bisik gadis yang lain tak setuju. "They don't even hangout anymore since prom."

"No, but they sit together at lunch."

"Yes but that doesn't mean they're together. They just talk a little at lunch and then they ignore each other after that."

Pamela mengeluarkan dengusan kecil lalu kembali membalikkan halaman. Dia bahkan tidak peduli lagi dengan Mary apalagi Calum. Dia muak dengan Mary. Dan Calum... ia hanya benci fakta bahwa cowok itu melanggar janjinya. Meskipun Pamela sudah mengenal Calum sejak kecil; ia hanya tidak pernah terpikirkan untuk berteman lagi dengan cowok itu.

Baru saja gadis-gadis tadi hendak bergosip lagi, sebuah suara berat terdengar. Suara itu seperti angin yang tiba-tiba datang tanpa diundang.

"If you wanna talk about me like that, find somewhere more private," gumam suara itu, yang sukses membuat Pamela mendongak. Sudah ia duga, Calum.

Cowok itu tampak tersenyum sinis pada gadis-gadis tadi-yang lalu berhamburan pergi-lalu menatap Pamela. Gadis itu langsung kembali menatap bukunya, tak peduli bahwa ia baru saja berkontak mata dengan Calum.

"Pamela," ujar suara itu lagi, dan kali ini Pamela mendongak, menatap Calum yang memposisikan dirinya di sebelah gadis itu.

Pamela tidak menjawab dan berusaha menatap bukunya lagi tanpa minat. Ia tahu Calum akan minta maaf lagi-seperti yang sudah sudah-dan mereka akan berakhir dengan berdebat karena Pamela begitu keras kepala sementara Calum pun tak mau kalah.

"Pam, I'm here not to say sorry," ujar Calum pelan, sukses membuat Pamela menoleh. Gadis itu penasaran. Ia langsung memikirkan kemungkinan-kemungkinan kenapa Calum ingin bicara dengannya.

Pamela akhirnya hanya menatap cowok itu tanpa menjawab, dan Calum pun melanjutkan ucapannya dengan ragu.

"I mean, yes I do want to say sorry, but you know I'm going to university this September, right?" Calum mengaitkan kedua tangannya gugup.

Pamela masih tidak menjawab, namun telinganya terus mendengarkan. Gadis itu bahkan sudah berhenti membolak-balikkan halamannya agar pendengarannya bisa terfokus.

"I'm sorry I'm such an asshole to you, okay? Mary liked me, but I don't like her that way. I just love to spending time with her," kata Calum lalu cowok itu menghirup nafasnya dalam-dalam. "And if that hurt you more than I ever know, please forgive me because we probably won't see each other again for a long time."

Pamela terdiam. Gadis itu kini melirik Calum dengan alis bertaut. Apa? Apa Calum mau pindah dan mereka tidak akan bertemu lagi? Pamela ingin menanyakan banyak hal namun ia mengurungkannya.

fifteen | luke robert hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang