Butterfly (Eight)

182 4 0
                                    

(Siang Harinya)

Tak terasa bel pulang telah berbunyi, semua murid masing-masing keluar dari kelas mereka untuk pulang.

Kini Vania sedang menuju ke arah parkiran untuk mengambil sepedanya. Tiba-tiba dia dicegat kembali oleh Bima.

"Tunggu, Vania" Kata Bima

"Maaf Kak, aku buru-buru soalnya setelah ini aku ada urusan lain, permisi" Kata Vania

Namun tetap saja Bima enggan untuk melepaskan cekatan tangannya dari Vania.

"Kak, bisa tolong lepasin" Kata Vania

"Gak, aku gak akan lepasin sebelum kamu mau jalan berdua sama aku" Kata Bima

"Aku tetap gak mau" Kata Vania

Vania pun berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Bima. Sementara Bima semakin mempererat cekalannya.

"Bima" Panggil seseorang

Bima dan Vania pun menoleh ke arah suara itu.

"Kak Reyhan" Kata Vania

Ternyata orang itu adalah Reyhan. Reyhan segera menghampiri mereka berdua. Vania pun merasa lega dengan kehadiran Reyhan, sementara Bima menatap tajam Reyhan.

"Bima, lepasin tangan kamu dia" Kata Reyhan

"Kalau gue gak mau, apa yang akan loe lakuin?" Kata Bima

Reyhan pun segera melepaskan cekalan Bima dari tangan Vania. Hal itu membuat Bima sangat kesal.

"LOE..." Geram Bima

"Aku malas untuk berantem sama kamu, sebaiknya kamu pergi dari sini" Kata Reyhan

"Awas loe" Ancam Bima

Bima pun segera pergi meninggalkan mereka.

"Kamu gak papa, Kan?" Kata Reyhan

"Aku gak papa, makasih ya Kak udah nolongin aku" Kata Vania

"Sama-sama" Kata Reyhan

"Kalau gitu aku duluan ya, Kak" Kata Vania

"Iya, kamu hati-hati ya" Kata Reyhan

Vania pun segera pergi menuju parkiran sepedanya sementara Reyhan dia juga pergi menuju parkiran mobilnya.

Sesampainya disana, ternyata kedua sahabatnya telah menunggu dirinya. Reyhan pun segera menghampiri mereka.

"Loe darimana aja sih, kita udah lama banget nungguin loe" Kata Keiden

"Maaf, tadi aku ada urusan sedikit" Kata Reyhan

"Udah, ayo kita berangkat ke perpustakaan kota sekarang" Kata Zifanya

Mereka pun segera masuk ke dalam mobil. Reyhan segera menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah dan disusul oleh Keiden.

Sementara di tempat lain, Jovinka dan Timnya sedang latihan ballerina. Mereka terlihat sangat bersemangat.

"Semoga kita dipilih ya untuk tampil di perlombaan sekolah tahunan" Kata Sherina

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang