Butterfly (Thirty-Six)

193 7 3
                                    

→Rumah Vania

Vania telah sampai dirumahnya. Saat ingin masuk ke dalam kamarnya, tiba-tiba dia tarik dengan kasar oleh seseorang.

"Ibu" Kata Vania

Ternyata orang itu adalah Diandra. Diandra menatap Vania dengan sangat tajam sementara Vania menundukkan kepalanya.

"Bagus ya, gimana enak gak liburannya? Pasti enak kan makanya kamu lupa sama orang tua dirumah" Kata Diandra

"Gak, Bu aku... " Kata Vania

Lalu Diandra pun menjambak rambut Vania hingga Vania meringis kesakitan.

"Dasar anak tidak pungut, tidak tau Terima kasih seharusnya kamu bersyukur karena aku sudah memberikan kamu tempat tinggal" Kata Diandra

"Maaf, Bu" Kata Vania

"Ah, tidak ada maaf lagi untuk kamu karena aku sudah bosan lihat tingkah kamu yang selalu melawan aku" Kata Diandra" Sekarang kamu terima akibatnya" Lanjutnya

Diandra segera menyeret Vania dengan kasar menuju keluar rumah. Sesampainya diluar rumah, Diandra pun mendorong Vania hingga terjatuh.

"Sekarang juga kamu pergi dari sini, aku sudah gak mau numpang anak pungut seperti kamu lagi" Kata Diandra

"Bu, Aku mohon Bu jangan usir aku, aku sayang sama Ibu dan Ayah, aku gak mau meninggalkan Ibu dan Ayah" Kata Vania

"Aku gak perduli yang jelas aku mau kamu pergi dari sini" Kata Diandra

Mendengar keributan, Pak Rendri pun segera menghampiri mereka.

"Diandra, aku mohon tolong kamu jangan usir Vania dari sini kasihan dia" Kata Rendri

"Pokoknya aku gak perduli soal yang jelas aku tetap mau dia pergi dari sini karena aku gak mau melihat wajah dia lagi" Kata Diandra

"Tapi Diandra... " Kata Rendri

"Sudah, Ayah. Ayah gak perlu belain aku lagian ibu benar aku gak pantas tinggal disini lagi" Kata Vania" Ayah baik-baik saja ya disini, jaga kesehatan Ayah nanti aku pasti akan sesekali jengukin Ayah disini. Aku sayang banget sama Ayah" Lanjutnya

Rendri pun segera memeluk Vania dengan erat seakan dia tidak mau melepaskan Vania.

"Aku pergi Ayah, Ibu" Kata Vania

Vania segera mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan rumahnya dengan hati yang sangat hancur.

→Rumah Levin&Cahaya

Saat ini Reyhan dan Jovinka sedang duduk santai disofa. Tak lama kemudian, Cahaya pun datang menghampiri mereka berdua.

"Reyhan sayang" Panggil Cahaya

"Iya, Mom ada apa?" Jawab Reyhan

"Mommy bisa minta tolong gak sama kamu?" Kata Cahaya

"Minta tolong apa, Mom?" Kata Reyhan

"Tolong kamu beli makan siang direstoran ya?" Kata Cahaya

"Tumben banget, Mom beli makan siang direstoran? Biasanya kan, Mommy masak sendiri?" Kata Reyhan

"Ya gak papa kan kalau sekali-sekali kita makan masakan restoran" Kata Cahaya

"Gak papa sih, Mom" Kata Jovinka

"Bagaimana, Rey bisa kan?" Kata Cahaya

"Bisa, Mom" Kata Reyhan

"Ini uangnya, kamu boleh beli makanan yang kamu mau yang penting itu enak" Kata Cahaya

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang