Butterfly (Thirty-Eight)

170 7 1
                                        

Setelah 1 jam, akhirnya mereka bertiga telah selesai belajar.

"Akhirnya kita selesai juga belajar" Kata Reyhan

"Yey, saatnya makan cemilan" Kata Keiden

"Ayo, silahkan dimakan cemilannya" Kata Reyhan

Mereka bertiga pun segera memakan cemilan yang telah disediakan. Tak lama kemudian, Amora pun datang menghampiri mereka.

"Hi, semua" Sapa Amora

"Hai juga, Mora" Jawab Leiden

"Mora, kamu belum pulang juga ke Perancis?" Kata Zifanya

"Belum, mungkin besok pagi. Memangnya kenapa?" Kata Amora

"Gak papa, aku cuma nanya aja" Kata Zifanya

"Wah, ada cemilan aku minta ya" Kata Amora

Amora pun segera mengambil cemilan itu dan memakannya.

"Rey" Panggil Zifanya

"Iya, Fanya" Jawab Reyhan

"Memangnya kamu dan keluarga kamu gak takut ya mengizinkan Vania untuk tinggal disini?" Kata Zifanya

"Gak, memangnya kenapa?" Kata Reyhan

"Ya, bisa aja kan diusir itu cuma alasan dia bisa aja alasan dia untuk tinggal dirumah kamu ini untuk mengambil harta kamu atau dalam artian mencuri" Kata Zifanya

"Gak, aku sangat yakin kalau Vania itu adalah gadis yang baik, dia gak mungkin akan melakukan itu" Kata Reyhan

"Iya, Fanya loe jangan berburuk sangka dulu sama dia" Kata Keiden

"Gue gak berburuk sangka, gue cuma takut aja kalau dia punya niat jahat sama keluarga Reyhan apalagi kan dia itu anak dari keluarga yang gak mampu" Kata Zifanya

"Gak semua anak dari keluarga yang gak mampu bersifat jahat dan gak semua anak dari keluarga Kaya bersifat baik" Kata Amora

Zifanya pun terdiam setelah mendengar perkataan Amora.

"Lagian loe kenapa sih gak biasanya loe berburuk sangka gini sama orang lain" Kata Keiden

"Gak papa koq, udah lupain aja apa yang gue bilang tadi" Kata Zifanya

Mereka pun melanjutkan memakan cemilan mereka. Sementara direstoran, Frans dan Meira sedang duduk berhadapan dengan orang suruhan Frans yang bernama Aji.

"Apa yang kamu temukan soal Vania?" Kata Frans

"Menurut informasi yang saya dapat, dia saat ini tinggal bersama dengan kedua orang tua angkatnya" Kata Aji" Jika Bapak dan ibu ingin memastikan dia anak kalian atau bukan sebaiknya, kalian tanyakan saja kepada orang tua angkatnya itu karena saya sudah membawa dia kemari" Lanjutnya

Tak lama kemudian, Rendri pun datang menghampiri mereka.

"Silahkan duduk" Kata Frans

Rendri pun segera duduk berhadapan dengan Frans dan Meira.

"Apa benar kalau anda adalah orang tua angkatnya Vania?" Kata Frans

"Iya, itu benar" Kata Rendri

"Bagaimana anda bisa menemukan Vania?" Kata Frans

"Saya menemukan Vania di depan toko tempat kerja saya, terus saya bawa dia kerumah saya untuk saya rawat" Kata Rendri

Meira segera mengeluarkan handphonenya dan memperlihatkan sebuah foto kepada Rendri.

"Apa foto ini adalah Vania saat masih bayi?" Kata Meira

"Iya, ini adalah foto Vania saat masih bayi" Kata Rendri

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang