Butterfly (Twenty-Two)

185 5 3
                                    

(Keesokan Harinya)

Di Sekolah

Reyhan, Jovinka, dan Zifanya telah sampai di sekolah mereka. Setelah memarkir mobil, mereka bertiga segera turun dari mobil.

Tak lama kemudian Keiden pun datang menghampiri Mereka.

"Hai, guys gue datang" Kata Keiden

"Tumben banget loe datang jam segini biasanya kan loe selalu datang 5 menit sebelum bel masuk bunyi" Kata Zifanya

"Ya, ini juga karena tadi gue bangunnya pagi banget, jadinya gue bisa berangkat lebih awal" Kata Keiden

"Kak Rey, Kak Fanya, Kak Keiden aku ke kelas dulu ya" Kata Reyhan

"Iya" Kata Mereka bertiga

Jovinka segera pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Ayo, kita juga ke kelas" Kata Reyhan

"Ayo" Kata Zifanya dan Keiden

Mereka bertiga segera melangkahkan kaki untuk menuju kelas mereka. Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan Bima dan kedua sahabatnya. Lalu Bima pun mencegat mereka.

"Tunggu" Kata Bima

"Ada apa?" Kata Reyhan

"Gue dengar katanya Loe diikutkan lomba cerdas cermat ya oleh guru-guru disini?" Kata Bima

"Kalau Iya memangnya kenapa?" Kata Reyhan

"Gak papa, gue cuma mau kasih tau kalau gue juga ikut lomba cerdas cermat itu dan gue saranin sama loe mendingan loe mundur deh dari lomba itu" Kata Bima

"Kenapa aku harus mundur?" Kata Reyhan

"Karena loe dan tim loe pasti agak akan sanggup untuk melawan gue dan tim gue" Kata Bima

"Terima kasih, kamu sudah beri saran sama aku, tapi aku gak akan pernah mundur dan aku akan menunjukkan kalau aku dan Tim aku akan menang melawan kamu dan Tim kamu" Kata Reyhan

"Oke, kita lihat saja nanti" Kata Bima

"Baik" Kata Reyhan

"Yuk, cabut" Kata Bima

Bima dan kedua sahabatnya pun segera berlu dari hadapan Reyhan.

"Dasar sombong, kalah baru tau rasa loe" Kata Keiden

"Udah, ayo kita segera ke kelas" Kata Reyhan

"Ayo" Kata Zifanya dan Keiden

Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas mereka.

→Kelas Jovinka

Jovinka telah sampai dikelasnya. Sesampainya di kelas, Jovinka melihat Vania sedang melamun. Jovinka pun segera menghampiri Vania.

"Vania" Panggil Jovinka

"Eh, kamu Vinka. Kapan datang?" Kata Vania

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang