Butterfly (Sixty-Seven)

200 6 2
                                    

(Keesokan harinya)

Vania, Zifanya, dan Sera sedang bersiap untuk berangkat kuliah. Dilur rumah, Keiden dan Tyrone telah datang untuk menjemput Zifanya dan Sera.

"Vania, kamu berangkat bareng siapa ke kampus?" Kata Sera

"Gak tau, Sera mungkin aku naik taksi online" Kata Vania

"Udah, kamu berangkat bareng sama aku dan Keiden aja" Kata Zifanya

"Gak usah, Kak aku gak mau ngerepotin Kak Keiden" Kata Vania

"Gak ngerepotin koq, Vania aku justru senang kamu bisa berangkat bareng sama aku dan Fanya" Kata Keiden

Saat Vania ingin menjawab ucapan Keiden. Tiba-tiba mobil Reyhan pun datang menghampiri mereka. Reyhan segera keluar dari mobil dan menghampiri mereka semua.

"Vania akan berangkat ke kampus sama aku" Kata Reyhan

Tak lama kemudian, mobil Bima pun datang. Bima turun dari mobilnya dan menghampiri mereka.

"Vania akan berangkat bareng sama gue, ya kan, Vania?" Kata Bima

"Gak, Vania tetap akan berangkat sama aku" Kata Reyhan

"Ya udah, biarkan Vania memilih dia berangkat dengan siapa?" Kata Bima" Vania kamu mau berangkat bareng sama siapa?" Lanjutnya

"Hmm... Aku mau berangkat bareng sama...  Kak Bima" Kata Vania

Mereka semua terkejut mendengar perkataan Vania terutama Reyhan.

"Loe dengarkan sendirikan, dia mau berangkat sama gue, ayo Vania nanti kita telat ke kampus" Kata Bima

Saat Vania ingin pergi, Tiba-tiba Reyhan menahan tangan Vania.

"Vania, kamu harus berangkat sama aku, biarkan aku menjelaskan semua yang terjadi kemarin" Kata Reyhan

"Aku gak mau, lagian aku sudah tau siapa Kakak" Kata Vania

"Maksud kamu?" Kata Reyhan

"Aku sudah tau tentang kamu yang sebenarnya kalau kamu itu adalah laki-laki yang suka memainkan perasaan seorang perempuan" Kata Vania

Semua orang yang ada disitu sangat terkejut mendengar perkataan Vania terutama Reyhan.

"Vania, apa maksud kamu ngomong seperti itu?" Kata Reyhan

Reyhan melirik ke arah Bima yang sedang tersenyum puas.

"Oh, aku tau pasti kamu sedang dihasut kan sama cowok ini" Kata Reyhan

Reyhan segera menghampiri Bima dan cengkraman kerah kemeja Bima.

"Pasti kamu kan yang udah menghasut Vania, iya kan?" Kata Reyhan

Reyhan mengangkat tangannya untuk memukul Bima namun tangannya ditahan oleh Vania.

"Sudah cukup, Kak jangan sakiti Kak Bima" Kata Vania

"Kamu lebih belain dia daripada aku, calon suami kamu?" Kata Reyhan" Vania, tolong izinkan aku untuk jelasin semuanya sama kamu" Lanjutnya

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang