Butterfly (Forty-One)

187 7 2
                                    

Vania tengah duduk termenung. Dia tidak bisa menahan dan menyembunyikan kesedihannya. Tak lama kemudian, Cahaya pun masuk ke dalam kamar Vania diikuti oleh Jovinka, Levin, dan Reyhan.

"Vania" Panggil Cahaya

"Iya, Tante ada apa?" Kata Vania

"Kamu makan dulu ya, nanti kamu sakit" Kata Cahaya

"Aku gak lapar, Tante" Kata Vania

"Vania, kami tau kamu saat ini lagi sedih mikirin Ayah kamu, tapi kalau Ayah kamu lihat kamu sakit dia pasti tambah sedih" Kata Levin

"Iya, sayang itu benar, sekarang kamu makan ya" Kata Cahaya

Vania segera mengambil nampan yang berada ditangan Cahaya. Lalu dia segera memakan makan malamnya. Selama 5 menit, dia telah selesai menghabiskan makan malamnya.

"Vania, kenapa sih kamu masih mau aja ke rumah kamu itu? Kamu kan tau kalau ibu kamu itu gak suka sama kamu" Kata Jovinka

"Iya, aku tau tapi aku cuma mau ketemu sama Ayah aku, Vinka aku kangen banget sama dia" Kata Vania

"Kamu sayang banget sama sama Ayah kamu itu?" Kata Cahaya

"Iya, Tante aku sayang banget sama Ayah" Kata Vania

"Meskipun dia bukan Ayah kandung kamu?" Kata Cahaya

"Iya, karena bagi ku dia tetap Ayah kandung aku" Kata Vania

"Kenapa kamu gak coba saja cari kedua orang tua kandung kamu" Kata Levin

"Buat apa aku cari mereka sedangkan mereka dengan sengaja membuang aku begitu saja. Mereka gak sayang sama aku, Om,Tante" Kata Vania

"Sayang, kamu jangan bicara seperti itu, siapa tau mereka punya alasan kenapa mereka membuang kamu" Kata Cahaya

"Bagi ku alasan mereka membuang ku adalah mereka gak sayang sama aku dan aku benci sama mereka" Kata Vania

"Sayang, dengar kamu gak boleh benci mereka, karena seburuk apapun mereka, mereka tetap orang tua kamu, kamu harus tetap berbakti sama mereka dan menghormati mereka, karena tanpa adanya mereka, kamu gak mungkin lahir kedunia ini. Coba kamu bayangkan, bagaimana rasa sakitnya ibu kamu mengandung dan melahirkan kamu, itu sangat sakit sayang" Kata Cahaya" Mungkin kamu belum pernah merasakan itu semua, nanti kalau kamu menjadi seorang ibu pasti kamu akan merasakannya juga" Lanjutnya

Mendengar nasehat dari Cahaya, membuat Vania tersadar. Dia sadar kalau selama ini dia telah salah membenci kedua orang tuanya sendiri.

"Iya, Tante benar. Gak seharusnya aku benci sama kedua orang tua aku, seharusnya aku tetap mendoakan mereka dan tetap berbakti sama mereka" Kata Vania" Mulai sekarang aku akan mencoba untuk melupakan dendam aku sama kedua orang tua aku dan memaafkan mereka" Lanjutnya

"Nah, begitu dong. Itu baru benar" Kata Cahaya

"Tante, Om, Vinka, Kak Reyhan makasih kalian udah baik banget sama aku" Kata Vania

"Sama-sama, sayang" Kata Cahaya

"Sekarang kamu istirahat ya udah malam" Kata Levin

"Iya, Om" Kata Vania

"Kami keluar dulu ya, sayang" Kata Levin

"Iya, Tante" Kata Vania

Mereka semua pun segera keluar dari kamar Vania. Sementara Vania, dia segera membaringkan tubuhnya ke kasur dan menarik selimut ke atas tubuhnya. Tak lama kemudian Vania pun tertidur.

→Rumah Keysha

Saat ini Agnes telah sampai dirumahnya. Kedatangan disambut oleh Keysha.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang