Butterfly (Thirty-Nine)

181 6 1
                                    

Agnes sangat malu terhadap Vania dan Amora.

"Jadi mereka benaran bukan asisten rumah tangga, Tante?" Kata Agnes

"Tentu saja, Bukan. Jadi kamu harus baik sama mereka berdua" Kata Cahaya" Sekarang kamu minta maaf sama mereka" Lanjutnya

"Maafin aku ya, aku gak tau kalau kalian adalah tamunya Tante Aya disini" Kata Agnes

"Gak papa koq, Kak" Kata Vania

"Iya, aku maafin" Kata Amora

"Lain kali, kamu jangan seenaknya aja sama orang kamu tau perkataan kamu tadi bisa saja membuat hati mereka sakit" Kata Reyhan

"Iya, Rey" Kata Agnes.

"Oh ya, kamu ada perlu apa kesini?" Kata Cahaya

"Ini Tante, aku ada tugas dari sekolah tapi aku gak ngerti sama cara mengerjakan jadi aku mau minta tolong sama Reyhan untuk ngajarin aku" Kata Agnes

"Oh gitu" Kata Cahaya

"Kamu mau kan, Rey bantuin aku?" Kata Agnes

"Mau koq" Kata Reyhan

"Ya udah kalian mulai aja belajarnya, Mommy tinggal dulu ya sebentar" Kata Cahaya

"Iya, Mom" Kata Reyhan

"Iya, Tante" Kata Agnes

Cahaya segera pergi meninggalkan mereka disusul oleh Vania dan Amora. Namun Amora ditahan oleh Reyhan.

"Mora, kamu disini aja temani kami" Kata Reyhan

"Kenapa?" Kata Amora

"Soalnya nanti kalau ada soal yang aku gak bisa, kamu bisa ikut bantuin" Kata Reyhan

"Okay, aku akan temani kalian disini" Kata Amora

Amora pun segera duduk disofa. Sementara Agnes tampak terlihat kesal karena kehadiran Amora.

"Ih, kenapa harus ada dia juga sih padahal aku mau berduaan saja sama Reyhan"  Kata Agnes dalam hatinya

→Rumah Frans&Meira

Frans dan Meira telah sampai dirumah mereka. Sesampainya di dalam, mereka segara duduk disofa.

"Aku gak nyangka, Kak kalau ternyata dugaan aku benar kalau selama ini Vania memang anak kita yang hilang" Kata Meira

"Iya, Mei aku gak nyangka" Kata Frans

"Tapi, Kak selain kita cari Vania kita juga harus cari anak kita yang satunya lagi, kembarannya Vania" Kata Meira

"Iya, kamu tenang saja semua itu sudah aku jalankan, jadi tinggal kita nungguin informasi saja" Kata Frans

"Kak, apa kita perlu kasih tau Fanya sekarang kalau dia punya adik kembar perempuan?" Kata Meira

"Sepertinya nanti saja, Mei setelah kedua adiknya ditemukan baru kita kasih tau kalau sebenarnya dia punya adik" Kata Frans

Namun tanpa mereka sadari, Zifanya telah mendengar semua pembicaraan dari kedua orang tuanya. Dia tidak menyangka jika dia ternyata memiliki seorang adik.

"Jadi aku punya adik? Tapi kenapa selama ini Papah dan Mamah merahasiakan ini semua sama aku?" Kata Zifanya dalam hatinya

Vania pun segera menghampiri kedua orang tuanya untuk meminta penjelasan.

"Mah, Pah apa benar aku punya seorang adik?" Kata Zifanya

"Fanya" Kata Frans dan Meira

Frans dan Meira sangat terkejut dengan kedatangan Zifanya yang tiba-tiba.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang