→Rumah Levin&Cahaya
Setelah makan malam selesai, kini keluarga Levin sedang berkumpul diruang keluarga.
"Ini, Dad hasil ulangan matematika aku kemarin" Kata Reyhan
Levin pun menerima hasil ulangan putranya itu dan melihatnya dengan seksama. Sebuah senyuman terukir diwajah Levin ketika melihat nilai yang tertera di kertas hasil ulangan putranya itu.
"Nilai yang sangat bagus. Daddy bangga sekali sama kamu, Nak" Kata Levin" Pokoknya kamu harus mempertahankan nilai kamu ini hingga kelulusan nanti dan kalau perlu kamu tingkatkan lagi nilainya ya" Lanjutnya
"Iya, Dad" Kata Reyhan
"Nanti kalau misalnya kamu lulus dengan nilai terbaik dan adik kamu naik kelas, Daddy dan Mommy punya rencana untuk mengajak kalian liburan" Kata Levin
"Daddy serius?" Kata Jovinka
"Iya, Daddy serius" Kata Levin
"Asyikk, kita akan liburan" Kata Jovinka
"Malahan nanti kami berencana akan mengajak keluarga Tante Meira dan keluarga Tante Melani untuk ikut liburan juga" Kata Cahaya
"Wah, pasti liburan akan seru banget tapi apa aku juga boleh mengajak Sherina dan Vania ikut liburan sama kita?" Kata Jovinka
"Ya pasti boleh lah, sayang kamu ajak mereka ya biar liburan kita makin ramai dan seru" Kata Cahaya
"Oke, Mom" Kata Jovinka
"Semoga rencana kita ini dapat terlaksana ya" Kata Levin
"Aminn" Kata Mereka semua
"Ya sudah, sekarang kalian istirahat ya besok kan kalian harus sekolah" Kata Cahaya
"Iya, Mom" Kata Reyhan dan Jovinka
"Mom, Dad kami ke kamar duluan ya" Kata Reyhan
"Iya, sayang" Kata Levin dan Cahaya
Reyhan dan Jovinka pun segera pergi menuju kamar mereka masing-masing untuk istirahat. Setelah Reyhan dan Jovinka pergi, Cahaya dan Levin melanjutkan pembicaraan mereka.
"Semoga dengan liburan ini, Meira dapat melupakan kesedihan soal anaknya yang hilang itu ya, Kak" Kata Cahaya
"Iya, aku harap juga begitu" Kata Levin
"Kalau saja seandainya anak kedua Meira itu gak diculik pasti dia sudah seumuran sama Vinka" Kata Cahaya
"Sudah ah, ayo kita ke kamar sekalian... " Kata Levin
"Sekalian apa?" Kata Cahaya
"Sekalian aku minta jatah" Bisik Levin
"Kamu ini, Kak udah tua masih aja minta jatah begituan, ingat umur" Kata Cahaya
"Ya gak papa dong, kalau aku minta jatah sama istri aku sendiri daripada aku minta jatahnya sama istri tetangga kan bahaya" Kata Levin
Tiba-tiba Levin mendapatkan sebuah pukulan di pahanya.
"Aw, kenapa aku dipukul, yang?" Kata Levin
"Malam ini kakak gak akan dapat jatah dan kakak gak usah tidur dikamar barang aku" Kata Cahaya
"Kalau aku gak tidur dikamar, terus aku tidur dimana?" Kata Levin
"Terserah kamu" Kata Cahaya
Cahaya pun pergi meninggalkan Levin tanpa menghiraukan Levin yang terus memanggilnya.
"Ah, gagal deh dapat jatah, gara-gara mulut nih gak ada remnya" Gumam Levin
Levin pun segera pergi menuju kamarnya untuk membujuk istrinya yang sedang merajuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
RomanceMengisahkan tentang cinta segitiga antara Reyhan, Vania, dan Zifanya. Siapakah yang akan dipilih Reyhan untuk menjadi kekasih hatinya. Antara cinta dan Sahabat, yang manakah harus ku pilih? ~Reyhan Elvano Kenando~ Aku mencintai mu, tapi aku tidak b...