Malam ini Mashiho dan Nako bingung harus memakan apa. Nako yang sedari tadi membuka aplikasi godhahar tidak tahu makanan mana yang harus dia pesan. Tidak ada promo dan uang Nako sudah menipis. Sama halnya dengan Mashiho, laki laki itu membuka aplikasi pencari makanan dengan nama yang berbeda.
"Ga ada yang promo nih di godhahar."
"Di grabdinner juga ga ada."
"Ih terus kita makan apa dong? Masa Nako ga makan? Ntar gabisa nambah tinggi."
"Halah tiap hari makan bukannya tambah tinggi malah tambah kenyel kenyel nih." ucap Mashiho sambil mencubiti pipi dan lengan Nako.
"Cio!"
"Bener kan? Mau apa? Marah? Orang fakta kok~"
Nako dengan emosi memukul kepala Mashiho. "Cio bisa ga sih ga nyebelin? Nako tu capek harus ngeladenin Cio yang-"
Mashiho dengan cepat membekap mulut Nako dan memeluk gadis itu dari belakang. Nako yang merasa pengap terus memukuli tangan Mashiho.
"Sstttt diem. Udah mini, berisik, kok pada suka sih sama lo? Jangan jangan lo pake susuk ya?!" tuduh Mashiho sambil menangkup wajah Nako.
Dengan posisi wajah yang hanya berjarak sejengkal itu, Nako dapat merasakan napas Mashiho. Nako menatap mata Mashiho yang entah kenapa malam itu terlihat sangat indah di mata Nako. Jangan lupakan detak jantung Nako yang sangat kencang. Bahkan Nako dapat merasakan pipinya yang memanas karena posisi mereka yang sangat dekat itu.
"Uwwwww Cio gemes banget sama Nako!" kata Mashiho sambil memainkan pipi Nako.
Nako awalnya ingin marah, tetapi melihat wajah Mashiho yang sangat senang ketika ia bermain dengan pipi Nako membuat gadis itu mengurungkan niatnya. Nako justru merengutkan wajahnya membuat Mashiho semakin gemas dengan dirinya. Tanpa Nako sangka, Mashiho mendekatkan wajah mereka lalu menggigit gemas pipinya.
"Cio! Sakit! Lepas ga!" marah Nako sambil memukuli kepala Mashiho.
Bukannya melepas, Mashiho justru menjawab ucapan Nako sambil menggigit pipi Nako. "Gamau. Salah siapa gemesin banget."
Nako rasanya ingin menangis saat itu saja. Mashiho yang melihat mata Nako berair akhirnya melepas gigitan gemasnya. Melihat bekas gigitan di pipi Nako membuatnya terkekeh. Dengan santai Mashiho lalu mengelus pipi Nako.
"Sakit banget tau." ujar Nako disela isak tangisnya.
"Ututututu sayangnya Cio. Maaf ya? Abis lo gemesin banget sih. Gue gabisa nahan jadinya."
Mashiho masih mengelus elus pipi Nako. Karena Nako masih menangis, Mashiho berinisiatif untuk memeluk gadis itu. Mashiho menyandarkan kepala Nako ke dadanya sambil mengelus lembut kepala gadis itu. Yang Mashiho harapkan adalah Nako tenang, tetapi nyatanya jantung Nako justru berdetak sangat cepat. Dan suhu tubuh Nako menaik membuat gadis itu merasa kepanasan.
"Cio apaan sih peluk peluk! Lepas ga!?"
"Dipeluk cogan masa gamau sih? Dasar mini."
"Cio juga mini!"
"Tapi kan ga semini Nako."
"Ya bodo amat yang penting kan Cio juga mini! Lepasin pelukannya!"
Bukannya melepaskan, Mashiho justru mengeratkan pelukannya. Ia dengan santai merebahkan tubuhnya dan tubuh Nako ke sofa. Mencari posisi ternyaman kemudian memejamkan matanya sambil menaruh dagunya di pucuk kepala Nako.
"Cio!"
"Dibilang gamau ya gamau Nako. Lagian enak gini, anget."
"Cio modus kan!?"
"Main nuduh aja. Enggak lah. Ngapain modusin cewek mini kayak lo."
"Itu mulutnya minta Nako jahit ya? Enak bener ngehinanya."
Mashiho terkekeh. Ia menelusupkan wajahnya ke kepala Nako membuat jantung Nako semakin menggila. Aduh, kalau begini Mashiho mendengar detak jantungnya tidak ya?
"Gue gemes banget sama lo. Makannya ntar aja ya? Sekarang tidur dulu."
Rasanya Nako mau mati di tempat saja. Mana bisa ia tidur dengan orang yang ia sukai sesantai itu?! Dengan jarak sedekat ini, dengan jantung yang berdetak sangat kencang dan cepat. Mana mungkin Nako bisa tidur?!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓
Historia Corta[Mashiho x Nako] Mashiho dan Nako ini saudara jauh. Namun, Nako jatuh cinta dengan Mashiho. Jadi bagaimana Nako menghadapi perasaannya? Apa Mashiho memiliki perasaan yang sama dengan Nako? Cover by -> @-SWTDRMX Start : 7 August 2020 End : 30 October...