17. berusaha seperti biasanya

972 249 29
                                    

Bersikap berbeda ternyata membuat Mashiho merasa tidak nyaman dan cukup tertekan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersikap berbeda ternyata membuat Mashiho merasa tidak nyaman dan cukup tertekan. Setelah mendengar petuah dari Junkyu yang kebetulan otaknya sedang dalam posisi benar, Mashiho membulatkan tekadnya untuk kembali seperti biasanya. Ia yakin Nako juga merasa tidak nyaman ia bersikap berbeda. Semoga sikapnya tidak dicurigai oleh siapapun. Bagaimanapun juga hanya Junkyu yang boleh tahu jika ia menyukai Nako. Yang lain tidak boleh.

Mashiho berjalan kembali ke kelasnya. Ia menundukkan kepalanya selama di lorong. Entah kenapa ia sedang tidak ingin bertemu dengan Yiren hari ini. Perempuan itu marah karena Nako membuat Mashiho jadi ragu untuk menjalin hubungan lebih dari teman dengan Yiren. Semoga saja mereka tidak bertemu hari ini.

Mendengar suara tawa Yiren membuat Mashiho melebarkan matanya. Dengan panik ia berjalan dengan cepat menuju kelasnya. Yiren yang melihat Mashiho hendak menyapanya. Namun, melihat Mashiho terburu buru membuatnya gagal memanggil Mashiho. Junkyu yang melihat Mashiho terkekeh kemudian menepuk pundak Yiren.

"Udahlah Ren, lo ga bakal sama Mashiho. Mending cari cowo lain aja."

"Lah? Kenapa coba? Lagian Mashiho aja keliatan suka sama gue."

"Dia punya gebetan lain. Lo kalah manis katanya." kompor Junkyu.

Yiren yang mendengar itu mengerutkan dahinya. Mashiho menyukai gadis lain? Siapa gadis itu? Bisa bisanya membuat Mashiho berpaling dari Yiren disaat Yiren sudah menyukai Mashiho. Yiren harus mencari tahu.

Disisi lain, Mashiho yang duduk di samping Nako dengan napas yang tersengal membuat Nako menatapnya heran. Tanpa ragu, Nako memberikan susu kotak yang sedari tadi ia minum kepada Mashiho. Mashiho langsung menerimanya dan meminum susu itu. Nako juga mengambil tisu kemudian menyeka keringat Mashiho. Laki laki ini lari dari kejaran apa sih? Nako jadi penasaran.

"Abis dikejar apa sih? Lagian cuma dari kamar mandi kayak abis dihukum lari muterin lapangan aja." omel Nako.

"Yiren."

Nako terdiam sebentar. Tak lama, ia kembali menyeka keringat Mashiho. "Ngapain lari? Kan Mashi suka sama kak Yiren."

"Tenang aja, Mashi lebih suka Nako kok daripada kak Yiren. Gausah cemburu gitu dong." goda Mashiho sambil mencolek dagu Nako.

"Ih?! Apaan sih?! Kok jadi Nako?!"

"Lucu banget sih adeknya Mashiii. Pengen gigit kan jadinya." ucap Mashiho sambil mencubit gemas pipi Nako.

"Ih Mashi! Nako serius tau! Kenapa lari dari kak Yiren? Kan Mashi suka sama kak Yiren."

"Kak Yiren gasuka sama Nako. Jadinya Mashi ga jadi suka sama kak Yiren."

"Seriusan karena itu?"

Mashiho mengangguk dengan senyum lebar di wajahnya. Nako yang melihat itu mau tidak mau terkekeh. Ia dengan gemas mencubit pipi Mashiho sehingga mereka berdua saling mencubit pipi satu sama lain. Siapapun yang melihat kedua orang mini itu membuat keuwuan pasti iri. Terutama orang yang paling dengki dengan Nako yaitu Somi.

"Tuhan, kapan gue punya laki macem Cio? Gemes banget gue sama mereka suka menebar keuwuan kek gitu."

"Makanya kak Yoshi tuh cepetan dijadiin. Lo aja nyabe kesana kemari gimana mau punya laki." cibir Ryujin membuat Somi tersenyum manja kearahnya.

"Tau aja lo."

Ryujin memutar matanya malas. Ia menatap Mashiho dan Nako yang sudah tidak bertengkar kembali. Bahkan Nako sudah dengan nyamannya bersandar di bahu Mashiho. Di lihat dari belakang seperti ini membuat Ryujin jadi terbawa suasana. Kenapa ya Hyunsuk harus kelas dua? Padahal kan dia pendek.

"Kak Hyunsuk kok kelas 2 ya? Padahal kan pendek, ga naik kelas pun tetep keliatan muda." lantur Ryujin membuat Somi memukul kepalanya.

"Ngawur amat si mulut cabe lo. Masi untung kak Hyunsuk ga pernah tinggal kelas sama pinter. Ini malah pengen ga naik. Lo gila ya?"

"Ya abis keuwuan duo bocil bikin iri anjir. Tau ah gue mau musikan aja." sewot Ryujin.

Di belakang sana Somi dan Ryujin masih saja berdebat tentang berbagai hal yang tidak penting. Berbeda dengan Nako dan Mashiho yang menikmati kebersamaan mereka dalam diam. Earphone yang mereka gunakan bersama dengan kepala Nako yang bersandar di bahu Mashiho dan kepala Mashiho bersandar di kepala Nako benar benar hangat. Ah, dan juga tangan mereka yang bertautan menambah rasa hangat di hati mereka.

Diam diam keduanya tersenyum. Tenggelam dalam cinta mereka terhadap satu sama lain. Sambil memejamkan mata, Mashiho memainkan jemari kecil Nako. Walaupun pikirannya menolak keras perasaannya, tetapi ia tidak bisa membohongi dirinya sendiri. Mashiho menyukai setiap momennya dengan Nako. Bahkan jauh di lubuk hatinya ia berharap momen seperti ini tidak akan berhenti ataupun hilang. Semoga mereka dapat bersatu nantinya.

 Semoga mereka dapat bersatu nantinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang