21. cemburu (2)

1K 267 35
                                    

Mashiho dan Nako sampai di sekolah pukul 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mashiho dan Nako sampai di sekolah pukul 8. Nako buru buru melepas helmnya dan berlari meninggalkan Mashiho. Mashiho yang melihat lari Nako hanya terkekeh. Ia turut melepas helmnya kemudian menyusul Nako ke kelas mereka.

Sampai di kelas, Mashiho bisa melihat wajah panik Nako yang menghampiri satu per satu teman mereka yang juga remidi. Mashiho berjalan menuju meja guru kemudian duduk di kursi guru. Memainkan hpnya tanpa mengetahui ada Jaehyuk yang berusaha menarik perhatian Nako. Nako buru buru mengambil kertas remidi miliknya dan mulai mengerjakan soal itu satu per satu.

Jaehyuk yang sebelumnya duduk bersama dengan Doyoung, beralih duduk di sebelah Nako. Dengan alasan ia sudah selesai dan ingin membantu Nako, Jaehyuk berhasil mendapat izin duduk di samping Nako. Jaehyuk mendekat ke arah Nako dan menunjuk soal yang Nako lewati kemudian memberitahu jawaban dan alasannya memilih jawaban itu. Nako memgangguk paham dan memasang senyum manisnya membuat Jaehyuk gemas dengan gadis mini itu.

Mashiho yang sedari tadi sibuk dengan hpnya akhirnya meluruskan pandangannya. Ia cukup terkejut melihat Jaehyuk yang terlihat sangat dekat dengan Nako. Jujur, Mashiho cemburu. Kalau tahu begini seharusnya Mashiho tidak perlu menunggu Nako remidi. Ia jadi malas berada di kelas itu.

"Bisa bisanya mepetin Nako dihadapan gue. Mau gue lempar bola basket lo aigoo?" batin Mashiho kesal.

Mashiho semakin merasa panas melihat kedekatan Nako dengan Jaehyuk. Saat Jaehyuk hendak mengelus kepala Nako, dengan cepat Mashiho beranjak dari dudukny dan pura pura tersandung kaki meja guru. Begitu terdengar suara jatuh dan melihat Mashiho terjatuh, Nako buru buru menghampiri Mashiho dan menatapnya khawatir.

"Ih Mashi gimana sih?! Sakit ga? Luka ga?" panik Nako sambil menggulung celana Mashiho untuk melihat lutut Mashiho.

Mashiho dalam hati tersenyum sangat senang. Lihatlah wajah masam Jaehyuk. Itu benar benar membuatnya ingin tertawa keras sekarang. Nako yang tidak mendapat respon dari Mashiho menarik wajah Mashiho untuk menatap wajahnya.

"Sakit ga Mashi?"

"Hm? Gapapa Nako. Kan Mashi sering jatuh juga pas basket. Gausah panik banget dong." tenang Mashiho sambil mengelus rambut Nako.

Anak 10-B yang melihat kelakuan Mashiho dan Nako seperti itu tersenyum pahit. Bagaimana bisa mereka hanya saudara dengan perhatian berlebihan seperti itu? Benar benar tidak masuk akal. Dimana mana, jika saudara terjatuh, maka saudara lainnya akan tertawa baru menolong. Kalau ini tidak. Ini panik dan langsung mengeceknya. Kebohongan macam apa yang sebenarnya Mashiho dan Nako buat selama ini?

"Cih. Yaudah cepet ikut Nako. Duduk samping Nako aja biar ga ada kelakuan aneh! Bikin panik aja!" marah Nako sambil menarik Mashiho ke kursinya.

"Jae minggir ya? Biar Mashi yang duduk disitu."

Jaehyuk dengan senyum palsunya mengangguk. Ia kembali duduk di samping Doyoung yang sekarang tertawa melihat temannya kalah dengan teman lainnya. Ternyata asik juga melihat  drama secara langsung seperti ini. Pikir Doyoung.

"Sabar bro. Lo emang ga ditakdirin sama Nako. Mending cari yang lain dah." ucap Doyoung sambil merangkul Jaehyuk.

"Memang anjing si Mashi. Gamau liat gue sama sodaranya."

"Yang ada lo aigoo aigoo terus kalo sama Nako bukan pacaran. Lagian Nako juga keliatan lebih seneng sama Mashiho daripada sama lo dulu. Lo emang ditakdirin ga sama dia Hyuk. Sadar."

Jaehyuk dengan kesal memukul perut Doyoung kemudian menoleh ke arah Mashiho dan Nako. Terlihat Mashiho menatap Nako dalam sambil memangku wajah dengan tangannya. Bahkan Mashiho merapikan rambut gadis itu tanpa berkata apapun. Mereka tidak terlihat seperti saudara. Apa selama ini mereka berpacaran?

"Dob."

"Hoi."

"Cio Nako pacaran beneran?"

"Mana gue tau. Emang mereka ga pantes disebut sodara kan?"

Jaehyuk ingin menyangkal. Namun, melihat Nako yang terlihat senang senang saja dengan perilaku Mashiho membuatnya ragu. Bahkan tangan kiri Nako berada di pipi Mashiho. Mengelus pipi laki laki itu sambil sesekali mencubitnya. Ayolah, saudara mana yang bertingkah seperti itu?

"Kit hati gue Dob. Aigoo."

Doyoung hanya menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Disisi Mashiho, laki laki itu tersenyum sambil merasakan usapan tangan Nako di pipinya. Rasanya tidak hanya hangat di pipi, melainkan dihatinya juga. Semoga perasaan ini bertahan lama. Mashiho tidak ingin rasa itu hanya terjadi sesaat. Dan Mashiho berharap semoga Nako merasakan hal yang sama dengannya.

 Dan Mashiho berharap semoga Nako merasakan hal yang sama dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suka heran aku tu. Kadang kalo sering update yg vote comment dikit. Tapi kalo jarang update banyak. Kenapa bisa gitu ya wkwkwk

𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang