𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓

22. keceplosan

Saat berjalan menuju parkiran motor, tiba tiba ada seseorang yang melambaikan tangan ke arah Mashiho dan Nako. Mashiho hanya menatapnya aneh sedangkan Nako dengan antusias membalas lambaian tangan orang itu. Nako berlari ke arah laki laki itu dan masuk ke dalam pelukannya. Mashiho terdiam. Apa apaan ini? Tadi aigoo sekarang laki laki antah berantah dengan baju baseballnya. Nako pikir Mashiho tidak cemburu apa.

Mashiho masih kesal dengan segala asumsi yang ada di otaknya, tidak menyadari seberapa dekat posisi Nako dengan anak baseball itu. Nako dengan senang menangkup pipi laki laki itu dan sang lelaki mengelus pipi Nako.

"Lama banget kita ga ketemu! Gimana? Menang?"

"Menang dong. Tapi masih ada turnamen lain. Kamu kapan nontonnya sih? Janji dateng tapi ga pernah ditepatin." kesal laki laki itu sambil mencubit pelan pipi Nako.

"Maafffff. Nako suka kelupaan! Binbin jangan marah ya?"

Laki laki itu hanya terkekeh. Ia kembali mengelus kepala Nako. Untuk sesaat Nako melupakan keberadaan Mashiho yang sedari tadi mengawasi mereka. Nako yang tersadar akhirnya menoleh. Terlihat Mashiho dengan wajah datarnya dan aura dingin yang membuat Nako bingung. Apa sekarang Mashiho marah karena ia mengabaikannya?

"Mashi! Sini! Kenalan sama temen Nako!"

"Cih. Temen? Temen mana ada peluk kayak gitu. Kalo punya pacar bilang dari dulu. Bukannya ditutupin. Tau ah, besok kejar kak Yiren lagi aja." batin Mashiho sambil berjalan ke arah Nako dan laki laki itu.

Laki laki itu menatap Mashiho datar. Ia membenarkan posisi topinya lalu menyapa Mashiho.

"Changbin."

"Mashiho."

Keduanya tidak berjabat tangan. Hanya saling melirik sekilas kemudian keduanya menatap ke arah Nako. Nako yang menganggap interaksi mereka aneh menarik tangan Changbin dan juga Mashiho kemudian menautkan keduanya.

"Kenalan yang bener dong! Cuek banget! Binbin! Jangan bikin orang kesel!"

Changbin terkekeh kemudian menatap Mashiho. "Changbin. Sahabat Nako dari kecil. Lo siapa?"