[Mashiho x Nako]
Mashiho dan Nako ini saudara jauh. Namun, Nako jatuh cinta dengan Mashiho. Jadi bagaimana Nako menghadapi perasaannya? Apa Mashiho memiliki perasaan yang sama dengan Nako?
Cover by -> @-SWTDRMX
Start : 7 August 2020
End : 30 October...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mashiho tidak tahu apa perasaan yang harus ia rasakan saat ini. Ia senang. Sangat senang malah. Namun, disisi lain ia juga merasa tidak pantas menyukai Nako. Mau bagaimanapun juga mereka ini saudara. Walaupun hanya saudara jauh, tetap saja hubungan seperti itu pasti sangat terlarang dan ditolak oleh kedua keluarga mereka. Disaat Mashiho sibuk dengan pikirannya, Nako mengeratkan pelukannya. Pelukan gadis itu menyadarkan Mashiho.
"Nako cuma mau jujur kok sama Mashi. Nako paham betul kalo kita ga mungkin bareng." lirih Nako.
Mashiho tidak bisa menyangkalnya. Mashiho tidak bisa menepis ucapan Nako. Kenyataannya, hubungan keduanya memang tidak dapat lebih dari apa yang mereka inginkan. Mereka bukan teman yang saling jatuh cinta, tetapi saudara yang tidak seharusnya saling mencintai.
"Maaf ya Nako." ucap Mashiho sambil mengelus punggung Nako.
"Gapapa, Nako ngerti."
Keduanya diam. Hanyut dalam pikiran mereka masing masing. Memang melegakan setelah menyatakan perasaan seperti ini. Namun, setelah ini apa? Apa yang harus mereka lakukan jika perasaannya mereka sama?
"Nako."
"Hmm? Kenapa Mashi?"
"Kamu mau gimana?" tanya Mashiho sambil menaruh dagunya di kepala Nako.
"Gimana apanya Mashi?"
"Ya hubungan kita Nako sayang. Masa hubungannya si robot sama bakpao?"
Nako terkekeh. Ia perlahan melepaskan diri dari pelukan hangat Mashiho dan menatap lekat mata Mashiho. Laki laki yang ditatap itu dengan lembut menyisipkan rambut Nako ke belakang telinga gadis itu. Nako tersenyum. Begitu juga Mashiho.
"Nako gamau pisah sama Mashi. Nako mau sama Mashi selamanya."
Mashiho tidak dapat menahan diri untuk tidak tersenyum lebih lebar. Cara Nako berbicara barusan, sangatlah menggemaskan. Rasanya Mashiho ingin menggigit pipi gadis itu dengan keras.
"Nako gamau hubungan kita jadi canggung kayak tadi siang. Nako gasuka Mashi deket sama cewe lain. Nako juga gasuka kalo Mashi cuekin Nako. Nako maunya Mashi perhatiin Nako aja, gausah perhatiin yang lain. Ngerti?" kata Nako lalu mengembungkan pipinya.
Mashiho terkekeh. Ia kembali menarik Nako masuk ke dalam pelukannya lalu menelungkupkan wajahnya ke leher Nako. Untuk pertama kalinya, Nako merasa geli saat dipeluk Mashiho. Gadis itu memukul pundak Mashiho, dengan maksud menyuruh laki laki itu menjauh. Namun, bukannya menjauh, Mashiho justru semakin membuat Nako geli dengan meniup leher Nako.
"Mashi! Ih! Udah! Lepasin ga! Geli!" teriak Nako.
"Gamau. Kamu sih gemesin banget. Aku ga tahan buat ga nyerang kamu."
Nako lagi lagi memukul pundak Mashiho. "Ih! Aku kamuan! Malu!"
Mashiho semakin mengeraskan tawanya. Nako yang melihat Mashiho tertawa akhirnya ikut tertawa. Keduanya saling menggelitik satu sama lain. Untuk sesaat mereka melupakan status hubungan yang seharusnya mereka pikirkan. Sampai akhirnya mereka menjalani malam mereka seperti biasanya.