3. terlalu perhatian

1.5K 339 66
                                    

Ga kerasa udah sebulan Mashiho dan Nako tinggal bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ga kerasa udah sebulan Mashiho dan Nako tinggal bersama. Mereka benar benar selalu bersama dimanapun mereka berada. Seperti sekarang, mereka berada di kantin. Duduk di satu meja yang sama. Teman satu kelas mereka yang sudah mengetahui hubungan sebenarnya Nako dan Mashiho masih meragukan kebenaran itu. Ya bagaimana tidak? Mashiho memperhatikan Nako seperti Nako itu pacarnya sendiri.

"Ga percaya ah kalo mereka cuma temen." cibir Ryujin sambil memperhatikan Mashiho dan Nako dari mejanya.

"Iya sih gimana mau percaya mereka saudara biasa. Orang Mashi perhatiannya segimana sendiri sama Nako." sahut Yuri.

"Gue yang punya abang aja malah berasa kayak tinggal di jahanam. Lah ini macem pacar. Ya gue iri lah!" ucap Somi sambil menggebrak meja.

"Mereka saudara jauh kan? Aneh ga sih saudara jauh yang ga pernah deket bisa sedeket itu sekali ketemu?" heran Olivia.

"Gosip teros gosip. Ngikut elah." timpal Beomgyu.

"Kepo ah lo males gue." dorong Ryujin.

"Eh Robot Hitomi! Gabung sini aja!" teriak Beomgyu membuat Asahi dan Hitomi bergabung dengan meja itu.

Di hadapan mereka terlihat Mashiho dan Nako yang duduk berhadapan dengan posisi Mashiho menatap intens Nako yang sedang memakan mie goreng miliknya. Mashiho terkekeh melihat Nako yang makan sangat lahap di hadapannya. Nako yang terganggu dengan sikap Mashiho menatapnya kesal.

"Makan sana! Gausah liatin Nako!"

"Marah marah terus sih miniku. Makan yang bener dong." ujar Mashiho sambil menghapus saus yang ada di ujung bibir Nako.

Seketika Somi menggebrak mejanya kembali. "Gila gue gemes banget sama mereka! Ga ngerti deh kenapa sih mereka ga ngaku aja kalo pacaran?!"

"Heh somay! Untung aja soto gue aman. Kalo tumpah lo mau ganti apa!" marah Daehwi.

"Huaa gue ga tahan! Hiichan! Mereka itu pacaran kan!?"

Hitomi yang ditanyain itu menatap bingung Somi. Ia tidak tahu harus menjawab apa karena selama ini Nako hanya memberitahunya jika Mashiho adalah saudara jauhnya. Asahi yang melihat pacarnya kebingungan dengan santai mengambil alih pembicaraan mereka.

"Mashiho suka kakak kelas. Yang sekelas sama sama bang Junkyu. Kak Yiren."

"Anjir!? Seriusan Sa? Ih gue ga percaya anjir orang dia sama Nako aja kayak gitu." heboh Ryujin.

Di meja itu, mereka masih memperdebatkan Mashiho Nako. Sedangkan di meja kedua makhluk mini, Mashiho masih saja menatap Nako dengan senyumnya.

"Kalo ga Cio makan mending Nako makan aja."

"Enak aja. Iya iya gue makan."

Akhirnya mereka berdua sibuk dengan makanan masing masing. Karena Nako makan duluan, ia selesai terlebih dahulu. Sambil menunggu Mashiho selesai makan, Nako teringat dengan beberapa momen yang sudah mereka lalui bersama.

Seperti saat Nako sakit beberapa hari yang lalu, Mashiho dengan panik membawanya pulang dan merawat Nako seharian dirumah. Saat pelajaran olahraga, Nako hampir saja jatuh karena di dorong oleh Ryujin. Untungnya, saat itu ada Mashiho yang dengan sigap menangkapnya.

Nako juga pernah kerja kelompok dengan Hitomi, Olivia, dan Chaeryeong. Tanpa Nako minta, Mashiho sudah siap sedis untuk mengantarnya kemanapun. Saat ada kakak kelas bernama Hyunjin memaksa Nako untuk menjadi pacarnya, Mashiho langsung menghalangi laki laki itu. Bahkan Mashiho berkelahi dengan Hyunjin hanya karena Nako. Kalau begini terus menerus, Nako tidak dapat menahan rasa sukanya terhadap Mashiho.

"Ah Nako udah gila. Masa suka sama saudara sendiri sih?" batin Nako.

"Heh kucing garong. Ayo balik kelas. Malah ngelamun." tegur Mashiho sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nako.

"Eh?"

"Ah eh ah eh. Ayo cepet. Tadi katanya mau beli susu di depan sekolah." kata Mashiho sambil mengulurkan tangannya.

Nako bingung. Sebenarnya mereka hanya perlu berjalan bersama bukan? Kenapa Mashiho selalu saja menawarkan diri untuk bergandengan tangan? Mashiho yang tidak mendapat respon dari Nako dengan cepat menarik tangan gadis itu pergi dari kantin. Mereka bergandengan tangan.

"Kenapa harus digandeng sih? Nako bisa jalan sendiri kok." keluh Nako sambil berusaha melepas genggaman tangan Mashiho.

"Gamau. Ntar ilang lagi."

"Ilang gimana, orang jelas jelas jalan disamping Cio gini kok." cibir Nako.

"Ya kan gue gamau keulang lagi. Lo ditinggal sebentar aja udah ditarik Hyunjin. Apalagi kalo ga ada gue coba? Makanya kita gandengan aja biar lo ga ilang lagi." ucap Mashiho sambil menunjukkan genggaman tangan mereka dengan senyumnya.

"Cih, sok manis banget."

Mashiho yang mendengar itu terkekeh. Dengan gemas ia merangkul Nako lalu mengelus lembut kepala Nako. Ia kemudian menyandarkan kepalanya pada kepala Nako.

"Kan gue harus jagain lo. Jadi jangan sampe kenapa napa ya? Kalo perlu apapun, bilang aja. Pasti gue bakal selalu ada buat lo."

Kan, lagi lagi Mashiho membuat jantung Nako berdetak dengan kencang. Kalau begini terus Nako tidak dapat menyembunyikan rasa sukanya lagi. Mashiho terlalu perhatian kepada Nako yang hanya saudara jauhnya. Andai saja mereka bukan saudara, pasti yang Nako rasakan saat ini bukan kebingungan. Tapi kebahagiaan.

 Tapi kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang