13. aneh

951 258 93
                                    

Sejak pagi Nako benar benar diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejak pagi Nako benar benar diam. Tidak hanya kepada Mashiho, tetapi kepada semua orang. Hitomi yang menyadari ada sesuatu yang aneh dari Nako ingin bertanya kepada gadis itu. Namun, Asahi mengingatkannya untuk tidak ikut campur.

"Jangan. Nanti kalau memperburuk suasana hati Nako gimana? Udah mending temenin aku ngerjain ini." ucap Asahi sambil merangkul pacarnya.

"Tapi-"

"Biarin Nako yang cerita sendiri. Kalau udah waktunya, dia pasti cerita embemku tayang."

Hitomi yang mendengar itu langsung tersipu dan memukul paha Asahi. Pacarnya ini menggemaskan juga ya ternyata. Hitomi jadi malu.

Mashiho yang duduk di meja guru disaat jam kosong terus memperhatikan Nako. Pandangannya tidak terputus sama sekali. Namun, Nako tidak melirik Mashiho sama sekali. Bahkan Nako tidak berbicara dengannya seharian selama di sekolah. Ada apa dengan Nako? Kenapa gadis itu tiba tiba bersikap aneh?

"Apa lagi dapet terus bocor ya?" batin Mashiho.

Berbagai asumsi muncul di kepala Mashiho. Sambil menatap Nako, Mashiho mempertimbangkan apa yang harus ia lakukan. Tanpa Mashiho perkirakan, Nako sekarang menatapnya. Sayangnya itu bukanlah tatapan yang biasanya Nako berikan kepadanya. Kali ini tatapan sengit dengan dengusan napas kasar. Sepertinya Nako sangat marah kepadanya.

"Dobby!" teriak Maahiho begitu melihat Doyoung dan Jaehyuk masuk ke dalam kelas.

"Apaan?" tanya Doyoung sambil memakan jajanannya.

"Nako kenapa sih?"

"Yang harusnya nanya gitu Nako, bukan lo. Lo yang kenapa berangkat sama Yiren? Udah izin Nako?"

"Udah izin gue."

"Lo nyebut nama Yiren?"

Mashiho terdiam. Tentu saja tidak! Yang benar saja! Mana mungkin Mashiho mengaku kepada Nako jika ia sedang dekat dengan kakak kelas? Bisa bisa Nako akan mengejeknya seumur hidup jika Mashiho gagal memacari bidadari seperti Yiren.

"Ga ngaku kan lo? Pantes dia marah. Tipikal Hitomi sama Nako itu gabisa diboongin bego. Sekali lo boongin, ngambeknya bisa setaun."

"Anjir yang bener aja?!"

"Lah lo kan saudaranya, masa gatau?"

"Gue baru ketemu dia jaman sma ini bego. Mana ngerti gue."

"Lah? Gue pikir udah saling kenal dari kecil anjir. Zonk dong?"

Mashiho mengangguk. "Tapi Nako gampang tuh gue bujuk pake makanan."

"Ga semua masalah disogok pake makanan selesai tolol. Wah parah nih Jae, apa apa nilainya lewat makanan." adu Doyoung.

"Jadi gini mas bro. Lo harus jelasin sejelas jelasnya. Jangan sampe ada celah buat dia nyalahin lo. Kalo lo emang salah, lo harus ngaku. Jangan ditutupin pake kebohongan lagi. Makin ngamuk ntar itu kurcaci. Abis itu beliin dia apapun itu yang manis, itu pasti bakal naikin mood Nako. Terakhir, kalo lo ga salah tapi dianggep salah, iyain aja terus minta maaf sebanyak-banyaknya. Dijamin manjur."

Mashiho yang mendengar penjelasan Jaehyuk melebarkan matanya. Wah, bagaimana bisa Jaehyuk tahu banyak hal tentang Nako?

"Dulu Jaehyuk hampir pacaran sama Nako. Makanya nih orang tau banyak tentang tu kurcaci." jelas Doyoung.

"Oh. Cuma hampir doang?"

"Friendzone bro. Sakit." ucap Jaehyuk sambil memegang sebelah dadanya.

Mashiho menganggukkan kepalanya paham. Sepertinya amarah Nako akan bertahan lama. Baru saja Mashiho bangkit dari duduknya, tiba tiba bel tanda pulang sekolah berbunyi. Bisa ia lihat jika Nako buru buru membereskan barangnya dan ingin pulang seorang diri. Dengan cepat Mashiho menahan Nako yang akan meninggalkan kelas.

"Pulang sama Mashi aja-"

Nako langsung menghempaskan tangan Mashiho. "Ga. Nako pulang sendiri."

Nako langsung berjalan dengan cepat keluar sekolah. Mashiho yang melihat itu berdecak kesal lalu buru buru membereskan barang barangnya. Melihat interaksi diantara Mashiho dan Nako yang sangat berbeda dari biasanya membuat satu kelas tahu, keduanya sedang dalam masalah. 10-B hanya dapat berharap semoga masalah orang mini itu cepat selesai. Suasananya kelas menjadi aneh tanpa pertengkaran Mashiho dan Nako.

"Bisa berantem juga mereka." cibir Ryujin.

"Berantem mah normal. Ga normal kalo akur mulu macem Asahi Hiichan." sahut Chenle.

"Bilang aja lo iri ga bisa uwu uwuan di kelas." sindir Somi.

"Sesama jomblo ga perlu saling menghina ya! Dah dah balek!" lerai Eunsang.

Mashiho berusaha menyusul Nako. Benar saja, gadis itu sudah berada di depan gerbang sekolah. Sepertinya ia sedang menanti ojek online. Mashiho buru buru memegang tangannya.

"Apaan sih? Lepas!"

"Nako kenapa? Kok marah sama Mashi?"

"Balik sana! Gue bisa pulang sendiri!"

Mashiho terdiam mendengar ucapan Nako. Dengan cepat Nako melepas tangannya dan menghampiri ojeknya. Gadis itu buru buru pergi membuat Mashiho menatap kepergiannya dengan tatapan kosong. Kenapa Nakonya jadi seperti itu?

"Gue? Sejak kapan Nako ngomong kayak gitu? Apa dia marah banget?" batin Mashiho.

"Ya Tuhan kok jadi ribet sih!" keluh Mashiho sambil berjalan ke parkiran motor.

Hari demi hari berjalan. Tak terasa sudah satu minggu Nako mengacuhkan Mashiho. Gadis itu benar benar menghindarinya. Bahkan sekarang Mashiho duduk dengan Doah karena Nako tidak ingin duduk dengannya lagi. Mashiho masih belum menemukan titik terangnya. Dimana kesalahan Mashiho?

"Anjing bikin pusing ae!" keluh Mashiho sambil menahan emosinya.

"Kok bisa berantem sama Nako sih?" tanya Doah sambil memakan permen.

"Gatau. Nako aneh."

"Udah bujuk?"

"Ditolak mulu."

"Ya tetep berusaha dong. Semangat!"

"Tau ah pusing. Mau bolos ke kelas kak Yiren aja."

Mashiho beranjak dari duduknya. Ia pamit untuk beristirahat di uks dengan alasan perutnya sangat sakit. Kenyataannya, Mashiho berjalan menuju kelas Yiren. Benar, selama Nako marah, Mashiho tetap menghabiskan waktu dengan Yiren. Justru waktu yang mereka habiskan jauh lebih banyak karena Nako tidak ingin bersama dengan Mashiho.

Kalau begini yang salah siapa? Mashiho yang tidak peka dengan Nako? Atau Nako yang gagal membuat Mashiho memperjuangkannya?

Kalau begini yang salah siapa? Mashiho yang tidak peka dengan Nako? Atau Nako yang gagal membuat Mashiho memperjuangkannya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seneng ga kalo sering update gini?

𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang