Ternyata selama ini kedua orang tua Mashiho dan Nako hanya ingin anak mereka berteman dekat. Mereka berencana menjodohkan kedua anak itu dengan orang lain. Anehnya, mereka sengaja membuat Mashiho dan Nako tinggal bersama dengan alasan yang menurut Mashiho dan Nako pikir tidak masuk akal.
"Supaya kalo kita saling sakit hati nanti bisa saling tenangin kayak kakak adik? Itu aja tante?" heran Mashiho.
"Mama Mashi, mama."
"Ah iya, maksud Mashi itu ma."
"Mama mau jodohin Nako sama siapa?! Nako ga suka ya dijodoh jodohin! Mama pikir ini masih jaman jadul apa?!" marah Nako.
"Ya kan mama mau kamu di tangan yang bener Nako. Mama gamau kamu salah pilih cowok. Apalagi kamu kan buta cowok banget."
Mashiho yang mendengar itu tak bisa menahan tawanya. Nako yang diledek mamanya langsung mendelik. Dengan kesal Nako menghampiri mamanya lalu mencubiti lengan mamanya. Sang papa yang melihat anak kesayangannya dan istrinya bertengkar terkekeh. Sang papa duduk di samping Mashiho membuat Mashiho menghentikan tawanya.
"Sejak kapan kalian pacaran?" tanya papa Nako.
"Belun lama kok om. Tapi kayaknya anak om udah suka sama Mashi dari pertama kali ketemu deh."
"Mashi! Gausah cepu gitu dong! Ih males ah Nako. Semuanya pada ember! Nako gasuka!" kesal Nako sambil mengembungkan pipinya.
Orang tua Nako dan Mashiho tertawa. Menggoda Nako memang sangatlah menyenangkan. Nako yang masih kesal duduk di samping Mashiho dengan tangannya yang menyilang di dada. Kalau saja tidak ada orang tua Nako, pasti Mashiho sudah menyerang wajah Nako dengan kecupannya.
"Lucu banget sih anak papa. Ngadep sini dong. Masa papa sama pacarnya dipunggungin."
"Gamau! Males! Nakal!"
Papa Nako dan Mashiho terkekeh. Keduanya melanjutkan obrolan sebelumnya, mengabaikan Nako yang masih merajuk. Sang mama hanya menggelengkan kepalanya lalu berjalan ke dapur. Menaruh berbagai bahan masakan ke dalam kulkas Nako. Nako yang terabaikan memilih untuk mengikuti mamanya.
"Loh Nako? Ini siapa yang ngisi kulkas kamu? Kok lengkap banget? Percuma dong mama belanja buat kamu?" heran mama Nako sambil menatap isi kulkas Nako yang biasanya kosong menjadi penuh.
"Ini juga siapa yang bagi bagiin? Mama tau banget ya kamu ga paham. Orang kamu aja gabisa bedain kopi sama choco chips."
"Mama! Ih kenapa sih ngomongnya keras keras?! Nanti Mashi denger! Nako malu!"
"Oh pasti semua ini Mashiho kan? Jangan jangan yang beli juga Mashiho? Percuma dong mama kasih kamu uang bulanan? Pasti kamu ga pernah beli apa apa karena dibeliin Mashiho terus. Ngaku kamu."
Nako terkekeh sambil memeluk lengan mamanya. "Hehehe, iya dong ma. Uangnya Nako pake buat beli barang barang lucu. Gapapa kan?"
Mama Nako menggeleng. Tidak habis pikir dengan anaknya. Disisi Mashiho, Mashiho diberi berbagai petuah dari papa Nako. Mashiho hanya mendengarkan sambil sesekali mengangguk.
"Kamu habis dihukum karena Nako kan? Om salut kamu seberani itu pertahanin Nako. Om percayain anak kesayangan om sama kamu ya?" ucap papa Nako sambil menepuk pundak Mashiho.
Mashiho mengangguk. "Siap om. Mashi udah bisa dan jago kok ngehadapin Nako. Om ga perlu khawatir."
"Kamu jangan aneh aneh ya sama Nako. Inget, kalian belum nikah dan masih kecil. Cium cium aja bolehnya. Ga boleh lebih."
Mashiho dan papa Nako tertawa bersama. Mashiho bersyukur kedua orang tua Nako menyetujui hubungannya tanpa menentang sedikitpun. Mashiho juga bersyukur ia dan Nako tidak sempat melakukan hal yang aneh aneh. Jika sampai ketahuan, nyawanya pasti sudah terancam.
Sorry lama dan part uwunya ga ada. Ditunggu bonus chapternya ya! Makasih yang masih nungguin aku update💜
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓
Short Story[Mashiho x Nako] Mashiho dan Nako ini saudara jauh. Namun, Nako jatuh cinta dengan Mashiho. Jadi bagaimana Nako menghadapi perasaannya? Apa Mashiho memiliki perasaan yang sama dengan Nako? Cover by -> @-SWTDRMX Start : 7 August 2020 End : 30 October...