32. ternyata

1.2K 215 54
                                    

"Mashiho!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mashiho!"

"Nako!"

Teriakan kedua orang tua Nako membuat Mashiho dan Nako langsung memisahkan diri. Jantung keduanya berdetak dengan sangat kencang. Mereka takut akan dimarahi dan lagi lagi dipisahkan. Mashiho langsung bersujud di hadapan kedua orang tua Nako. Begitu juga dengan Nako.

"Pa, ma maafin Nako. Nako ga bilang sama mama papa kalo Nako sebenernya udah pacaran sama Mashi. Nako mohon jangan marahin Mashi." ucap Nako membuat Mashiho terkejut.

Tentu saja kedua orang tua Nako terkejut. Bahkan papa Nako sampai membeku di tempat mendengar anaknya mengakui hubungannya dengan seseorang yang selama ini mereka anggap saudaranya. Berbeda dengan mama Nako yang tidak begitu terguncang. Mama Nako justru menarik keduanya bangkit dari sujud mereka.

"Udah udah. Daripada sujud kayak gitu, mending kalian ceritain gimana kejadian ini bisa terjadi. Mama kaget loh. Padahal pertama kali kalian ketemu, malu malunya. Eh sekarang udah main saling nyerang aja."

"Mama!" tegur sang papa sambil melotot.

"Hehehe maaf pa. Abis mama antusias banget! Nako kan cuma deket sama Mashiho. Dan yang bener bener serius sama Nako selama ini kan cuma Mashiho. Changbin aja jarang hubungin kita. Beda sama Mashiho pa."

"Ya tapi kan tetep aja ma, mereka itu saudara. Ga seharusnya hubungannya mama biarin gitu aja."

"Alah udah biarin aja. Anak muda itu semakin dilarang semakin pengen memberontak pa."

Papa Nako mendengus kesal. Beliau berjalan ke dapur, sepertinya membutuhkan air. Mashiho yang melihat itu merasa tidak enak dan canggung disaat yang bersamaan. Nako sedari tadi hanya diam sambil meremas remas tangannya sendiri. Mashiho yang menyadari itu dengan berani mengambil tangan Nako dan menggenggamnya erat.

"Tenang. Kita hadapin berdua oke?" bisik Mashiho.

Nako mengangguk. Mama Nako yang melihat anak gadisnya sangat menurut dengan Mashiho hanya tersenyum. Ia kembali menanyakan Mashiho dan Nako bagaimana perasaan mereka bisa muncul. Tentu saja yang pertama kali menjawab adalah Nako. Sejak awal pertemuan mereka, Nako sudah jatuh cinta. Berbeda dengan Mashiho yang telat menyadari perasaannya.

Mashiho menceritakan bagaimana mereka menghabiskan waktu berdua saat di apartemen. Mashiho juga menceritakan beberapa kejadian lucu yang membuat mereka lupa bahwa seharusnya mereka tidak senang seperti sekarang. Menyadari kesalahannya, Mashiho kembali diam sambil menggenggam tangan Nako. Mama Nako yang melihat Mashiho dan Nako kembali menunduk mendekati mereka. Sang mama mengambil sebelah tangan Nako kemudian mengelusnya.

"Mama kesini mau kasih tau kamu sesuatu Nako. Kalo sebenarnya kalian itu bukan saudara. Kalian bener bener ga ada hubungan darah. Bahkan silsilah keluarga kita pun beda."

Mashiho dan Nako saling menatap. Mereka tidak percaya dengan fakta yang baru saja dikatakan mama Nako. Nako kembali menatap mamanya. Meminta penjelasan lebih lanjut.

"Mama kesini mau nyuruh kalian buat pacaran. Alasannya karena mama gatau cowo mana yang bisa rawat kamu selain Mashiho. Changbin kan sering banget ninggalin Nako. Ditambah kalau Nako butuh apapun Changbin ga pernah ngusahain. Mama jadi ragu buat nyuruh Changbin jagain kamu."

"Sampai akhirnya mama Mashiho nawarin mama buat anaknya jagain anak mama yang manja banget ini." lanjut mama Nako sambil mengelus kepala Nako.

"Awalnya kita pikir kita memang ada hubungan darah. Tapi papa nyadarin mama kalo ternyata kakek kamu sama kakek Mashiho itu cuma sahabatan. Artinya, kalian bukan saudara."

Mendengar penjelasan mamanya membuat perasaan Nako campur aduk. Ia langsung menangis tanpa alasan yang jelas. Mashiho yang berada di sampingnya langsung menarik Nako masuk ke dalam pelukannya. Bisa mama Nako lihat betapa bahagianya wajah Mashiho saat ini. Mama Nako tersenyum.

"Mashiho juga baru aja kerja keras kan kemarin nolak perjodohan yang papa Mashi adain? Untung aja kamu berhasil nolak. Jadinya tante ga perlu repot repot cariin Nako cowo deh sekarang."

Mashiho terkekeh. Ia masih memeluk Nako erat sambil mengelus kepala gadis itu. Papa Nako yang melihat betapa nyamannya Nako berada di pelukan Mashiho tersenyum tipis. Sepertinya Mashiho memang laki laki terbaik yang bisa mereka suruh untuk menjaga anak kesayangan mereka itu.

"Mama sama papa Mashi tau ga tante?"

"Sebelum berangkat kesini, tante udah telpon mereka dan jelasin semuanya. Mereka bilang kalau kalian udah pacaran dan gamau dipisahin sama sekali. Katanya kamu sampe mogok makan dua hari karena mama kamu nolak hubungan kalian."

Mashiho lagi lagi terkekeh. Apa ini yang dinamakan takdir? Kenapa lucu sekali? Kalau Mashiho tahu akhirnya akan seperti ini, kemarin saat ia dirumah pasti ia makan.

"Jadi mama sama papa aku gimana tante?"

"Mereka udah setuju kan buat nurutin kemauan kamu? Artinya gapapa kalian pacaran. Mama sama papa juga setuju kok Nako pacaran sama Mashiho."

Mashiho dan Nako tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan mereka. Saking senangnya, Mashiho sampai ikut menangis dan menyembunyikan wajahnya di leher Nako. Ternyata, selama ini mereka bukanlah saudara. Ternyata, mereka memang sudah ditakdirkan untuk bersama sejak awal.


Keduanya tidak perlu merasa menyesal mulai dari sekarang. Keduanya tidak perlu merasa tidak pantas untuk satu sama lain. Keduanya tidak perlu meminta maaf karena memiliki perasaan yang sama. Keduanya, berhak saling mencintai dan menyayangi.

Ini memang bukan akhir dari kisah cinta mereka. Justru, ini adalah awal baru untuk mereka. Tidak ada lagi embel embel adik kesayangan. Tidak ada lagi perasaan yang harus ditutup-tutupi. Dan tidak ada lagi rasa bersalah karena sudah jatuh cinta dengan saudara mereka sendiri.


End.

Hai! Makasih banget ya buat kalian yang udah ngikutin cerita ini dari awal aku publish💜 makasih banget juga buat yang selalu vote comment ceritaku💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai! Makasih banget ya buat kalian yang udah ngikutin cerita ini dari awal aku publish💜 makasih banget juga buat yang selalu vote comment ceritaku💜

Maaf kalau endingnya ga sesuai ekspektasi kalian. Sampai jumpa di bonus chapter yaa~

Jangan lupa buat cek cerita aku yang lain ya! Aku nulis berbagai genre loh. Siapa tau kalian juga suka cerita lainnya hehe. Sekali lagi, terima kasih banyak💜💜

𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang