15. muncul rasa

990 250 46
                                    

Karena sudah berbaikan mereka kembali menjalani hari seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena sudah berbaikan mereka kembali menjalani hari seperti biasanya. Mashiho yang terus menjahili Nako dan Nako yang manja kepada Mashiho. Bahkan teman satu kelas mereka saja bingung. Apa tidak bosan selalu bersama setiap saat? Apa mereka tidak ingin bersama dengan yang lain? Mereka hanya saudara bukan? Kenapa bertingkah seperti sepasang kekasih?

"Cio! Lo dicari sama pak Kai tuh. Disuruh ke ruang guru." panggil Hyunsuk dari pintu kelas 10-B.

"Oh oke. Makasih bang."

Mashiho bangkit dari duduknya. "Mashi ke ruang guru bentar ya. Ke kantin sama yang lain dulu. Nanti Mashi nyusul." ucap Mashiho sambil mengelus kepala Nako.

Lihat. Mereka tidak seperti saudara bukan? Bahkan Somi yang biasanya iri dengan hubungan saudara mereka mulai mencurigai mereka. Nako beralih ke kursi di samping Yuri. Selalu seperti ini. Jika Nako ditinggalkan oleh Mashiho, ia akan bergabung dengan teman teman yang lain. Begitu juga sebaliknya. Mencurigakan bukan?

"Nako, Hiichan tanya sesuatu boleh?"

"Boleh dong. Hiichan mau tanya apa?"

"Nako sama Cio pacaran ya? Kok tingkahnya kayak Ryujin sama kak Hyunsuk?"

Mendengar ucapan polos Hitomi membuat Yuri, Chaeryeong, Somi, Yuna, dan Rina tertawa. Hitomi ternyata cukup blak-blakan ya? Nako yang diberi pertanyaan itu hanya mengerjapkan matanya. Nako tidak dapat menjawab pertanyaan itu karena nyatanya Mashiho dan dirinya hanyalah sebatas saudara.

"Ngarang. Kan Nako sama Mashi cuma saudara. Mana ada pacaran."

"Ya abis mana ada saudara semanis Cio gitu? Makein sama lepasin helm tiap hari, lengket banget gamau pisah, tiap hari dunia serasa milik berdua. Jangan jangan kalian udah nikah ya?!" tuduh Somi membuat Hitomi dan Nako memukul pahanya keras.

"Ngawur banget congor lo Som. Cocok banget jadi ketua lambe turah angkatan." sahut Ryujin sambil bergabung ke lingkaran gibah mereka.

"Ya sapa tau kan ya?"

"Ga lah! Dibilangin kok ngeyel sih?" bantah Nako.

"Ya gimana mau percaya Nako? Nyatanya kalian emang kayak pacaran tau." balas Chaeryeong.

"Belom lagi kalo lo manja manja ke Cio. Lo sama Jaehyuk ga pernah gitu loh dulu." ucap Yuri.

"Ya kan beda! Mashi saudara Nako, sedangkan Jaehyuk kan cuma temen deket Nako."

"Bantah teros. Liat aja kalo sampe besok ngaku pacaran. Gue pites lo berdua." sahut Somi membuat semuanya terkekeh.

"Nah loh gimana tuh Nako? Mau dipites Somi loh." ledek Hitomi.

"Nakal semua ih. Tau ah Nako ngambek." kata Nako sambil mengembungkan pipinya.

Disisi lain, Mashiho ternyata dipanggil Pak Kai untuk membahas lomba basket antar SMA yang sebentar lagi akan dilaksanakan. Cukup lama mendapat petuah dari guru atletis itu, akhirnya Mashiho keluar juga dari ruang guru. Dengan penuh semangat ia berjalan menuju kantin untuk mencari keberadaan Nako. Semoga saja gadis manisnya itu sudah memesankan dirinya makanan.

Benar saja, Nako duduk dengan teman temannya bersama dengan makanan yang Mashiho titip pesan. Dengan senyum lebarnya, Mashiho mendatangan Nako kemudian memeluk gadis itu dari belakang. Nako yang terkejut dan menoleh. Wajah mereka cukup dekat membuat Ryujin, Chaeryeong, dan Somi yang duduk di hadapan Nako tidak menyangka dengan tingkah laku Mashiho. Namun, ada perbuatan yang lebih mengejutkan. Mashiho menggesekan hidungnya dengan hidung Nako membuat ketiga gadis itu menatap Mashiho dan Nako tidak percaya.

"Nah kan kayak gitu gimana ga pacaran? Anjim emang duo bocil satu ini." batin Somi.

"Anjir saudaraan mana ada yang kek gitu." batin Ryujin.

"Ya Tuhan mata Chaer ternodai." batin Chaeryeong.

"Ehem dunia ini banyak penghuninya ya, dimohon untuk tidak menebar keuwuan di sembarang tempat." tegur Somi membuat Mashiho terkekeh.

"Iri ya Som? Mau gue jodohin sama kak Yoshi ga?"

"A-apaan sih?! Kok jadi kak Yoshi!?"

Mashiho kembali terkekeh. Melihat Somi yang salah tingkah membuat ketiga gadis lainnya langsung menggodanya. Mashiho memilih untuk fokus dengan makanannya. Nako yang sudah puas meledek Somi akhirnya memutuskan untuk kembali memakan nasi omelette miliknya. Berbeda dengan Ryujin dan Chaeryeong yang masih sibuk meledek Somi.

Disela makannya, Mashiho menoleh ke arah Nako. Awalnya Mashiho ingin menceritakan alasan kenapa Pak Kai memanggilnya ke ruang guru. Namun, entah kenapa bibir Nako membuat Mashiho salah fokus. Kenapa bibir mungil itu terlihat sangat lucu? Mashiho jadi ingin menciumnya.

"Astaga! Gue mikir apaan tadi?! Woe! Sadar! Itu saudara lo! Bisa bisanya salah fokus!" batin Mashiho sambil menepuk pipinya.

"Mashi kenapa?"

"Eh? Ga-gapapa kok. Lanjutin aja makannya!"

Nako yang tidak terlalu memikirkan Mashiho yang bertindak aneh mengendikkan bahunya. Ia kembali fokus dengan makanannya. Mashiho berusaha fokus makan tetapi otaknya lebih memilih untuk memikirkan Nako. Sebenarnya kepala Mashiho kenapa sih? Kenapa mendadak menjadi seperti ini?

Tak hanya kepala, hati Mashiho pun terasa aneh. Kenapa ia merasakan debaran keras? Apa ia sedang sakit? Namun, suhu tubuhnya sangat normal saat ini. Mashiho menoleh ke arah Nako. Entah kenapa debaran itu semakin mengeras disaat pandangan mereka bertemu.

Oh tidak. Mashiho merasakan sesuatu yang seharusnya tidak ia rasakan kepada saudaranya. Ini berbahaya. Kalau perasaannya kepada Nako melebihi rasa sayang kepada seorang adik, ia akan merusak hubungan saudara mereka yang sangat baik saat ini. Kalau begini, apa yang harus Mashiho lakukan agar perasaannya terhadap Nako hilang? Sekalipun mereka saling menyukai, mereka tidak mungkin bersama bukan?

 Kalau begini, apa yang harus Mashiho lakukan agar perasaannya terhadap Nako hilang? Sekalipun mereka saling menyukai, mereka tidak mungkin bersama bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang