"Buburnya kok enak banget sih Mashi? Beli dimana?" tanya Nako.
"Itu pak Bobby. Satpam sekolah yang punya kerjaan apa aja. Emang tangannya ajaib tuh bapak. Ga heran istrinya bisa secantik bidadari."
"Pak Bobby? Ya ampun! Jualan bubur?!"
"Iya sayangku. Istrinya yang jualan. Namanya di godhahar 'bubur ayam lezat Pak Bobby' lebay banget kan?" tanya Mashiho yang diiringi tawa.
"Ih lebay. Kira kira istrinya lebay kayak pak Bobby ga ya?"
"Cantik kok istrinya. Cuma katanya bu Irene otaknya agak sengklek."
Keduanya tertawa. Membicarakan guru dan staff sekolah lainnya memang menyenangkan. Tak lama, kedua bubur ayam mereka habis. Nako menyuruh Mashiho untuk mandi terlebih dahulu. Mereka harus mulai bersiap dari sekarang untuk perjalanan panjang nanti.
"Abis aku selesai kamu langsung mandi loh ya?" ucap Mashiho sambil menoel pipi Nako.
"Ish iya! Cepet sana!"
Bukannya langsung beranjak ke kamar mandi, Mashiho justru memeluk Nako dari belakang. Nako yang sedang mencuci piring memutar matanya malas. Mashiho tidak tertarik dengan ide ia harus berpisah dengan Nako saat ini. Wangi strawberry dari tubuh Nako membuatnya tidak ingin melepaskan gadis itu.
"Cepetan mandi dong Mashi. Nanti keburu siang! Udah mau jam sepuluh tuh." omel Nako.
"Mandi bareng aja yuk?"
Mendengar ucapan gila Mashiho Nako langsung mengambil panci dan memukul keras kepala Mashiho. Bukannya kesakitan, Mashiho justru tertawa dan berlari menuju kamarnya. Nako yang wajahnya merah dengan kesal membanting panci yang ia pakai tadi. Kenapa Mashiho jadi semakin menyebalkan sih? Nako kan jadi malu!
"Mentang mentang sudah pacaran, kalau ngomong seenak pantat aja." batin Nako.
Empat puluh lima menit kemudian, Mashiho dan Nako bersiap di kamar mereka masing masing. Keduanya sedang bersiap untuk menghabiskan waktu dengan jalan jalan seharian. Nako sudah menyelesaikan seluruh remidinya kemarin, yang artinya hari ini ia tidak perlu ke sekolah. Nako hari iji bisa menghabiskan waktu dengan pacarnya. Ah, membayangkan mereka jalan jalan saja sudah membuat Nako sangat senang. Nako tidak dapat menghentikan bibirnya untuk tidak tersenyum hari ini.
"Semoga Mashi ga nyebelin kayak tadi. Kalo nyebelin, Nako tendang asetnya!" gumam Nako sambil memoleskan make up tipis ke wajahnya.
Diluar, Mashiho sudah siap dengan tasnya. Ia memainkan ponselnya di ruang tengah. Menunggu Nako merias wajah bukanlah hal baru untuknya. Ia sudah terbiasa dengan semua kebiasaan gadis mungilnya itu. Mashiho hanya perlu mengingatkan gadis itu, maka gadis itu dengan sendirinya langsung cepat cepat mengakhiri riasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓
Short Story[Mashiho x Nako] Mashiho dan Nako ini saudara jauh. Namun, Nako jatuh cinta dengan Mashiho. Jadi bagaimana Nako menghadapi perasaannya? Apa Mashiho memiliki perasaan yang sama dengan Nako? Cover by -> @-SWTDRMX Start : 7 August 2020 End : 30 October...