Ayo dong jangan sider :( vote comment biar semangat lanjutinnya :(
_________Belum satu tahun Mashiho kenal dan hidup bersama dengan Nako, tetapi Mashiho sudah terlampau sayang dengan gadis itu. Awalnya sedikit aneh, ia sangat peduli dengan Nako seperti ia peduli dengan keluarganya. Namun, lama kelamaan Mashiho mulai terbiasa dan tidak bisa untuk tidak peduli. Nako itu masih anak kecil. Tidak bisa masak, tidak jago membersihkan rumah, dan sering berbuat ceroboh. Kalau begitu bagaimana Mashiho tidak ingin merawatnya dengan benar?
Tak hanya itu, ada banyak alasan lain Nako bisa menjadi perempuan kesayangan Mashiho nomor dua. Jika kalian bertanya siapa yang nomor satu, tentu saja bundanya. Mashiho belum menunjukkan diri aslinya kepada Nako. Ia belum begitu percaya jika Nako akan menerimanya jika ia bersikap sangat manja nantinya.
Salah satu alasan Mashiho sangat menyayangi Nako adalah karena gadis itu sangat imut dan lucu. Ia belum pernah menemukan seorang perempuan yang selucu dan seimut Nako. Maka dari itu ia tidak ingin kehilangan ataupun dijauhi oleh Nako. Kalau boleh jujur, Mashiho tidak pernah sangat menyukai seseorang seperti ia menyukai Nako, saudara jauhnya itu.
"Mashiiiiiiii~" teriak Nako di balkon tempat mereka menjemur pakaian.
"Kenapa sayangnya Mashi?" tanya Mashiho dari dapur.
"Selimutnya jatohhh ke bawahhh."
"Ambil dongg."
"Bukan ke lantai Mashiiii, ke ituu bawahhh."
"Nadanya gausah imut imut kayak gitu dongg!"
"Apaaa?"
Mashiho terkekeh mendengar suara Nako. Jika mereka berada dalam jarak yang cukup jauh, selalu saja Nako menggunakan nada imut. Tentu saja hal itu membuat Mashiho semakin gemas kepadanya dan memilih untuk menghampiri Nako ketimbang mengambil selimutnya. Dengan lompatan kecil di setiap langkahnya, Mashiho berjalan ke arah balkon. Nako yang sedang menjemur seprei menatap Mashiho heran.
"Ngapain kesini? Ke bawah dong! Ambilin!"
"Gamau kalo sendirian. Maunya sama Nako."
"Apaan sih tiba tiba manja? Ini masih banyak tau yang harus dijemur."
"Kan cuma sebentar ambilnya di bawah."
"Ya justru karena sebentar makanya Mashi aja yang ambil biar Nako tetep njemur."
"Gamau, maunya ambil sama Nako."
Nako mengibaskan seprei yang ia bawa dengan keras sambil mendengus kesal. Mashiho yang melihat itu justru tersenyum lebar dan mendekatkan dirinya kepada Nako. Dengan lembut ia meraih tangan Nako lalu menariknya ke dalam rumah. Nako yang tangannya sudah digenggam hanya menghela napasnya. Ternyata laki laki sama saja dengan perempuan ya? Kalau sudah manja keinginannya harus dikabulkan.
"Kenapa mendadak manja sih? Biasanya ga pernah kayak gini? Ngerepotin tau ga." keluh Nako.
"Nako gasuka ya?"
"Hm? Iya ngerepotin."
"Tapi Nako suka manja ke Mashi."
Nako menghentikan langkahnya membuat Mashiho menatap gadis itu heran. Apa ia salah berbicara? Atau Nako memikirkan hal lain? Atau bagaimana?
"Mashi gasuka Nako manja?"
"Bukan gitu!"
"Terus kenapa nanyain hal kayak gitu?"
"Ya gapapa! Cuma nanya aja!"
"Kok panik?"
"Hah? Enggak panik!"
Nako yang melihat sikap Mashiho yang aneh hanya memiringkan kepalanya. Tidak ingin membuang banyak waktu, Nako memutuskan untuk berjalan lebih cepat sambil memeluk lengan Mashiho. Mashiho sedikit terkejut dengan perbuatan Nako. Sejak kapan gadis mungil kesayangannya ini berani melakukan pergerakan duluan? Apa kepalanya terbentur sesuatu?
"Eiyy tumben banget kesayangan Mashi mau meluk."
"Idih, emang kak Mashi doang yang boleh duluan? Ga kan? Yaudah!"
"Hih, gausah pake kak. Gasuka."
"Terserah Nako dong. Mashi aja sering manggil Nako kesayangan."
"Tapi kan itu kenyataan."
"Ssstttt. Gombal terus. Itu nyangkut di pohon! Cepet ambil!"
"Oke. Tunggu bentar ya!"
Mashiho berjalan dengan cepat ke arah selimut yang menggantung di pohon. Karena terlalu tinggi, dengan terpaksa ia memanjat pohon itu. Nako yang menunggu di bawah untuk menerima selimut itu melebarkan tangannya untuk menerima selimut.
"Cepet ih! Nako udah buka tangan nih dari tadi!"
"Sebentar dong, dipikir gampang apa nuruninnya."
"Ih lama!"
"Sabar!"
Nako yang sudah lelah dan malas menunggu selimut itu jatuh menurunkan tangannya. Saat ia hendak beranjak pergi dari tempatnya, tiba tiba selimut itu jatuh ke atas tubuh Nako. Tentu saja hal itu membuatnya panik dan ketakutan. Mashiho yang melihat Nako panik di bawah dengan segera turun dari pohon.
Dengan cepat Mashiho menyingkap selimut itu dan menangkap tubuh Nako yang hampir terjatuh. Nako yang pinggangnya di peluk langsung membalas pelukan Mashiho karena takut terjatuh. Bukannya mementingkan selimut mereka, mereka justru hanyut dalam pelukan satu sama lain.
Entah kenapa pelukan itu terasa berbeda. Debaran di jantung Mashiho meningkat tanpa alasan. Walau begitu, Mashiho tetap memeluk Nako. Nako yang masih memejamkan mata menikmati hangatnya pelukan Mashiho dan wangi manis laki laki itu.
Ada yang salah dengan hati Mashiho. Ada yang salah dengan sikap Mashiho yang tidak ingin melepaskan pelukan mereka saat ini. Sebenarnya ada apa dengan Mashiho? Apa yang sebenarnya ia rasakan?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓
Short Story[Mashiho x Nako] Mashiho dan Nako ini saudara jauh. Namun, Nako jatuh cinta dengan Mashiho. Jadi bagaimana Nako menghadapi perasaannya? Apa Mashiho memiliki perasaan yang sama dengan Nako? Cover by -> @-SWTDRMX Start : 7 August 2020 End : 30 October...