6. pulang

1.2K 298 33
                                    

Ini sudah jam 10 malam tetapi Mashiho tidak kunjung pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini sudah jam 10 malam tetapi Mashiho tidak kunjung pulang. Nako yang sudah mengantuk dan lapar menunggu Mashiho hanya berguling guling di kasurnya gusar. Kalau memang berniat tidak pulang kan bisa kabari Nako? Jangan membuat Nako merasa diberi harapan palsu seperti ini dong?

Nako terus saja mengutuk Mashiho sambil menendang nendang kakinya ke lengan sofa. Tak lama terdengar suara pintu apartment terbuka. Nako langsung bangkit dari tidurnya dan menghampiri seseorang yang Nako yakini adalah Mashiho.

"Lama banget! Nako tuh udah nungguin dari tadi tau ga!"

Karena Nako mematikan semua lampu, ia tidak tahu siapa yang datang ke rumahnya. Saat orang itu menyalakan lampu, Nako langsung menipiskan bibirnya. Ternyata sang ayah yang datang.

"Nako nungguin papa atau nungguin Mashiho nih?"

"Ya-ya nungguin papa lah! Ngapain Nako nungguin Mashi. Papa bawain makan kan? Mashi belum pulang dari pagi, Nako laper."

"Loh kamu ga masak? Papa kesini karena mau makan juga."

Ayah dan anak itu saling tatap. Sedetik kemudian, sang ayah tertawa lalu merangkul anak kesayangannya itu. Mengajak Nako ke dapur dan memasak bersama malam itu. Satu jam sudah berlalu, saat ini kedua orang itu memakan kreasi masakan ayah Nako.

Jujur, Nako menikmati waktu singkat yang ia habiskan dengan ayahnya itu. Tanpa Nako ketahui, semua itu adalah rencana yang dibuat oleh Mashiho. Mashiho sebenarnya sudah pulang sejak pukul 7, hanya saja laki laki memilih untuk mengunjungi keluarga Nako ketimbang pulang.

"Sekarang papa sama Nako tambah deket ga ya Mashi? Tante ga kepikiran loh sama ide kamu itu."

"Kan tante sering cerita tentang Nako, jadi aku mau tante aja?" jawab Mashiho lalu menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Nako tuh ga pernah main ato ngabisin waktu kalo sama papanya. Papanya tuh terlalu sibuk kerja. Kalo sama tante mah sering."

"Iya tante, Mashi tau. Tante udah cerita itu sepuluh kali ke Mashi."

Bisa dibilang Mashiho ini sangat dekat dengan keluarga Nako. Lebih tepatnya mama Nako. Mama Nako sangat menyukai Mashiho karena beliau ingin memiliki anak laki laki. Keluarga Mashiho pun sudah sangat mempercayai mama Nako, maka dari itu mereka membiarkan anaknya tinggal berpisah dengan mereka.

"Udah mau jam 12 nih tante. Mashi pulang ya?"

"Ga tidur disini aja? Biar papa Nako yang tidur disana."

"Mashi udah janji pulang tante ke Nako. Pasti sekarang dia lagi marah marah dalam hatinya karena Mashi ga pulang pulang."

"Kalian udah deket banget ya? Padahal baru tiga minggu tinggal bareng."

"Kan aneh tante kalo ga deket. Mashi pulang yaa?"

Setelah berpamitan Mashiho pun menaiki motornya untuk pulang ke rumah. Sebelum pulang, tentu saja Mashiho mampir ke supermarket terlebih dahulu untuk membelikan Berbagai camilan untuk Nako. Janji harus ditepati bukan?

Jam menunjukkan pukul 00.30 di rumah Nako. Ayahnya baru saja pamit pulang dan Nako masih menunggu kepulangan Mashiho. Sang ayah menceritakan berbagai hal dan memberikan Nako hadiah untuk ulang tahunnya yang sudah lewat. Menghabiskan waktu bersama ayah dan menceritakan banyak hal kepadanya membuat Nako merasa lebih lega.

Nako baru saja mendudukkan dirinya di kasur kamarnya. Ia mendengar suara pintu apartmentnya kembali terbuka. Ia bergegas keluar, kalau kalau ada barang ayahnya yang tertinggal. Namun, yang ia lihat justru Mashiho dengan 2 kantung plastik berisi camilan.

"Ngapain pulang?! Sana keluar! Gatau diri banget pulang jam segini?! Abis ngapain hah!" omel Nako sambil berjalan mendekati Mashiho.

"Aduh! Nako! Kok pake njewer segala sih!? Sakit!"

"Ya Cio nakal! Udah ditungguin dari jam 6 baru pulang jam segini! Untung tadi Nako ditemenin papa!"

"Aish, ini gimana gue pindahin camilan kalo masih jewer jewer gini!?"

"Cio harus dihukum!"

"Lepas ato gue gigit lagi nih pipinya?"

"Apaan kok Cio yang ngancem Nako?!"

Mereka justru bertengkar di pintu masuk apartment. Nako menjewer telinga Mashiho dan Mashiho mencubiti pipi Nako. Karena sudah sangat kesal, Mashiho memutuskan untuk mengangkat tubuh kecil Nako ke dalam kamar gadis itu dan merebahkannya di kasur gadis itu.

"Ah! Sakit tau! Main banting aja!"

"Anak kecil tidur! Udah lewat tengah malem masih aja melek. Mau diculik genderuwo?!"

Kesal dengan pernyataan Mashiho, Nako menampar Mashiho. Yang ditampar mendelikkan matanya kemudian menyerang Nako dengan gelitikannya. Nako dengan tawanya berusaha menyingkirkan tangan Mashiho tetapi karena terlalu lemas, akhirnya Nako hanya bisa tertawa.

Mashiho yang melihat gadis dibawahnya tertawa keras ikut tertawa karena Nako terlihat sangat menggemaskan. Beberapa menit kemudian Mashiho berhenti menggelitiki Nako. Ia merebahkan dirinya di samping Nako yang perutnya sakit karena tertawa.

"Ah ngantuk. Gue tidur disini ya?"

"Hah? Ga! Pindah sana!"

Seperti biasanya, Mashiho tidak pernah mendengarkan ucapan Nako. Laki laki itu justru memasukkan dirinya ke dalam selimut dan memunggungi Nako. Nako yang sudah mengantuk akhirnya tidak mau ambil pusing. Ia menaruh guling diantara mereka dan memunggungi Mashiho. Entahlah, perasaan Nako campur aduk.

 Entahlah, perasaan Nako campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐆𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐧𝐞, 𝐒𝐮𝐤𝐢 𝐧𝐢 𝐧𝐚𝐜𝐜𝐡𝐚𝐭𝐭𝐞 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang