PART 24

5K 765 65
                                    

Salju itu kembali turun untuk bertumpuk di setiap sisi Alathana dengan awan yang kini menggumpal diatasnya—Angin bertiup cukup kencang, melewati dedaunan berwarna hitam yang perlahan jatuh mengenai tanah dan juga menggerakkan setiap aliran air yang kini begitu tenang tidak seperti aliran angin di Istana Barat yang begitu deras karena hujan yang mengguyur cukup besar.

Suara pacuan kuda, suara kereta kencana itu memecah keheningan dengan jalanan yang kini dibersihkan karena Raja telah kembali ke Alathana setelah melakukan kunjungan ke Istana bersama 'calon pendampingnya' yang tampaknya kini tengah menikmati pemandangan malam di Alathana yang cukup gelap dengan daun berwarna hitamnya.

Awalnya, daun itu cukup menyeramkan dengan warna hitam mencekam seperti itu—Namun, jika iris hitamnya melihat lebih dekat, lebih sering maka itu adalah daun yang indah dengan sedikit kerlip nya, seolah daun itu memiliki glitter atau pun percikan permata diatasnya. Dan—jika di perhatikan iris hitam itu tampak seperti daun indah Alathana, sangat indah dan membuat Raja tak mampu mengalihkan perhatiannya.

Seperti saat ini—Raja hanya memperhatikan dalam diamnya dengan iris hitam yang sesekali melirik dan tersenyum hangat disana, menunjukkan kegelisahan yang menghilang begitu saja dan itu cukup membuat Raja menghela nafas begitu ringan.

Namun, Raja itu melunturkan raut wajah lembutnya, menatap tajam kearah suara lain selain kencana—Layaknya suara langkah kaki yang mengenai dedaunan begitu cepat, tetapi penuh keraguan.

Langkah kaki Heolo, membuat Raja menatap tajam dan menarik pinggang kecil pemilik iris hitam itu untuk menjauhi jendela, dan itu cukup untuk membuatnya tersentak dengan iris yang membulat. Menatap kearah Raja yang tampaknya telah merubah irisnya menjadi biru kegelapan dengan tatapan tajam itu—Ia terdiam, bersandar pada pundak Raja begitu ragu.

"Terjadi sesuatu, Taehyungie?"

Taehyung melirik kearah manusia dengan irisnya yang perlahan berubah menjadi madu, menghela nafasnya dengan indera pendengaran yang kini begitu fokus terhadap sekitarnya walaupun iris itu tertuju pada Jungkook—Yang kini kembali mencengkram pakaiannya membuat Taehyung menggelengkan kepalanya pelan dan memberikan kecupan singkat pada rambut dengan harum yang begitu lembut.

"Jangan khawatir, aku akan membuatmu tertidur jika terjadi sesuatu" ucap Taehyung membuat Jungkook mendongak dengan keningnya yang sedikit berkerut lalu menggelengkan kepalanya pelan, menatap kearah Taehyung yang tampaknya tak akan menarik kembali kata- katanya membuat Jungkook kembali menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Aku tidak mau tertidur" ucap Jungkook sedikit mendesak, memperlihatkan jika dirinya tidak ingin di buat tertidur begitu saja—Namun, Taehyung tetap diam dengan tatapan lembut itu walaupun irisnya berubah menjadi biru kegelapan membuat Jungkook terdiam tak mengalihkan perhatiannya karena Kim Taehyung tampaknya marah terhadap hal lain.

Hingga—kereta kencana itu berhenti membuat Jungkook tersentak dan mengedarkan pandangannya, sebelum ia menatap kearah Taehyung yang hanya menatapnya begitu lembut seolah mengatakan untuk mempercayainya—Jungkook terdiam, ketika wajah itu mendekat kearah wajahnya membuat jantungnya berdetak begitu cepat dengan tubuh yang kini terasa begitu dingin seolah pria itu menghilangkan kehangatannya.

"Maafkan aku—"

Jungkook terdiam, memejamkan matanya ketika bibi tebal itu mengenai bibirnya begitu saja—Tanpa Jungkook sadari, Kim Taehyung mengarahkan tongkatnya, membuat Jungkook tertidur dengan kecupan yang kini terlepas—Irisnya kini menatap begitu tajam, berwarna biru kegelapan begitu menantang ketika mendengar suara teriakan pelayannya karena para Heolo menghalangi jalannya.

Hal itu membuat Taehyung turun dari bangku kencana, menidurkan tubuh itu dan menatap mata monolid yang kini terpejam membuat Taehyung kembali memberikan kecupan pada bibir tipis itu dengan kakinya yang kini melangkah keluar, menutup pintu kencana dengan tongkat yang kemudian di ketuk diatasnya—

The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang