Kereta kencana itu bergerak membelah hujan yang turun begitu deras dan akan membawa penumpang ke stasiun untuk kembali ke Istana nya. Seorang manusia yang berada di dalamnya terdiam di dalam balutan selimut dengan tubuhnya yang kini bersandar pada seorang bangsawan dengan matanya yang terpejam—Rasa dingin itu kembali menerpa nya ketika keluar dari istana.
Sang Raja melirik, mengabaikan hologramnya untuk memastikan jika manusia yang tengah bersandar di bahunya itu baik- baik saja, membuatnya menghela nafas dan menutup hologram dan memasukkannya ke dalam saku—Lengannya terulur untuk merangkul pundak sempit itu agar merasa lebih hangat.
Namun, manusia itu mengerjapnya matanya perlahan, menyelusup pada dada bidang dan mengusapkan wajahnya pelan sebelum ia kembali terdiam membuat Raja menahan nafasnya takut jika gerakannya yang membangunkan manusia itu—Dan benar, iris hitamnya kini terlihat membuat Kim Taehyung menghela nafasnya dan menepuk pelan lengan atas itu.
"Apa kita sudah sampai stasiun?"
Suara itu terdengar sedikit lirih, mungkin manusia itu merasa lelah mengikuti rangkaian acara pertemuan yang cukup padat selama beberapa hari di Istana Barat itu, membuat Taehyung memilih untuk menggelengkan kepalanya pelan dan membuat nya mendongak dan kembali memejamkan matanya.
"Tidurlah lagi, Jungkook" ucap Taehyung membuat Jungkook terdiam dan menatap kosong kearah bangku dihadapannya, lalu menggelengkan kepala pelan dengan helaan nafas panjang sambil merengut dan merapatkan tubuhnya pada tubuh Taehyung yang lebih hangat.
"Aku akan menghangatkan mu" ucap Taehyung yang kini bersiap untuk mengubah posisinya, namun Jungkook menggelengkan kepalanya pelan dan kembali merengut dengan jemari yang kini menggenggam erat selimut yang membalut tubuhnya, sedikit menggeliat membuat Taehyung hanya mampu menghela nafasnya karena ini ketiga kalinya Jungkook menolak.
"Taehyungie? Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya Jungkook membuat Taehyung berbalik dengan Jungkook yang kini berhenti bersandar dan menatap kearah iris madu itu, lengan atasnya di cengkam membuat iris hitamnya sedikit membulat bertanya- tanya apakah dirinya melakukan kesalahan atau tidak—Namun, iris itu tidak berubah menjadi biru.
"Bertanyalah tanpa harus bertanya lebih dulu, paham?" ucap Taehyung membuat Jungkook meluruhkan pundaknya dan mengangguk pelan sambil bersandar pada sisi lain kencana hingga dirinya mampu berhadapan dengan Taehyung yang kini turut duduk menghadap kearahnya dengan satu kaki yang di lipat.
"Apa—seorang Raja di Negeri ini, memiliki —seorang selir, mereka seperti istri lain Raja?" Tanya Jungkook sedikit ragu dengan pandangannya yang menunduk seolah takut menatap Raja dihadapannya—Sebelum akhirnya, terdengar suara tawa dengan sandaran punggung yang pelan membuat Jungkook mengangkat pandangannya dengan mata yang membulat.
"Kau tidak menjawab perkataan ku beberapa waktu lalu karena hal itu?" Tanya Taehyung dengan tawanya yang tidak terhenti, namun membuat Jungkook tersentak dengan wajah yang memerah lalu menggelengkan kepalanya begitu cepat—Jantungnya kembali berpacu karena Taehyung masih membahas mengenai hal itu hingga pandangannya kembali menunduk.
"Lalu? Karena apa? Kau tetap ingin kembali?" Tanya Taehyung dengan tawanya yang telah menghilang dan membuat Jungkook kembali mengangkat pandangannya—Namun, Taehyung mengabaikan hal itu dan menghela nafasnya dengan iris madu yang kembali menatap iris hitam itu—Sangat indah.
"Alathana—Tidak memiliki sistem seperti itu" ucap Taehyung tanpa mengalihkan perhatiannya—Ia ingin melihat setiap perubahan raut wajah Jungkook, entahlah—sangat menyenangkan melihat raut wajah yang berubah- ubah seperti itu membuat Taehyung tak ingin melewatkannya.
"Para Raja terdahulu tidak memikirkan hal seperti itu—Seperti ayahku yang si khianati oleh bangsawan yang melahirkan Yoongi, lalu dia memilih untuk menikah lagi—Hanya seperti itu" ucap Taehyung membuat Jungkook menegapkan tubuhnya dan mengangguk pelan, membuat Taehyung tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]
Romance"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana hanya ada gelap dan dingin yang begitu menakutkan-begitu sepi sebelum mata kegelapan itu menyapa, menarik ku penuh penuh amarah. Namun, ketika...