Kereta itu masih melaju, memutari pegunungan di sebelah Barat setelah melewati sungai yang begitu besar sebagai tanda jika kereta itu telah keluar dari Alathana, negeri yang begitu dingin dan menyambut negeri yang kini di penuhi oleh hujan—Hujan itu menyapa ketika malam menyapa dengan membasahi kaca pada kereta dengan angin yang begitu lembut.
Aroma daun dari warna hitam itu nyatanya cukup manis seperti aroma daun ketika musim gugur membuat seorang manusia kini memejamkan matanya, pada balkon kereta walaupun tubuhnya kini sedikit tercubit karena udara begitu dingin. Hanya saja, dirinya tak ingin melewatkan sebuah pemandangan pengunungan dari tebing yang sedikit berliku.
Iris hitamnya kembali terlihat dengan senyuman tipis yang kini mengembang di wajahnya itu—Entah apa yang membuatnya tersenyum, hanya saja bayangan dalam benaknya kini memperlihatkan bagaimana seorang Raja yang begitu tegas, menyeramkan, serta mata elang itu memiliki senyuman yang begitu menenangkan seolah sikap menakutkannya itu menghilang begitu saja.
Bayangan itu membuatnya membayangkan hal lainnya—Bagaimana Raja itu membawa tubuhnya menggunakan tongkat, mendekat, entah untuk sekedar menurunkannya atau memeluk tubuhnya seperti semalam. Awalanya, ia tak mempercayai jika dirinya mampu tertidur nyenyak dan tenggelam dalam kehangatan milik Raja mengingat sikapnya yang begitu dingin dan menyeramkan.
Namun—Jeon Jungkook telah membuktinya, bagaimana Raja menghangatkan tubuhnya seperti itu, begitu hangat dan mampu membuat Jungkook sedikit bertahan di tengah udara yang begitu dingin. Hanya saja, pandangannya kini menunduk—Berapa lama waktu yang ia habiskan, apakah kawan setim nya mencarinya dan melaporkannya sebagai orang hilang.
Ia sedikit khawatir—membuatnya menghela nafas dengan pandangan yang kembali menunduk sebelum tubuhnya berjengit dengan sebuah jubah berwarna hitam yang kini terlampir pada bahu sempitnya, membuat Jungkook melirik dan menemukan seorang Raja yang tengah menatapnya dengan iris berwarna biru kegelapan disana.
"Kau tahu? Manusia itu lemah—Jangan sakit di perjalanan itu akan merepotkan dirimu sendiri, kau tahu?" ucap Taehyung sedikit mengomel membuat Jungkook terdiam, memiringkan kepalanya dan tersenyum tipis ketika Jungkook merasa jika Raja disampingnya tidak lah berbeda dengan pria dewasa di negerinya—Hanya saja, pria dihadapannya memiliki kekuasaan yang begitu lebih terhadap dunia.
"Kau sudah terbiasa menatapku sekarang? Menunduk lah, biasakan saat di acara nanti" ucap Taehyung sambil mengalihkan perhatiannya kearah hujan membuat Jungkook terdiam dan menundukan pandangannya, menatap kearah pijakan yang kini bergerak begitu cepat.
Hening—Tak ada yang bersuara selain rintikan hujan yang memecah keheningan malam dengan Jungkook yang kini menghembuskan nafasnya hingga terlihat udara yang membeku disekitar bibirnya, berwarna putih membuat Taehyung melirik dan menatap manusia yang begitu lemah dan mampu dikalahkan oleh dinginnya udara.
"Bagaimana kau bisa menggunakan bahasa yang sama denganku?" Tanya Taehyung membuat Jungkook melirik dan kembali menundukan pandangannya dengan senyuman tipis, lalu menggelengkan kepalanya pelan—Jungkook benar- benar tidak tahu.
"Sejarahku mengatakan jika bahasa ini di ciptakan oleh seorang raja pada tahun 1443— Hanya itu" ucap Jungkook tanpa melihat pada Raja yang kini tengah menatapnya—Iris hitamnya hanya menatap kosong kearah jalanan yang terus bergerak begitu cepat.
"Bagaimana sejarahmu, Yang Mulia?" ucap Jungkook yang kini melirik kearah Taehyung dengan senyumannya sebelum pandangannya kembali menunduk—Pertanyaan itu membuat Taehyung menghela nafas dan mencoba untuk mengingat mengenai sejarah bahasa bangsawan itu—Iris madu nya kini melirik pada manusia yang benar mengikuti perintahnya membuat Taehyung tersenyum tipis.
"Terjadi pemberontakan antara rakyat dan kerajaan—Begitu besar, di setiap Negeri di planet ini hanya karena rakyat salah paham pada tindakan raja ketika raja tengah melakukan pertemuan di salah satu restoran di kota—" ucap Taehyung membuat Jungkook melirik dan kembali menundukan pandangannya—Hal itu membuat Taehyung tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]
Romance"He had the magic in his eyes, even the stars envied" Menyeramkan ketika aku yang datang ke tempat dimana hanya ada gelap dan dingin yang begitu menakutkan-begitu sepi sebelum mata kegelapan itu menyapa, menarik ku penuh penuh amarah. Namun, ketika...