PART 8

4.6K 798 58
                                    

Hening dengan lampu yang dirasa semakin temaram serta rintikan salju yang kini mengenai jendela—Sangat mencekam dengan suara detak jantung yang berpacu kini terdengar oleh telinganya.

Iris hitam itu menatap kosong pada Heolo yang kini mengatakan meminta bantuan padanya dan memintanya masuk ke dalam istana—

Jemarinya gemetar, seluruh tubuhnya terasa begitu sakit karena ketakutan sendiri. Pria yang menolongnya berkata jika Raja akan membunuhnya. Namun, pria itu yang menjadi jembatan pada temannya, meminta bantuan agar dirinya masuk kedalam istana.

Itu bunuh diri membuat Jungkook kembali merasakan pening dan air mata yang menetes—Jungkook tidak tahu siapa yang harus ia percaya.

"Kami a—kan menjamin kehidupan—mu"

Pandangannya terangkat menatap Heolo yang sama yang kini memundurkan langkah diatas meja, membuat Jungkook mengepalkan tangannya dengan gigi yang kini ingin menggertak.

Hatinya terus berontak membuatnya hanya mampu terdiam—Jungkook tidak bodoh, Raja adalah yang terkuat diantaranya dan bagaimana Heolo mampu menjamin kehidupannya.

"Ambil infor—masi keraja—an" ucap Heolo yang kini kembali duduk di kursinya, menatap makhluk yang layaknya Maganis dan mengerti bahasa bangsawan begitu fasih—Namun, pandangan itu menunduk membuat Heolo meminta agar pisau pada punggung itu semakin mendekat.

"Aku menolak"

Jungkook berucap dengan tawa kecil yang kini terdengar—Anggaplah dirinya gila karena memang sepertinya Jungkook telah kehilangan kewarasannya hanya dengan memikirkan, siapa yang bisa ia percaya—Namun, dinginnya udara, lampu yang temaram, serta bantuan mencari informasi kerajaan itu menandakan Heolo tak bisa di percaya.

Hingga—Ketika Heolo itu mengangkat lengan, Heolo yang lainnya bergerak mendekat pada Jungkook membuat jantungnya kembali berpacu.

Lengannya diikat kuat, menggunakan tambang membuatnya mampu meringis diikuti helaian rambutnya yang kini ditarik, begitu kuat membuat kepalanya semakin pening.

"Heolo bukanlah makhluk baik—" ucap Heolo yang tampaknya adalah ketua dari perkumpulan malam ini, membuat Jungkook menatap penuh ketakutan dengan nafasnya yang kini terasa sesak, tenggorokannya tercekat membuatnya kesulitan bernafas—Hingga, air matanya kembali menetes.

"Ba—wa dia kelu—ar"

Jungkook tersentak ketika tubuhnya ditendang, terjatuh mengenai lantai tembok dan tubuhnya kini di seret keluar dari rumah kayu itu hingga Jungkook mampu merasa hawa dingin yang kembali menerpa tubuhnya, rintikan salju yang kini mengenai helaian rambutnya membuat Jungkook menengadah pada langit—Ia ingin memohon dengan air matanya yang kini menetes.

"Aaaah!"

Jungkook menjerit, tubuhnya ditendang begitu kuat dengan tali tambang pada lengan yang semakin di ikat begitu kuat membuat kulit ivorynya itu tergores dan menghasilkan tetesan darah yang bersatu dengan tumpukan salju disana—Air matanya menetes dengan tubuh yang kini meringkuk menahan sakit dari tendangan pada punggung nya tadi.

"Satu kesempatan—"

Iris hitam itu menatap kearah Heolo yang bicara dengan wajah pucat serta bibir yang gemetar karena kedinginan membuat nya hanya mampu menatap datar sebelum suara tapal kuda dan kencana itu memecah keheningan, membuat para Heolo tersentak berlari meninggalkan Jungkook yang terkapar dengan nafas yang terengah- engah menahan sakit.

Kereta kencana itu berhenti ditengah kegelapan hutan belantara dimana Heolo menetap dengan sosok Bangsawan yang kini melangkahkan kakinya, dengan mahkota permata yang berada diatas kepala serta iris berwarna biru kegelapan penuh amarah.

The Ring Solar Eclipse [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang